Penyerapan dan Pemantulan Akustik

Misalkan dua media akustik dengan sifat impedansi 1 1 c ρ dan 2 2 c ρ , dimana dataran gleombang dari arah kiri merambat tegak lurus terhadap antar muka. Jika 1 1 c ρ lebih kecil dari 2 2 c ρ , kemudian energi dari gelombang datang tak dapat ditransmisikan melewati dataran antar muka, setiap energi yang tersisa akan menjadi gelombang pantul.

2.8.1 Penyerapan dan Pemantulan Akustik

Pemantulan bunyi adalah fenomena dimana gelombang bunyi dibalikkan dari suatu permukaan yang memisahkan dua media. Pemantulan bunyi ini juga mengikuti kaidah pemantulan, dimana sudut datangnya bunyi i selalu sama dengan sudut pantulan bunyi r . Jumlah energi bunyi yang dipantulkan oleh suatu permukaan bergantung pada permukaan yang dikenainya seperti pada gambar 2.17. Dinding lantai, dan langit- langit datar dapat menjadi pemantul yang baik; sebaliknya bahan-bahan yang kurang tegar dan berpori seperti kain, tirai dan taplak perabotan akan banyak menyerap bunyi. Gambar 2.17 Pemantulan dan penyerapan energi bunyi pada media akustik Universitas Sumatera Utara Proses pemindahan daya bunyi dari suatu ruangan tertentu, dalam mengurangi tingkat tekanan bunyi dalam volume tertentu, dikenal sebagai penyerapan bunyi. Proses ini berkaitan dengan penurunan jumlah energi dari udara yang menjalar hingga ia mengenai suatu media berpori atau fleksibel. Bagian energi terserap ketika gelombang bunyi dipantulkan darinya disebut dengan koefisien serapan bunyi dari material. Harga koefisien serapan bunyi ini bergantung dari sifat material, frekuensi bunyi dan sudut gelombang bunyi ketika mengenai permukaan material tersebut. Secara matematis dapat ditulis : [15] α = I a I i 35 dimana : I a = Intensitas bunyi yang diserap Wm 2 I i = Intensitas bunyi yang terjadi Wm 2 Koefisien penyerap bunyi atau α untuk beberapa material dapat dilihat pada tabel 2.5. T abel 2.5 Koefisien Serapan [15] Material Sound Absorption Plaster walls 0.01 - 0.03 Unpainted brickwork 0.02 - 0.05 Painted brickwork 0.01 - 0.02 3 mm plywood panel 0.01 - 0.02 6 mm cork sheet 0.1 - 0.2 6 mm porous rubber sheet 0.1 - 0.2 12 mm fiberboard on battens 0.3 - 0.4 25 mm wood wool cement on battens 0.6 - 0.07 50 mm slag wool or glass silk 0.8 - 0.9 12 mm acoustic belt 0.5 - 0.5 Hardwood 0.3 Universitas Sumatera Utara 25 mm sprayed asbestos 0.6 - 0.7 Persons, each 2.0 - 5.0 Acoustic tiles 0.4 - 0.8 Total Luas Daerah yang Diserap Total Room Sound Absorption A = S 1 α 1 + S 2 α 2 + .. + S n α n = ∑ S i α i 36 dimana : A =Luas Permukaan yang diserap m 2 sabine S n = Luas daerah permukaan m 2 α n = koefisien serapan dari permukaan material Koefisien Serapan Rata-Rata Mean Absorption Coefficient a m = A S 37 dimana : a m = Koefisien Serapan Rata-Rata A = Luas Daerah Yang Diserap m 2 sabine S = Luas Daerah Permukaan m 2

2.9 Material Stainless Steel Sebagai Material Knalpot