Hasil Simulasi 1. Pada Putaran 745 Rpm dengan Spesimen A dan dibuat dengan material AISI

4.3 Hasil Simulasi 1. Pada Putaran 745 Rpm dengan Spesimen A dan dibuat dengan material AISI

Type 304 Stainless Steel Gambar 4.5 Distribusi Temperatur Knalpot yang hanya berupa ruang kosong Pada putaran 745 rpm terjadi perubahan temperatur. Penurunan ini dapat dilihat pada gambar 4.5, awalnya 91 o C menjadi 79,814 o C. Gambar 4.6 Distribusi Temperatur Knalpot dengan Pipa Dengan penambahan 2 pipa maka akan terjadi penurunanan temperatur. Penurunan ini dapat terlihat pada gambar 4.6, awalnya 91 o C menjadi 79,694 o C. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7 Distribusi Temperatur Knalpot dengan penambahan 1 sekat Dengan penambahan 1 sekat maka akan terjadi penurunanan temperatur. Penurunan ini dapat terlihat pada gambar 4.7, awalnya 91 o C menjadi 76,802 o C. Gambar 4.8 Distribusi Temperatur Knalpot dengan penambahan 2 sekat Dengan penambahan 2 sekat maka akan terjadi penurunanan temperatur. Penurunan ini dapat terlihat pada gambar 4.8, awalnya 91 o C menjadi 72,725 o C. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Distribusi Temperatur Knalpot dengan penambahan 3 sekat Dengan penambahan 3 sekat maka akan terjadi penurunanan temperatur. Penurunan ini dapat terlihat pada gambar 4.9, awalnya 91 o C menjadi 68,864 o C. Gambar 4.10 Distribusi Temperatur Knalpot dengan 3 sekat yang berlubang Dengan penambahan sekat yang berlubang maka akan terjadi penurunan temperatur lebih kecil dari pada penambahan 3 sekat yang tidak berlubang. Ini dapat terlihat pada gambar 4.10, awalnya 91 o C menjadi 70,862 o C. Universitas Sumatera Utara

2. Pada Putaran 745 Rpm dengan Spesimen B dibuat dengan Material AISI Type 304 Stainless Steel

Gambar 4.11 Distribusi Temperatur Knalpot yang hanya berupa ruang kosong Dengan perubahan dimensi knalpot menjadi lebih besar maka akan terjadi penurunan temperatur lebih besar dari pada knalpot ukuran standar. Penurunan ini dapat terlihat pada gambar 4.11, awalnya 91 o C menjadi 75,419 o C.

3. Pada Putaran 745 Rpm dengan spesimen C dan dibuat dengan Material AISI Type 304 Stainless Steel

Gambar 4.12 Distribusi Temperatur Knalpot yang hanya berupa ruang kosong Universitas Sumatera Utara Dengan perubahan dimensi knalpot menjadi lebih kecil dari standar maka akan terjadi penurunanan temperatur yang lebih kecil dari pada knalpot ukuran standar. Penurunan ini dapat terlihat pada gambar 4.12, awalnya 91 o C menjadi 81,66 o C. 4. Pada Putaran 1500 Rpm dengan spesimen A dan dibuat dengan Material AISI Type 304 Stainless Steel. Gambar 4.13 Distribusi Temperatur Knalpot yang hanya berupa ruang kosong Pada putaran 1500 rpm akan terjadi penurunan temperatur. Penurunan ini dapat dilihat pada gambar 4.13, awalnya 157 o C menjadi 111,026 o C. Universitas Sumatera Utara 5. Pada Putaran 1500 Rpm dengan spesimen B dan dibuat dengan Material AISI Type 304 Stainless Steel. Gambar 4.14 Distribusi Temperatur Knalpot yang hanya berupa ruang kosong Dengan perubahan dimensi knalpot menjadi lebih besar dari standar maka akan terjadi penurunan temperatur yang lebih besar dari pada ukuran standar. Penurunan ini dapat terlihat pada gambar 4.14, awalnya 157 o C menjadi 100,284 o C. 6. Pada Putaran 1500 Rpm dengan spesimen C dan dibuat dengan Material AISI Type 304 Stainless Steel. Gambar 4.15 Distribusi Temperatur Knalpot yang hanya berupa ruang kosong Universitas Sumatera Utara Dengan perubahan dimensi knalpot menjadi lebih kecil dari standar maka akan terjadi penurunan temperatur yang kecil dari pada knalpot standar. Penurunan ini dapat terlihat pada gambar 4.15, awalnya 157 o C menjadi 123 o C.

7. Pada Putaran 2000 Rpm dengan spesimen A dan dibuat dengan Material AISI Type 304 Stainless Steel

Gambar 4.16 Distribusi Temperatur Knalpot yang hanya berupa ruang kosong Pada putaran 2000 rpm terjadi penurunan temperatur. Penurunan ini dapat dilihat pada gambar 4.16, awalnya 220 o C menjadi 188,765 o C. Universitas Sumatera Utara 8. Pada Putaran 2000 Rpm dengan Spesimen B dan dibuat dengan Material AISI Type 304 Stainless Steel. Gambar 4.17 Distribusi Temperatur Knalpot yang hanya berupa ruang kosong Dengan perubahan dimensi knalpot menjadi lebih besar dari standar maka akan terjadi penurunan temperatur yang lebih besar dari standar. Penurunan ini dapat terlihat pada gambar4.17, awalnya 220 o C menjadi 180,949 o C.

9. Pada Putaran 2000 Rpm dengan spesimen C dan dibuat dengan Material AISI Type 304 Stainless Steel

Gambar 4.18. Distribusi Temperatur Knalpot yang hanya berupa ruang kosong Universitas Sumatera Utara Dengan perubahan dimensi knalpot menjadi lebih kecil dari standar maka akan terjadi penurunan temperatur yang kecil dari standar. Penurunan ini dapat terlihat pada gambar 4.18, awalnya 220 o C menjadi 196,59 o C.

4.4 ANALISA PERHITUNGAN KEBISINGAN