BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Tentang Bunyi
Bunyi adalah hasil getaran sebuah benda. Getaran dari sumber bunyi menggetarkan udara sekitarnya, dan merambat ke segala arah sebagai gelombang longitudinal. Bunyi
secara psikologis, didefenisikan sebagai hasil dari variasi-variasi tekanan di udara yang berlaku pada permukaan gendang telinga mengubah tekanan ini menjadi sinyal-sinyal
elektrik dan diterima otak sebagai bunyi. Bunyi juga dapat didefenisikan sebagai gangguan fisik dalam media yang dapat dideteksi oleh telinga manusia. Pengertian ini
menetapkan kebutuhan akan adanya media yang memiliki tekanan dan elastisitas sebagai media pemindah gelombang bunyi.
Bunyi termasuk gelombang mekanis longitudinal. Gelombang bunyi tersebut dapat dijalarkan didalam benda padat, benda cair, dan gas. Bunyi tidak merambat melalui
ruang hampa udara vakum. Bunyi merambat melalui suatu medium dengan cara memindahkan energi kinetik dari satu molekul lainnya dalam medium tersebut.
Bunyi dapat didengar oleh telinga manusia, apabila mempunyai frekuensi antara 16 Hz sampai 6 kHz. Jangkauan frekuensi ini disebut frekuensi audio audible range.
Frekuensi bunyi dibawah ambang batas pendengaran manusia 16 Hz disebut frekuensi infrasonik. Sedangkan frekuensi diatas ambang batas pendengaran manusia
16 kHz disebut frekuensi ultrasonik.
2.1.1 Perambatan Bunyi
Bunyi hanya dapat merambat melalui medium. Gelombang-gelombang bunyi, jika tidak dirintangi akan menyebar didalam semua arah dari sebuah sumber. Sebagai contoh,
getaran pengeras suara menghasilkan gelombang bunyi di udara. Getaran-getaran pengeras suara menghasilkan variasi tekanan pada udara. Gelombang bunyi di udara
Universitas Sumatera Utara
secara normal adalah getaran dari udara yang memaksa gendang telinga kita untuk bergetar. Akan tetapi, gelombang bunyi juga dapat menjalar ke bahan-bahan lainnya.
Jelas sekali bahwa bunyi tidak dapat berpindah tanpa adanya bahan atau medium perantara. Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari suatu tempat ke tempat yang
lain. Kecepatan bunyi pada setiap bahan berbeda-beda.
2.1.2 Frekuensi
Frekuensi bunyi dapat didefenisikan sebagai jumlah periode siklus kompresi dan regangan yang muncul dalam satu satuan waktu.[5]
f = 1t 1
dimana : f = Frekuensi Hz t = Waktu detik
Dalam tabel 2.1 berikut dapat dilihat jarak frekuensi yang dapat ditransmisikan dan diterima oleh beberapa sumber dan penerima bunyi
Tabel 2.1 Jarak frekuensi yang ditransmisikan dan diterima oleh sumber dan penerima bunyi.[5]
Sumber Bunyi Jarak Frekuensi Hz
Manusia 85 - 5.000
Anjing 450 - 1080
Kucing 780 - 1520
Piano 30 - 4100
Pitch Musik Standar 440
Terompet 190 - 990
Drum 95 - 180
Kelelawar 10.000 - 120.000
Jangkrik 7.000 - 100.000
Burung Nuri 2.000 - 13.000
Burung Kakak Tua 7.000 - 120.000
Mesin Jet 5 - 50.000
Mobil 15 - 30.000
Universitas Sumatera Utara
Penerima Bunyi Jarak Frekuensi Hz
Manusia 20 - 20.000
Anjing 15 - 50.000
Kucing 60 - 65.000
Kelelawar 1000 - 120.000
Jangkrik 100 - 15.000
Burung Nuri 250 - 21.000
Burung Kakak Tua 150 - 150.000
2.1.3 Kecepatan Perambatan
Bunyi bergerak pada kecepatan berbeda pada tiap media. Pada media gas atau udara, cepat rambat bunyi bergantung pada kerapatan, suhu, dan tekanan. [5]
c = ρ
γ
a
Ρ .
2 atau dalam bentuk sederhannya dapat ditulis :
c = 20,05 T 3
dimana : c = Cepat rambat bunyi ms =
γ Rasio panas spesifik untuk udara = 1.41 Pa = Tekanan atmosfer pascal
ρ = Kerapatan Kgm
3
T = Suhu K Pada media padat bergantung pada modulus elastisitas dan kerapatan.[5]
c = ρ
E
4 dimana : E = Modulus Elastisitas Pascal
ρ = Kerapatan Kgm
3
Universitas Sumatera Utara
Pada media cair bergantung pada modulus bulk dan kerapatan.[5] c =
ρ
K
5 dimana :
K = Modulus bulk ρ = Kerapatan Kgm
3
2.1.4 Panjang Gelombang