Analisa Pembebanan Diagram Alir Simulasi

Gambar 3.6 Ttitk-titik pengukuran Setelah dilakukakan pengukuran maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Hasil Data Pengukuran No Putaran Rpm T 1 C T 2 C T 3 C T 4 C T 5 C 1 745 205 136 91 87 73 2 1500 350 230 157 148 110 3 2000 440 310 220 215 160

3.4 Analisa Pembebanan

Untuk mengawali pembebanan kita mencari terdahulu berapa pindahan panas yang terjadi sepanjang knalpot. Perpindahan panas yang terjadi dalam knalpot kita asumsikan hanya pindahan panas secara konveksi.[18] T x c x m p ∆ • = h A c T L - T f 39 Dimana : • m = Laju aliran massa Kgs T ∆ = Perubahan Suhu yang terjadi K A = Luas pindahan kalor m 2 h = Koefisien konveksi Wm 2 .K T f = Temperatur rata-rata fluida K T L = Temperatur Permukaan K Universitas Sumatera Utara Cp = Spesifik heat fluida Untuk mencari • m atau laju aliran massa kita menggunakan persamaan kontinunitas. 2 1 • • = m m 1 1 1 xA x υ ρ = 2 2 2 A x x υ ρ Untuk mencaari 1 v atau kecepatan gas buang kita asumsikan kecepatan gas buang sama dengan kecepatan rata-rata gerakan piston.[6] Vm = 30 .N S 40 Vm = Kecepatan rata-rata gerakan piston mdet S = Langkah Piston m, 70,3 mm = 0.0703 m, Toyota Kijang 5K D = Diameter Piston m N = Putaran Rpm, 745 Rpm Vm = 30 745 0703 . x = 1.74 ms Dari hasil pengukuran dapat dilihat T 1 = 205 C Maka didapat v 1 yaitu kecepatan gas pada saat keluar dari mesin yaitu 1.74 ms Dengan mengasumsikan gas yang keluar adalah gas Co 2 Maka dari tabel dapat dicari harga density gas Co 2 pada temperatur 205 o C atau pada 478 K Tabel 3.2 Sifat properties gas Co 2 T K ρ Kgm 3 450 1.1782 478 x 500 1.0594 0594 . 1 1782 . 1 1782 . 1 500 450 478 450 − − = − − x x = 1.1782 - 0.560.1188 Universitas Sumatera Utara x = 1.1782 – 0.066528 x = 1.111672 Kgm 3 • m = 1 1 1 A x x υ ρ = 1.111672 x 1.74 x 14 x 3.14 x 0.042 2 = 0.00267 Kgs Mencari Cp di ambil pada temperatur rata-rata T = 2 2 1 T T + = 2 360 364 + = 362 K Tabel 3.3 Sifat properties dari gas Co 2 T K Cp KjKg.K 360 0.908 362 y 380 0.926 926 . 908 . 908 . 380 360 362 360 − − = − − y y = 0.908 – 0.1-0.018 y = 0.908 + 0.0018 = 0.9098 KjKg.K = 909.8 JKg.K 0.00267 x 909.8 x 87-91 = h A 30 – 89 - 9.71 = h 0.122 x 3.14 + 2 x 0.0420.5230-89 h = 0.6775 Wm 2 .K • q = h 30-89 = 0.6775 -59 = - 39.98 Wm 2

3.5 Diagram Alir Simulasi

Proses pemodelan membutuhan ketelitian dalam memasukan data yang selanjutnya akan diolah oleh software ANSYS sebelum dilakukannya proses simulasi. Dengan menggunakan Diagram Alir akan memudahkan dalam menganalisa tahapan-tahapan dalam proses simulasi tersebut. Pada gambar 3.7 berikut ini disajikan diagram Diagram Alir yang digunakan dalam penelitian ini. START Universitas Sumatera Utara B A Berhasil ? Ya Tidak Mendefenisikan TYPE OF ELEMENT Mendefenisikan MATERIAL PROPERTIES Memberikan UKURAN MESH Mendefinisikan ANALYSIS TYPE Membentuk GEOMETRY Proses MESHING Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7 Diagram Alir Simulasi Menggunakan Ansys Selesai Tidak Ya B A Proses Penampilan Hasil Menerapkan KONDISI BATAS Menerapkan BEBAN LOAD Proses Penyelesaian Sistem Proses Penampilan Hasil Berhasil ? Universitas Sumatera Utara

3.6 Penentuan Sifat Fisik Dan Mekanik dari Material 1. AISI TYPE 304 STAINLESS STEEL