Langkah – Langkah Metode Elemen Hingga

Dalam persoalan-persoalan yang menyangkut geometri yang rumit, seperti persoalan pembebanan terhadap struktur yang kompleks, pada umumnya sulit dipecahkan melalui matematis analisis. Hal ini disebabkan karena matematis analisis memerlukan besaran atau harga yang harus diketahui pada setiap titik pada struktur yang dikaji. Penyelesaian analisis dari suatu persamaan diferensial suatu geometri yang kompleks, pembebanan yang rumit, tidak mudah diperoleh. Formulasi dari metode elemen hingga dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini. Metode ini akan menggunakan pendekatan terhadap-harga-harga yang tidak diketahui pada setiap titik secara diskrit. Dimulai dengan permodelan dari suatu benda dengan membagi-bagi dalam bagian yang kecil yang secara keseluruhan masih mempunyai sifat yang sama dengan benda yang utuh sebelum terbagi dalam bagian yang kecil diskritisasi. Berikut ini adalah contoh diskritisasi dari suatu struktur yang kompleks. Diskritisasi bergantung pada struktur yang akan dianalisa. Gambar 2.18. Diskritisasi dari knalpot

2.10.1 Langkah – Langkah Metode Elemen Hingga

Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan Metode Elemen Hingga dirumuskan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

1. Pemilihan tipe elemen dan diskritisasi.

Amatilah benda atau struktur yang akan dianalisa, apakah satu dimensi contoh batang panjang, dua dimensi plate datar atau tiga dimensi seperti balok. Macam dan tipe elemen dasar yang digunakan dapat dilihat pada gambar 2.19. Gambar 2.19 Bentuk-bentuk elemen dasar . [16] a : elemen garis 1 dimensi b : Elemen segitiga dan segiempat 2 dimensi c : Elemen tetrahedra dan balok 3 dimensi d : Elemen segitiga axismetri Universitas Sumatera Utara Banyaknya potongan yang dibentuk bergantung pada geometri dari benda yang akan dianalisa, sedangkan bentuk elemen yang diambil bergantung pada dimensinya. Gambar 2.20 Elemen Tetrahedral Gambar 2.20 merupakan elemen tetrahedral dengan 3 dimensi, yang memiliki 4 node untuk 1 elemen.

2. Pemilihan Fungsi Displacement

T e = T 1 S 1 +T 2 S 2 +T 3 S 3 +T 4 S 4 38 Dimana T 1 pada X = X 1 dan Y = Y 1 T 2 pada X = X 2 dan Y = Y 2 T 3 pada X = X 3 dan Y = Y 3 T 4 pada X = X 4 dan Y = Y 4 S 1 = 6 1 1 1 1 1 z y x V δ γ β α + + + S 2 = 6 1 2 2 2 2 z y x V δ γ β α + + + S 3 = 6 1 3 3 3 3 z y x V δ γ β α + + + S 4 = 6 1 4 4 4 4 z y x V δ γ β α + + + V = volume tetrahedron Universitas Sumatera Utara Kemudian 6V = 4 4 4 3 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 z y x z y x z y x z y x Selanjutnya matriks untuk coefisiennya adalah 4 4 4 3 3 3 2 2 2 1 z y x z y x z y x = α 4 4 3 3 2 2 1 1 1 1 z y z y z y − = β 4 4 3 3 2 2 1 1 1 1 z x z x z x = γ 4 4 3 3 2 2 1 1 1 1 y x y x y x − = δ 4 4 4 3 3 3 1 1 1 2 z y x z y x z y x − = α 4 4 3 3 1 1 2 1 1 1 z y z y z y = β 4 4 3 3 1 1 2 1 1 1 z x z x z x − = γ 4 4 3 3 1 1 2 1 1 1 y x y x y x = δ 4 4 4 2 2 2 1 1 1 3 z y x z y x z y x = α 4 4 2 2 1 1 3 1 1 1 z y z y z y − = β 4 4 2 2 1 1 3 1 1 1 z x z x z x = γ 4 4 3 3 1 1 3 1 1 1 y x y x y x − = δ 3 3 3 2 2 2 1 1 1 4 z y x z y x z y x − = α 3 3 2 2 1 1 4 1 1 1 z y z y z y = β 3 3 2 2 1 1 4 1 1 1 z x z x z x − = γ 3 3 3 3 1 1 4 1 1 1 y x y x y x = δ Universitas Sumatera Utara Fungsi displacemen dalam kaitannya dengan fungsi shape S ditulis sebagai berikut : [ ] T =             4 3 2 1 S S S S             4 3 2 1 T T T T Dengan catatan : S 1 +S 2 +S 3 +S 4 = 1 Kelebihan dan Kekurangan Dalam Penggunaan Elemen Hingga Beberapa kelebihan dalam penggunaan metode ini adalah : 1. Benda dengan bentuk yang tidak teratur dapat dengan mudah dianalisa 2. Tidak terdapat kesulitan dalam menganalisa beban pada suatu struktur 3. Permodelan dari suatu benda dengan komposisi materi yang berlainan dapat dilakukan karena tinjauan yang dilakukan secara individu untuk setiap elemen. 4. Dapat menangani berbagai macam syarat batas dalam jumlah yang tak terbatas 5. Variasi dalam ukuran elemen memungkinkan untuk memperoleh detail analisa yang diinginkan 6. Dapat memecahkan masalah-masalah dinamik time dependent Kekurangan yang terdapat dalam penggunaan metode ini adalah diperlukannya komputer sebagai alat hitung yang lebih cepat dan akurat. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tahap Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap kegiatan atau pengerjaan yaitu, pengambilan data gas buang kendaraan, melakukan simulasi dengan menggunakan Ansys V 9.0 dan analisa secara teoritik tingkat kebisingan yang terjadi. 3.2 Pengambilan Data Pengukuran Pada penelitian dibutuhkan data temperatur sebagai data input untuk simulasinya. Dan juga dibutuhkan putaran mesin untuk analisa teoritik untuk itu pengambilan data dilakukan pengukuran secara langsung dan pengukuran ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 9. Adapun tahap proses yang digunakan untuk pengambilan data tersebut adalah sebagai berikut

1. Alat

1. Knalpot Motor bensin Knalpot ini digunakan sebagai bahan yang akan di teliti Gambar 3.1 Knalpot 2. Mesin Motor Bensin Universitas Sumatera Utara