BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Orang yang hidup dengan kebisingan lalu lintas cendrung memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang tinggal di lingkungan yang lebih tenang. Orang yang
tinggal dilingkungan dengan rata-rata tingkat kebisingan malam hari sebesar 55 desibel atau lebih, memiliki resiko dua kali lebih besar untuk dirawat karena tekanan darah
tinggi dibanding mereka yang tinggal dilingkungan dengan rata-rata tingkat kebisingan malam hari sebesar 50 desibel. Polusi suara meningkatkan tekanan darah dan karena itu
memiliki dampak kesehatan jangka panjang. [1] Pada tingkat kebisingan diatas 85 dB sangat berpengaruh terhadap tekanan darah
tinggi, dan juga berpengaruh terhadap fungsi keseimbangan dan pendengaran yang mana dapat merusak koklea ditelinga dan menyebabkan gangguan keseimbangan.
Seiring dengan kebutuhan pembangunan, penggunaan peralatan Industri yang menimbulkan bising dan getaran di negara berkembang, termasuk Indonesia makin
lama akan makin bertambah. Hal ini perlu diantisipasi untuk mencegah kerugian sumber daya manusia, salah satu yaitu dengan meredam getaran dan suara. [2 ]
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996 tentang baku tingkat kebisingan menyatakan pembagian wilayah untuk beberapa zona yang antara lain
perkantoran, pertokoan, perdagangan dan pasar dengan tingkat kebisingan sekitar 50 ÷
60 dB. [3] Pada zona ini Khususnya di kota-kota besar penyebab utama kebisingan adalah dari knalpot kendaraan bermotor. Selain itu Badan Standarisasi Internasional
ISO 5130;2002 menetapkan suatu prosedur test Instrumentasi dan lingkungan yang berhubungan dengan kebisingan knalpot. [4]
Universitas Sumatera Utara
Penurunan tingkat kebisingan knalpot selain dipengaruhi bentuk struktur juga dipengaruhi oleh bahanmaterial knalpot. Pengurangan kebisingan dengan biaya murah
dan teknologi sederhana memerlukan perencanaan yang matang. [3]
1.2. Perumusan Masalah Kerangka Konsep.
Gambar 1.1 Kerangka Konsep
Kebisingan merupakan suatu permasalahan yang menjadi penting dalam kehidupan kita, walaupun kebisingan itu sendiri tergantung dari individu yang mendengarnya salah satu
contohnya adalah kebisingan dari suara kendaraan bermotor. Ada yang menganggap Permasalahan :
Kebisingan polusi udara
Dampak : - Manusia
- Mesin
Peraturan : -
Menteri Lingkungan Hidup R.I
- Standart ISO
Sumber Kebisingan Kendaraan.
Knalpot dari material Stainless steel - Dimensi
- Bentuk Simulasi:
Menggunakan ANSYS
Hasil Penelitian - Karakteristik Kebisingan Frekuensi
- Karakteristik Tingkat Kebisingan
Kesimpulan - Pengaruh Putaran Terhadap Kebisingan
- Pengaruh Dimensi Terhadap Kebisingan
Universitas Sumatera Utara
suara yang di keluarkan dari kendaraan itu merupakan suatu kesenangan bagi mereka, namun ada yang merasa kurang nyaman dengan suara kendaraan yang begitu berisik.
Oleh karena itu suara kendaraan tersebut menjadi permasalahan penting dalam kehidupan kita. Kita juga harus memperhatikan beberapa peraturan untuk tingkat
kebisingan dari kendaraan bermotor ini seperti yang tertera dalam peraturan menteri Lingkungan hidup Republik Indonesia dan Standar ISO.
Untuk itu akan dilakukan analisa terhadap knalpot untuk mendapatkan tingkat kebisingan dari knalpot, analisa ini berdasarkan bentuk, dimensi dan materialnya , dan
akan dilakukan simulasi dengan menggunakan software ANSYS. Dan dalam simulasi ini menggunakan metode elemen hingga untuk analisa non struktural. Sehingga
nantinya akan di dapat hasil dari karakteristik kebisingan frekuensi dan karakteristik tingkat kebisingan berdasarkan perubahan dimensi dan putaran.
1.3. Tujuan penelitian