Jenis Data Penelitian Alat Pengumpulan Data

30

6. Jenis Data Penelitian

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini ada 2 dua, yaitu: a. Data primer, 51 adalah data yang langsung dari sumber yang diteliti. Data ini ditemukan dengan cara melakukan penelitian lapangan. b. Data sekunder 52 adalah data yang diperoleh dari dokumen publikasi, artinya data sudah dalam bentuk jadi, 53 atau data kepustakaan yang dikenal dengan bahan hukum yang terdiri dari 3 tiga kelompok, yaitu: 1 Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari peraturan perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan- putusan hakim. 54 2 Bahan hukum sekunder merupakan semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Bahan-bahan hukum sekunder terdiri dari buku-buku teks, jurnal-jurnal hukum dan komentar-komentar atas putusan pengadilan. 55 51 Data primer adalah data yang diperoleh terutama dari hasil penelitian empiris, yaitu penelitian yang dilakukan langsung di dalam masyarakat, lihat Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2010, Op.Cit, hlm. 156. 52 Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil penelaahan kepustakaan atau penelaahan terhadap berbagai literatur atau bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah atau materi penelitian yang sering disebut sebagai bahan hukum, Ibid. 53 I Made Wirartha, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis, Yogyakarta: Andi, 2006, hlm. 34. 54 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2010, hlm. 141. 55 Ibid. Universitas Sumatera Utara 31 3 Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang mendukung bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dengan memberikan pemahaman dan pengertian atas bahan hukum lainnya, misalnya: Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Hukum.

7. Alat Pengumpulan Data

Ada beberapa alat pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu 1 Studi dokumen. 2 Wawancara, 56 yaitu penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada responden dan narasumber dengan menggunakan daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara, agar mendapatkan informasi yang lebih fokus sesuai permasalahan yang diteliti. 3 Angket atau kuesioner. 57 Ditujukan kepada responden yang dipilih untuk dijadikan sampel, berisikan pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan kombinasi jawaban terbuka dan tertutup. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang mendalam dari para responden. 56 Wawancara adalah melakukan tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan responden atau narasumber atau informan untuk mendapatkan informasi. Wawancara adalah bagian penting dalam suatu penelitian hukum terutama dalam penelitian hukum empiris. Karena tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya diperoleh dengan jalan bertanya secara langsung kepada responden, narasumber atau informan, lihat Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Op.Cit, hlm. 161. 57 Angket atau kuesioner adalah teknik mengumpulkan data dengan cara menyebarkan atau membagikan daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti kepada responden, narasumber atau informan. Angket bertujuan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, memperoleh informasi sedetail dan seakurat mungkin, di mana angket bersifat tertutup artinya pertanyaan-pertanyaan di dalamnya sudah ada pilihan jawabannya, Ibid, hlm. 164-165. Universitas Sumatera Utara 32

8. Analisis Data