Seni Budaya SD KK A
97
Kegiatan Pembelajaran 3
Gerakan Seni Tari
A. Tujuan
Melakukan gerakan tari yang dibangun melalui motif gerak dan motif gerak yang diulang dengan menerapkan aspek dasar kreativitas tari.
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Memahami pengertian tentang seni tari Mengidentifikasi motif‐motif gerak dasar tari
Mengekspolorasi motif gerak tari Menerapkan aspek dasar kreativitas tari
C. Uraian Materi
1. Pengertian Tari
Tari adalah sebuah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak. Menurut Corrie artong dari Belanda dalam buku Danskunst memberikan
definisi bahwa tari adalah gerak‐gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang. Sementara itu, menurut Soedarsono tari adalah ekspresi jiwa
manusia yang diungkapkan lewat gerak‐gerak ritmis yang indah. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa inti tari adalah gerak sebagai elemen
pertama dan ritme merupakan elemen yang kedua.
Berdasarkan uraian di atas menjelaskan bahwa media utama pada tari adalah gerak. Dalam modul ini akan dibahas mulai dari gerak dasar tari atau motif
gerak tari.
Gerak dasar tari adalah bagaimana seseorang peserta mempelajari teknik gerak tari secara benar. Gerak tari ini bersumber dari tari tradisi setempat yang
dikembangkan dan dibuat sendiri gerak dasar tari kemudian bagaimana cara
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
98
melakukannya dengan baik. al yang perlu diperhatikan adalah hafal gerakannya, tepat hitungannya, keharmonisannya, atau koordinasi gerak yang
dilakukannya. Pada tataran yang lebih baik kompetensi penjiwaan, ekspresi, rasa estetika menjadi tuntutan pada tingkat kompetensi dasar yang harus
dipelajari setiap peserta diklat. Untuk mempelajari teknik gerak tari, maka setelah proses apresiasi terhadap seni tari tradisi setempat kita perlu
melakukan langkah langkah seperti bertikut ini.
Pembuatan gerak dasar tari dengan cara menentukan dan melakukan sikap awal atau pose tari kemudian motif gerak. Pada gerak awal eksplorasi dengan
melakukan gerakan awal pose yang dibatasi oleh hitungan tertentu dan diakhiri oleh pose kedua.
Eksplorasi motif gerak dasar tari dapat dikembangkan lebih variatif dengan menggunakan desain pengembangan tari serta berpijak pada unsur‐unsur
gerak tari tradisi setempat. Setelah menentukan gerak dasarnya dapat dikembangkan sedemikian rupa untuk dirangkai dengan gerak transisi seperti
jalan, berlari, dan gerak penghubung yang lain.
Contoh pose‐pose gerak tari tradisi
Gambar . Motif gerak tari Melayu Sumber: Materi pembelajaran gerak dasar tari Dinas Pendidikan Deli Serdang
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
99
Gambar . Memotif gerak tari ngremo Jawa Timur Foto Koleksi P.Sidik Nugraha
2. Pengenalan Gerak Dasar
a Motif gerak dasar kaki
Kaki adalah anggota badan yang merupakan alat utama sebagai penyangga seluruh badan dan untuk berpindah tempat.
Tidak selamanya kedua kaki menyangga badan secara bersama‐sama. Dalam keadaan tertentu, mungkin hanya satu kaki saja yang menyangga badan
sedangkan kaki yang satunya lagi melakukan sikap tertentu, tetapi yang bukan bertugas sebagai penyangga. Demikian pula bila dalam keadaan badan
berpindah, mungkin saja badan berpindah dengan disangga oleh satu kaki saja. Kejadian tersebut sering terjadi pada peristiwa berolah raga atau
menari.
Saat kita melakukan sikap dan gerak, telapak kaki sebagai bagian badan yang paling bawah yang berada pada kaki akan mempertunjukkan berbagai sikap
sesuai dengan sikap seluruh kaki. Oleh karena itu sebelum kita membahas
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
100
dasar gerak kaki sebaiknya kita perhatikan dahulu sikap dan motif gerak telapak kaki sebagai dasar dari gerak kaki.
Sikap dan gerak telapak kaki mempunyai peran yang cukup penting di dalam pelaksanaan gerakan tari. Sewaktu bersikap dan bergerak,sikap dan gerak
telapak kaki juga menentukan keseimbangan dan kemantapan seluruh tubuh sehingga bagian badan juga tidak boleh diabaikan di dalam
melengkapi keindahan sikap atau gerak seluruh tubuh.
Dasar sikap kaki yang paling utama adalah sebagai berikut: Sikap telapak rapat kembar, kedua telapak kaki sikapnya sama, dalam
keadaan rapat atau berdekatan satu sama lain. Sikap telapak kaki rapat silang, kedua telapak kaki sikapnya tidak
bersamaan, dalam keadaan rapat satu kaki sikapnya tidak bersamaan, juga dalam keadaan berdekatan satu sama lain.
Sikap telapak kaki renggang kembar, kedua telapak kaki berjarak satu telapak satu sama lain renggang , sedangkan sikap kakinya bersamaan.
Sikap telapak kaki renggang silang, kedua telapak kaki renggang satu sama lain, sedangkan sikap telapak kakinya bersilang.
Sikap telapak kaki rapat siku, telapak kaki satu sama lain bersudut siku‐ siku dalam keadaan rapat.
Sikap telapak kaki renggang, kedua telapak kaki renggang satu sama lain dengan bersudut siku‐siku.
Sikap telapak kaki yang dimaksudkan di atas adalah sikap seluruh telapak kaki menapak pada alas tempat kita berdiri. Berikut akan dibahas pula sikap
telapak kaki yang tidak penuh, hanya sebagian telapak kaki itu yang menapak pada alas tempat kita berdiri.
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
101
Gambar . Posisi tumit jinjit Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
b Menekuk
Pada bahasan mengenai telapak kaki yang baru saja kita lewati, belum diperhatikan sikap seluruh kaki. Berbagai sikap kaki dimungkinkan pula
karena tekukan pada persendiannya, seperti lutut dan pergelangan kaki. Oleh karena itu, terdapat berbagai tekukan sebagai berikut.
. Tekukan kaki pada pergelangan, dengan arah ke atas, ke bawah dan ke samping. Bila kakinya sedang menapak, tekukan kaki ke bawah hasilnya
berdiri berjengket. Sementara itu bila tekukan kaki ke atas maka hasilnya adalah menapak pada tumit.
. Tekukan kaki pada lutut paha dan betis tidak berada pada sikap yang merupakan garis lurus adalah sikap kaki yang paling banyak terjadi
setiap hari. Akan tetapi tekukan pada lutut ini sebenarnya hanya memungkinkan satu jenis tekukan saja, yaitu ketika betis menekuk ke
belakang saja karena persendiaan pada lutut tidak memungkinkan betis ataupun paha bergerakmenekuk ke berbagai arah.
. Tekukan pada pangkal paha, paha dapat bersikap tertekuk ke muka, ke samping lurus ataupun serong. Selain itu paha dapat pula bersikap
menunjuk ke atas selagi menunjuk ke depan dan ke samping. anya saja ukuran sudut‐sudutnya tidak bebas, tergantung pada kemampuan
persendiannya.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
102
Setelah kita mengamati sikap kaki yang disebabkan oleh tekukan pada pergelangan kaki, pada lutut dan persendian pangkal paha, maka kita akan
mengenal beberapa sikap kaki yang lengkap dengan istilahnya yang bersifat umum. Sikap‐sikap tersebut dimungkinkan dalam keadaan diam yang hanya
dilakukan oleh sebelah kaki karena kaki yang sebelah lagi harus menjadi penyangga atau dimungkinkan dilakukan oleh kedua kaki bila kaki tidak
menyangga badan.
c Gerak Kaki
Pada waktu pelaksanaan gerak telapak kaki sudah dapat dirasakan bahwa sebenarnya seluruh kaki bahkan seluruh tubuh kita akan ikut bergerak,
walaupun tidak direncanakan ataupun disengaja. Bila ditelaah secara lebih dalam, gerakan serta sikap itu dimungkinkan terjelma karena faktor
kehendak, otot, dan persendian.
Kehendak adalah pendorong terjadinya gerak. Bisa dikatakan pula bahwa kehendak memberi tugas kepada setiap anggota badan yang bersangkutan
untuk melakukan sikap atau gerak tertentu. Bagian pertama untuk melakukan gerak pada setiap anggota badan adalah otot dan dibantu oleh
persendian yang memungkinkan gerak yang dikehendaki.
Kehendak itu dapat tercetus secara terencana atau secara spontan sebagai respons seketika. Begitu pula pelaksanaannya dapat terjadi terencana atau
secara spontan pula, yaitu yang disebut gerak refleks.
Seseorang yang terlatih akan memungkinkan mampu melakukan sikap atau gerak refleks yang berguna, seperti gerak pencak atau pertahanan diri. Gerak
itu secara tidak sadar akan tampak indah seperti pada suatu tarian.
Sebelum kita memulai bahasan perihal gerak kaki sebaiknya kita tinjau dahulu sikap‐sikap kaki yang erat hubungannya dengan gerak kaki yang akan
kita bahas selanjutnya. Sikap kaki yang utama adalah sebagai berikut.
Sikap kedua kaki rapat lurus, sikap kedua kaki renggang lurus, sikap kedua kaki rapat menekuk, sikap kedua kaki renggang menekuk, sikap kaki sebelah
merentang ke depan, ke samping, dan ke belakang, sikap kaki sebelah terlipat ke depan, di samping dan di belakang.
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
103
Adapun gerak kaki secara garis besar dapat dibagi dalam gerak kaki berpindah tempat yang dengan sendirinya seluruh badan berpindah tempat
pula.
d Motif gerak kaki di tempat
Kedua kaki menekuk sambil tetap menjadi penyangga badan. Kedua kaki menekuk bersama‐sama ini dinamakan menekuk kembar, yang dibagi pula
menjadi jenis gerak‐gerak sebagai berikut.
. Bila semua sikap kaki itu dilakukan secara beruntun, akan terjadi gerak kaki. Sesungguhnya gerak mempunyai pengertian sebagai runtutan dari
sikap. . Rentangan kaki yang dilakukan berulang‐ulang atau beruntun akan
menyebabkan gerakan yang disebut ayunan kaki atau dapat pula dikatakan kaki mengayun, tendangan dapat pula dilakukan dengan jalan
mengayunkan kaki dengan kekuatan tenaga lebih besar.
. Sikap kaki menekuk dan melipat bila dilakukan secara cepat, dapat menjadi gerakan yang dinamakan hentakan kaki, sedangkan bila
dilakukan perlahan saja maka dapat dikatakan menekuk atau melipat saja.
Beberapa gerak kaki yang belum dikemukakan adalah gerak kaki ketika yang menyangga badan itu bukan kaki dalam keadaan berdiri, seperti yang sudah
diperkenalkan. Di antaranya ada gerak kaki yang disebabkan oleh sikap kaki menekuk sedemikian rupa sehingga lutut ikut menjadi penyangga badan,
misal berlutut, yaitu kedua lutut menekan pada alas lantai . Adapun sikap kaki yang hanya satu lutut saja yang menekan pada lantai sedangkan kaki
yang lainnya merentang ke muka dengan sikap lurus atau tertekuk dengan telapak menekan pada lantai yang di daerah Jawa disebut jengkeng atau
deku.
Sikap kaki yang kedua kakinya dilipat menyilang dinamakan sila, mungkin berasal dari kata silang. Sementara itu sikap kaki dimana yang keduanya
merentang dalam keadaan duduk dinamakan ngelonjor atau dapat pula disebut melonjor. Sikap melonjorkan kaki dapat dilakukan sekaligus
keduanya atau sebelah saja, sedangkan kaki yang satunya lagi dilipat. Sikap
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
104
demikian dinamakan sikap sila melonjor. Ragam sila lainnya adalah sila tutug, yaitu satu kaki terlipat lututnya serta telapak seperti sikap berdiri biasa,
yaitu dengan menapak ke alas.
Dari sikap‐sikap yang tercantum di atas kebanyakan sulit untuk melakukan pengulangan secara berturut‐turut sehingga menjadi suatu gerakan. Namun
ada sikap seperti deku sebelah dan jengkeng bila dilakukan bergantian secara beruntun akan menjadikan gerakan maju sambil berlutut atau lebih tepat
dikatakan berpindah tempat memindahkan badan sambil berlutut. Gerakan ini disebut gengsor bahasa Sunda . Gengsor untuk laki‐laki pada tari klasik
dilakukan dengan kaki lebih terbuka merentang sedangkan untuk wanita lebih menekuk kakinya.
Sikap lain yang bisa menimbulkan gerak adalah kedua kaki yang terlipat bersilang dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah melakukan sikap
duduk tanpa merubah sikap kakinya. Sikap disebut depok, yang dapat dilakukan berturut‐turut dengan merubah sikap badan membalik arah yang
berlawanan. Gerakan depok ini terjadi hanya dilakukan di tempat dan tidak berpindah tempat. Akan tetapi, gerakan depok dapat dilakukan berkali‐kali
secara beruntun berkali‐kali di tempat dengan merubah arah hadapan karena badan diputar ke arah yang berlainan kadang‐kadang berlawanan
dengan kedua kakinya yang berpijak tetap pada tempatnya. Merubah arah ini dilakukan dengan jalan berdiri sejenak dari sikap duduk lalu memutarkan
badan dengan kaki tetap. Setelah badan berputar ia duduk kembali dengan kaki tetap dan terlipat.
e Bergerak maju
Dalam kehidupan sehari‐hari bergerak maju diwujudkan oleh gerakan kaki yang disebut berjalan, sedang dalam hubungannya dengan badan dapat
diartikan memindahkan berat badan dari satu kaki ke kaki yang lain. al ini tentu berlaku untuk gerakan berjalan di tempat atau berjalan ke arah.
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
105
Dihubungkan dengan sikap serta gerak kaki yang telah dibahas maka kita mengenal berbagai jenis berjalan.
. Berjalan dengan kaki rapat serong, dengan kaki rapat sejajar serta berjalan dengan kaki rapat lurus ke samping dan ke dalam dan
sebagainya. . Berjalan dengan kaki renggang serong dan sebagainya.
Pelaksanaan melangkah dapat dilakukan dengan kaki lurus dan mengayun sambil menekuk sedikit tetapi dapat pula dengan menggunakan tekukan
yang besar. Setelah kita sampai pada pengertian maju maka penjelasan kepada suatu tata gerak akan menjadi lebih sederhana.
f Motif Gerak Tangan
Anggota badan berikutnya yang akan kita pelajari gerakan‐gerakannya adalah tangan. Secara umum semua orang telah mengenal apa itu tangan,
yaitu anggota badan yang tugas utamanya adalah untuk menggenggam, membawa, memegang, dan sebagainya. Untuk pelajaran seni tari dalam buku
ini, ada dua istilah yang dipergunakan untuk menyatakan anggota badan
tangan ini, yaitu tangan untuk bagian yang biasa digunakan untuk menggenggam, memegang, meninju dan sebagainya, serta lengan untuk
bagian yang terpanjang yang biasa melakukan rentangan, mengayun, memeluk, menggandeng, dan sebagainya.
Bila kaki mempunyai tugas utama sebagai penyangga seluruh badan manusia serta tugas‐tugas lainnya yang lebih bersifat umum, yaitu untuk
memindahkan seluruh badan manusia dari satu tempat ke tempat lain, yang disebut berjalan, berlari, meloncat, melompat dan sebagainya. Sementara itu,
lengan beserta tangan bertugas untuk mengapit, membawa, menjunjung, mendorong, dan sebagainya. Di samping itu, dalam hubungannya dengan
seni tari, beberapa pihak mengatakan bahwa ciri dari tarian timur adalah lebih menonjolkan pada gerak lengan termasuk tangan, sedangkan pada
tarian bangsa Barat lebih menonjolkan pada gerakan kaki. Walaupun pendapat tersebut masih harus diuji kebenarannya, kita dapat sejenak
mengamati beberapa tarian di Benua Timur ini, misalnya ndia memang memiliki perbendaharaan gerak yang sangat kaya dan rumit. Ada yang
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
106
dinamakan mudra, yaitu aneka gerak dan sikap tangan yang telah memiliki makna tertentu secara cermat. Bangsa‐bangsa lain di sebelah timur ndia
yang terkena pengaruh kebudayaan indhu menunjukkan pula perbendaharaan gerak tangan dan lengan yang cukup kaya. Begitu pula
dengan bangsa‐bangsa lain di wilayah sebelah utara ndia.
Walaupun sebenarnya pada seni tari bangsa‐bangsa tersebut mungkin tetap terletak pada gerak kaki dalam hal menjelajahi ruang, tetapi pada seni tari
bangsa‐bangsa Barat penjelajahan ruang lebih banyak terjadi. Akan tetapi hal ini baru tampak pada gaya tarian yang disebut sebagai gaya klasik.
Lepas dari semua pendapat di atas, mari kita mulai mengenali gerak‐gerak tangan.
g Motif Sikap Tangan
Dalam gerak tangan ini akan ditinjau dua macam sikap tangan yang umum, yaitu motif sikap mengepal dan sikap membuka. Kemudian ditambah
beraneka sikap yang terjadi karena perpaduan antara sikap dan gerak lengan dan tangan sebagai satu kesatuan.
Dalam keadaan yang wajar tangan yang mengepal berkedudukan dalam keadaan lurus dengan lengan. Bila menekuk tekukannya itu tidak
mempunyai arti yang besar. Dalam keadaan membuka tangan dapat ditekuk sampai
derajat pada pergelangan. Tekukan maksimal dapat dicapai dengan latihan yang tekun.
Adapun gerak tangan yang mengepal adalah berupa putaran ke segala jurusan. Sementara itu, dalam keadaan membuka, putaran itu dapat
mempertunjukkan sudut yang lebih besar. Di Jawa putaran tangan pada pergelangan ini disebut ukel. Ada pula gerak tangan yang sudah dikenal
secara umum dan sering digunakan, yaitu gerak melambai.
h Motif Sikap Lengan
Lengan dapat melakukan sikap yang cukup banyak karena lengan memiliki tiga persendian, yaitu pergelangan, siku dan persendian yang
menghubungkan dengan bahu.
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
107
Ditinjau dari sikap yang lebih umum, yaitu lurus dan menekuk yang biasanya karena terjadi tekukan pada siku. Sikap lurus dapat mengarah ke berbagai
jurusan. Sikap lurus ini berpangkal pada persendian bahu. Sementara itu pergelangan adalah tempat terjadinya sikap tangan dalam hubungannya
dengan lengan.
Persendian pada bahu di samping menentukan sikap lengan lurus dalam hubungannya terhadap dada. Lengan dikatakan merentang ke depan bila
lengan itu merentang lurus ke depan searah dengan dada. Merentang ke depan dapat pula bersudut. Sementara itu merentang ke samping bila lengan
itu sebidang dengan dada, walaupun rentangan itu bersudutke atas atau ke bawah. Rentangan ke atas disebut pula mengacung sedang merentang ke
bawah disebut menggantung. Merentang ke belakang secara wajar adalah bersudut ke bawah, sedangkan rentangan lainnya yang bersudut ada pula
yang arahnya diagonal ke berbagai arah.
Untuk mengenal sikap lengan beserta tangannya, perhatikanlah gambar‐ gambar berikut ini.
Gambar . Posisi lengan merentang Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
108
i Motif Gerak lengan beserta tangannya
Tanpa disadari latihan‐latihan yang baru dilewati sebenarnya telah melakukan gerak lengan beserta tangannya, terutama pada gerak‐gerak
penghubung yang telah disarankan untuk ditemukan sendiri.
Sekarang akan ditinjau gerakan lengan secara sadar. Namun sebelum itu ada baiknya bila meninjau dahulu jenis‐jenis gerak yang mudah diamati. Jenis
gerak yang dimaksud adalah: gerak yang lurus, melengkung, dan terpatah‐ patah.
Walaupun jenis gerak tersebut dapat pula dilakukan oleh anggota badan yang lain, tetapi segaja diperkenalkan pada bagian gerak lengan beserta
tangannya karena pada tahap pertama ini lebih mudah diamati dan dilakukan melalui lengan beserta tangannya.
Khusus untuk maksud gerakan di bagian ini akan diperkenalkan gerakan‐ gerakan sebagai berikut.
. Merentang, ialah gerakan lengan ketika lengan yang lurus gerakan seluruhnya dalam arah yang rata serta lengan tetap dalam keadaan lurus.
. Mengayun, ialah gerakan pada saat lengan digerakkan ke berbagai arah dengan keadaan lengannya tidak tetap lurus, tetapi tidak terkunci pada
persendiannya. Dengan kata lain perkataan dalam keadaan lepas. Gerakan semacam ini termasuk jenis gerak melengkung.
. Gerak bersudut atau menekuk, yaitu sikap lengan bersudut pada persendiannya, sedangkan gerakannya termasuk jenis gerak terpatah‐
patah.
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
109
Sebenarnya gerak merentang dan mengayun pun dapat pula dilaksanakan dengan menggunakan jenis gerak terpatah‐patah
Gambar . Posisi tangan mengayun Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
j Motif Gerak Leher dan Kepala
Membicarakan gerak leher dan kepala tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena leher sebagai penyangga kepala selalu terlibat dalam setiap gerak
kepala. Gerakan kepala sekecil apapun serta mengarah ke mana pun akan selalu melibatkan otot‐otot pada leher. Oleh karena itu selanjutnya akan
dikemukakan gerak kepala yang gerak leher pun ikut terlibat.
Untuk tahap pertama ini dapat kami kemukakan gerak kepala sebagai berikut :
Gerak kepala, menoleh, yaitu kepala dengan sikap tegak bergerak untuk berpaling ke samping.
Gerak kepala mematuk yaitu kepala bergerak ke depan, sedangkan lehernya diam di tempat. Biasanya gerakan mematuk dilakukan dengan
cepat.
Gerak kepala berputar, yaitu hidung sebagai ukuran membuat putaran dan seluruh kepala mengikutinya.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
110
Gerak kepala mengangguk yang tentu paling dikenal. Gerak kepala mengangguk, yaitu gerak kepala yang ditandai oleh dagu yang bergerak
ke bawah dari sikap normal.
Gerak kepala mendongak adalah kebalikan dari mengangguk pada saat dagu dari keadaan normal bergerak ke atas.
Menggelengkan kepala adalah gerakan kepala pada saat hidung bergerak mendatar dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Sementara itu, memalingkan muka adalah gerakan kepala dari keadaan normal menjadi memandang ke samping kiri atau kanan.
Gambar . Posisi kepala menengadah Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
Gambar . Posisi kepala menunduk Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
111
k Motif Sikap Pandangan Mata
Sudah sama‐sama diketahui bahwa motif gerak mata banyak digunakan pada tari Bali. Di negara lain juga terdapat gerakan mata. seperti pada tari ndia
dan Tari Cina. Gerak mata yang dimaksud pada buku ini bukanlah gerak mata sebagaimana pada tarian tersebut di atas karena gerak mata pada tarian
tersebut adalah khas dan tidak bersifat umum, serta sudah mempunyai keterpaduan khusus dengan gerak anggota badan lainnya yang khas pula.
Adapun motif gerak mata yang dimaksud pada buku ini adalah gerak mata yang menjadi kelengkapan dari sikap dan gerak kepala dalam rangka
mewujudkan keterpaduan pengungkapan bersama anggota badan lainnya. Dalam hubungannya dengan hal tersebut tentu terdapat berbagai gerak mata
beserta sikapnya dan yang dimaksud dengan gerak serta sikap mata adalah pada bola mata beserta bibir matanya. Ditambah lagi dengan sikap dan gerak
muka pada saat mata memiliki ugkapan tertentu. stilah yang biasa dipakai adalah ekspresi muka.
Gerak dan sikap mata pada tahap pelajaran ini yang akan kita pelajari di antaranya adalah :
. Gerak mata lurus ke samping, biasa juga disebut mengerling. . Gerak mata lurus ke atas dan ke bawah.
. Gerak mata menyudut ke kanan atas dan bawah serta menyudut ke kiri
atas dan bawah. Adapun motif sikap atau gerak mata kita kenali dahulu sebagai berikut:
. Memejamkan mata, yaitu bila kedua mata tertutup. . Mata sedikit terbuka biasanya terjadi bila mata berkedip.
. Mata terbuka lebar, yang biasa disebut dengan membelalak.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
112
Dalam kehidupan sehari‐hari sudah dapat diketahui ungkapan keadaan apakah yang berhubungan dengan gerak dan sikap mata tercantum di atas.
Cobalah bayangkan sendiri dahulu bagaimana sikap atau gerak mata dalam keadaan tenang, marah, heran, takut, khawatir, dengki, ngeri, gembira,
termenung dan lain‐lainnya.
Seperti telah diuraikan di atas gerak dan sikap mata ini tidak lepas dari air muka dan sikap serta gerak anggota badan lainnya. Kata lain yang populer di
samping air muka atau ekspresi muka adalah mimik.
l Motif Gerak Dasar Tari
Lakukan eksplorasi gerak untuk menentukan motif gerak tari.Gerak mengangkat kaki
Gambar . Gerak mengangkat kaki tampak depan Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
113
Tampak samping Gambar . Gerak mengangkat kaki tampak samping
Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
m Gerak tangan ke atas.
Gambar . Gerak tangan ke atas tampak depan Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
114
Gambar . Gerak tangan ke atas tampak samping Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
n Gerak membungkuk
Gambar . Gerak membungkuk tampak depan Foto koleksi P.Sidik Nugraha
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
115
Gambar . Gerak membungkuk tampak samping Foto P.Sidik Nugraha
o Gerak duduk
Gambar . Gerak duduk tampak depan Foto koleksi P.Sidik Nugraha
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
116
Gambar . Gerak duduk tampak samping Foto Koleksi P.Sidik Nugraha
p Gerak terlentang
Gambar . Gerak terlentang Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
117
q Gerak tengkurap
Gambar . Gerak tengkurap Foto Koleksi P.Sidik Nugraha
3. Membuat Motif Gerak Dasar Tari
a Gerak kaki
Gambar . Jalan Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
. Ragam Gerakan pertama a itungan –
b Jalan di tempat c Telapak kaki rapat, kemudian telapak kaki diangkat, kembali tempat,
dilakukan secara bergantian.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
118
Gambar . Mengangkat kaki Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
. Ragam Gerakan kedua a itungan –
b Mengangkat paha c Paha diangkat siku ke arah depan, dilakukan secara bergantian.
. Ragam Gerakan ketiga a itungan –
b Gerak berjingkat c Kedua kaki rapat, kemudian kaki digerakan ke atas, kembali tegap.
Gambar . Gerak mengangkat kaki Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
119
. Ragam Gerakan keempat a itungan –
b Gerakan mengangkat kaki. Kaki kanan diangkat, kemudian diletakkan, dilakukan secara bergantian
b Ragam Gerak tangan
Gambar . Gerak memutar tangan Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
. Ragam Gerakan pertama a itungan –
b Gerak memutar tangan. c Kedua tangan bergerak memutar setengah lingkaran.
Gambar . Gerak tekukan Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
120
. Ragam Gerakan kedua a itungan –
b Gerak tekukan c Kedua tangan ditekuk siku‐siku ke depan, jari tangan membuka.
Gambar . Gerak melambai Foto koleksi P.Sidik Nugraha
. Ragam Gerakan ketiga a itungan –
b Gerak melambai c Kedua tangan posisi ditekuk ke depan, kemudian digerakkan ke
samping kanan dan samping kiri.
Gambar . Gerak hentakan tangan Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
121
. Ragam Gerakan keempat a itungan –
b Gerak hentakan tangan c Kedua tangan ditekuk ke arah depan, kemudian bergerak ke atas dan
bawah.
Gambar . Gerak mengangkat tangan Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
. Ragam Gerakan kelima a itungan –
b Gerak tangan naik turun c Kedua tangan posisi lurus ke bawah, kemudian digerakkan naik
sampai ke atas kepala.
c Ragam Gerak badan
Gambar . Gerak memutar badan ke kanan Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
122
. Ragam Gerakan pertama a itungan –
b Gerak memutar badan ke kanan c Badan digerakkan ke arah kanan, kemudian kembali tegap.
Gambar . Gerak memutar badan ke kiri Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
. Ragam Gerakan kedua a itungan –
b Gerak memutar badan ke kiri c Badan digerakkan ke arah kiri kemudian tegap.
Gambar . Gerak membungkuk Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
123
. Ragam Gerakan ketiga a itungan –
b Gerak membungkuk c Badan dibungkukkan, kemudian kembali tegap.
d Ragam Gerak kepala
Gambar . Gerak menggeleng Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
. Ragam Gerakan pertama a itungan –
b Gerak menggeleng. c Kepala digerakkan ke arah kanan dan ke arah kiri.
Gambar . Gerak menengadah Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
124
. Ragam Gerakan kedua a itungan –
b Gerak menengadah c Kepala digerakkan ke atas, kemudian kembali ke posisi semula.
Gambar . Gerak menunduk Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
. Ragam Gerakan ketiga a itungan –
b Gerak menunduk c Kepala digerakkan ke arah bawah, kemudian kembali ke posisi tegap.
e Ragam Gerak dengan berbagai posisi
Gambar . Gerak pertama Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
125
. Ragam Gerakan pertama a itungan –
b Gerak dengan posisi tinggi c Posisi kaki rapat sejajar kemudian kaki berjingkat, kedua tangan
lurus ke atas.
Gambar . Gerakan kedua Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
. Ragam Gerakan kedua a itungan –
b Gerak dengan posisi sedang c Posisi kaki rapat, telapak kaki sejajar posisi badan tegap, tangan
kanan kiri lurus ke bawah.
Gambar . Gerakan ketiga Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
126
. Ragam Gerakan ketiga a itungan –
b Gerak dengan posisi bawah c Posisi kaki jongkok.
f Ragam Gerak dengan Iringan
Gambar . itungan – Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
Kedua kaki posisi rapat, badan tegap. Kedua tangan digerakkan dengan gerakan setengah melingkar.
. Tekukan tangan
Gambar . itungan – Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
Kedua tangan ditekuk, siku ke arah depan, jari tangan tegak dengan jari tangan membuka.
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
127
. Gerak Mengayun
Gambar . itungan – Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
Posisi kedua tangan ditekuk siku mengarah ke depan, kemudian tangan digerakkan ke kanan dan ke kiri.
Gerak hentakan tangan
Gambar . itungan – Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
Posisi kedua tangan ditekuk siku ke arah depan, kemudian tangan digerakkan ke atas dan ke bawah.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
128
Gerak tangan ke atas
Gambar . itungan Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
Posisi kaki berjingkat, kedua tangan sejajar diluruskan ke atas.
Gerak menepuk dada
Gambar . itungan – Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
Posisi tangan ditekuk siku ditempelkan di depan dada, badan digerakkan ke kanan dan ke kiri.
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
129
Gerak tangan di pinggang ditempelkan pinggang, tangan kanan lurus ke depan,posisi kaki jalan di tempat.
Gambar . itungan – Foto koleksi P.Sidik Nugraha,
4. Contoh Gerak Dasar dengan 8 Hitungan
a Hitungan 1
Tangan kanan menekuk, tangan kiri lurus ke samping, kaki kiri maju.
Gambar . Tangan menekuk Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
130
b Hitungan 2
Kedua tangan lurus ke samping, kaki kanan diangkat
Gambar . Tangan lurus Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
c Hitungan 3
Kedua tangan dipinggang, kaki kanan diangkat lurus ke depan
Gambar . Tangan dipinggang Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
131
d Hitungan 4
Tangan kiri ditekuk ke atas membentuk siku siku, tangan kanan ditekuk ke samping membentuk siku‐siku.
Gambar . Kaki gedrug Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
e Hitungan 5
Tangan kiri ditekuk siku di dekat pinggang. Tangan kanan lurus ke samping kanan.
Gambar . Tangan ditekuk Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
132
f Hitungan 6
Tangan kanan menekuk siku di dekat telinga, tangan kiri lurus ke samping kiri
Gambar . Tangan ditekuk siku Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
g Hitungan 7
Tangan dipinggang, kaki kanan diangkat ke depan
Gambar . Tangan dipinggang Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
133
h Hitungan 8
Kedua tangan lurus ke samping, kaki kanan diangkat.
Gambar . Tangan lurus ke samping Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
5. Contoh Gerak Transisi dengan 8 Hitungan
a Gerak loncatan
Gambar . Gerak loncatan Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
134
b Gerak berjalan
Gambar . Gerak berjalan Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
c Gerak putaran ke arah kiri
Gambar . Gerak putaran ke arah kiri Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
135
6. Gerak dasar dengan menggunakan level, arah hadap dan pola lantai
a Contoh gerak dengan level rendah
Gambar . Contoh gerak dengan level rendah Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
b Contoh gerak dengan level sedang
Gambar . Contoh gerak dengan level sedang Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
136
c Contoh gerak dengan level atas
Gambar . Contoh gerak dengan level atas Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
d Contoh gerak dengan arah hadap ke depan
Gambar . Contoh gerak dengan arah hadap ke depan Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
137
e Contoh gerak dengan arah hadap ke samping
Gambar . Contoh gerak dengan arah hadap ke samping Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
f Contoh gerak dengan pola lantai diagonal
Gambar . Contoh gerak dengan pola lantai diagonal Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
138
g Contoh gerak dengan pola lantai zig zag
Gambar . Contoh gerak dengan pola lantai zigzag Foto Koleksi P.Sidik Nugraha,
7. Contoh Gerak Dasar dengan Menggnunakan Desain Estetik Tari
a Rampak Gerakan yang dilakukan secara serempak dengan menggunakan bentuk
gerak dan hitungan yang sama.
Gambar . Rampak Foto P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
139
b Selang seling Gerakan yang dilakukan secara bergantian dengan saling mengisi gerak.
Gambar . Selang seling Foto P.Sidik Nugraha,
c Sebab akibat Gerakan yang dilakukan sebagai bentuk sebab dan akibat.
Gambar . Sebab akibat Foto P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
140
d Saling mengisi Gerakan yang dilakukan sebagai bentuk dari respons dari gerakan
pasangannya.
Gambar . Saling mengisi Foto P.Sidik Nugraha,
e Bergantian Gerakan yang dilakukan secara bersama‐sama, tetapi awal dan akhir
dilakukan secara berurutan.
Gambar . Bergantian Foto P.Sidik Nugraha,
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
141
f Kontras Gerakan yang dilakukan dengan memperlihatkan perbedaan gerak yang
berlawanan, yang satu kuat, sedangkan yang satu lembut.
Gambar . Kontras Foto P.Sidik Nugraha,
D. Aktivitas Pembelajaran
Di bawah ini adalah serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang
terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini.
Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi dengan teknik skimming
atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum materi.
Berikutnya Anda dianjurkan untuk membaca kembali materi secara berurutan. al ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi dalam bahasan
kegiatan pembelajaran ini.
Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik‐baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan
bahasan materinya.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
142
Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Anda
terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul.
Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan mengerjakan lembar kerja berikut.
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
143
Lembar Kerja 3.1
Membuat gerakan dasar seni tari
Tujuan:
Melakukan gerakan tari yang dibangun melalui motif gerak dan motif gerak yang diulang yang memiliki nilai atau simbol tertentu.
Langkah Kerja:
Bentuklah kelompok kerja dengan semangat kerjasama, disiplin, saling menghargai pendapat, dan menjaga keaktifan berkomunikasi
Pelajarilah lembar kerja membuat gerakan dasar seni tari Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung
dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman kemudian diskusikan dalam kelompok untuk mendapatkan sampel objek dan teknik
tertentu dalam mewujudkannya.
silah lembar kerja membuat gerakan dasar seni tari pada aspek visualisasi dan proses kerja dengan cermat dan teliti.
Lembar Kerja membuat gerakan dasar seni tari. No.
Aspek Perencanaan Aspek Visualisasi dan Proses Kerja
. Mengidentifikasi
Motif gerak tari .
Menyusun ragam gerak tari Menari
. Teknik
yang digunakan dengan cara :
Mengamati, mengeksplorasi,
menyusun, menampilkan .
Alat dan Bahan Alat:
Bahan:
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 3
144
. Langkah Kerja . Tuliskan apa yang saudara
rasakan terhadap nilai‐ nilai :
a. Religius b. Nasionalis
c. Mandiri d. Gotong royong
e. ntegritas
Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 3.1 ini Anda kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan diklat tatap
muka In‐On‐In, Lembar Kerja 3.1 ini Anda kerjakan pada saat on the job training On
secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan serta
dipresentasikan di hadapan fasilitator saat in service learning 2 In‐2 sebagai bukti hasil kerja.
DRAFT
Seni Budaya SD KK A
145 E. Latihan
Kasus Tugas
Setelah mempelajari modul di atas, Anda diminta untuk mempraktikkan tentang motif gerak dasar tari.
Anda dapat melakukan latihan pengembangan motif gerak dasar tari berdasarkan tari tradisi setempat.
Lakukan penyusunan motif gerak dasar tari dengan memberikan makna tertentu.
Lakukan penyusunan motif gerak dasar tari dengan level dan pola lantai.
F. Rangkuman