molekul adsorbat berlangsung lebih baik. Konsentrasi zat-zat organik dan logam dalam air akan turun apabila kontaknya cukup. Waktu kontak biasanya sekitar 10-
15 menit Sembiring, 2003.
2.3.1 Sekam Padi
Sekam padi adalah bagian terluar dari butir padi yang merupakan hasil samping saat proses penggilingan padi dilakukan. Sekitar 20 dari bobot padi adalah sekam
padi dan kurang lebih 15 dari komposisi sekam padi adalah abu sekam yang selaludihasilkan setiap kali sekam dibakar Hara, 1986. Sekam padi merupakan
lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua bentuk daun yaitu sekam kelopak dan sekam mahkota, dimana pada proses penggilingan padi, sekam akan
terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Dari penggilingan padi akan menghasilkan sekitar 25 sekam, 8 dedak, 2 bekatul dan
65 beras. Sekam tersusun dari jaringan serat-serat selulosa yang mengandung banyak silika dalam bentuk serabut-serabut yang sangat keras. Pada keadaan
normal, sekam berperan penting melindungi biji beras dari kerusakan yang disebabkan oleh serangan jamur secara tidak langsung, melindungi biji dan juga
menjadi penghalang terhadap penyusupan jamur. Selain itu sekam juga dapat mencegah reaksi ketengikan karena dapat melindungi lapisan tipis yang kaya minyak
terhadap kerusakan mekanis selama pemanenan, penggilingan dan pengangkutan Haryadi, 2006
Menurut Sutanto 2002 yang dikutip Sitanggang 2010 Sekam padi menduduki 7 dari produksi total padi yang biasanya hanya ditimbun dekat
penggilingan padi sebagai limbah sehingga mencemari lingkungan, kadang-kadang
Universitas Sumatera Utara
juga dibakar. Sekam padi juga dapat digunakan sebagai pupuk, bahan tambahan untuk media tumbuh tanaman sayuran secara hidroponik. Penumpukan sekam padi di
tanah dapat membantu mempercepat proses dalam peningkatan hasil tanaman. Hasil analisis sekam padi adalah sebagai berikut:
a Kandungan air 9,02 b Protein kasar 3,27
c Lemak 1,18 d Karbohidrat 33,71
e Serat kasar 35,68 f Abu 17,71
Pemanfaatan sekam padi secara tidak langsung dapat memperbaiki sifat fisik tanah karena dapat mempengaruhi sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Pengaruh
utama terhadap struktur tanah yaitu berhubungan dengan pemadatan, aerasi dan perkembangan akar. Apabila persentasi kandungan sekam padi berkurangmenurun
maka konsekuensinya terjadi penurunan aerasi yang akan menghambat perkembangan akar, menurunkan kemampuan akar untuk menyerap dan menghambat
aktivitas mikroorganisme.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Komposisi Kulit Padi
Komposisi Kulit Padi
Air,
7,6 – 10,2
Protein Kasar, 1,9 –3,7
Lemak Kasar, 0,3 – 0,8
Serat Kasar,
35,0 – 46,0
Karbohidrat, 26,5 – 29,8
Abu, 13,2 – 21,0
Silika,
18,0 – 22,3
Kalsium, mgg 0,6 – 1,3
Fosfor, mgg 0,3 – 0,7
Serat murni pencuci,
66,0 – 74,0
Serat asam pencuci, 58,0 – 62,0
Lignin, 9,0 – 20,0
Selulosa,
28,0 – 36,0 21,0 – 22,0
Pentosa, Hemiselulosa,
12,0
Nutrisi yang dapat dicerna, 9,4
Sumber : Luh 1991
2.3.2 Pemanfaatan Sekam Padi di Bidang Industri