Aset Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement

Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Tidak Diaudit PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Three Months Period Ended March 31, 2017 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Unaudited 37

2. IKHTISAR

KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

r. Pengukuran Nilai Wajar lanjutan

r. Fair Value Measurement continued

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participant act in their best economic interest. Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomis dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. A fair value measurement of a nonfinancial asset takes into account a market participant’s ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use. Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs. Seluruh aset dan liabilitas, baik yang diukur pada nilai wajar, atau dimana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkat input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran, sebagai berikut: All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest able input that significant to fair value measurement as a whole: 1. Tingkat 1 - Harga kuotasian tanpa penyesuaian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; 1. Level 1 - Quoted unadjusted market prices in active markets for identical assets or liabilities; 2. Tingkat 2 - Teknik penilaian dimana tingkat input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung; 2. Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable; 3. Tingkat 3 - Teknik penilaian dimana tingkat input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi. 3. Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable. Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, maka Grup menentukan apakah telah terjadi transfer di antara tingkat hirarki nilai wajar dengan cara menilai kembali pengkategorian tingkat nilai wajar berdasarkan tingkat input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran pada setiap akhir periode pelaporan. For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between levels in the hierarchy by re- assessing categorization based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole at the end of each reporting period.

s. Informasi Segmen

s. Segment Information

Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa segmen usaha, maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu segmen geografis, yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products and services business segment, or in providing certain products within a particular economic environment geographical segment, which is subject to risk and rewards that are different from those of other segments. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. The amount of each segment item reported shall be the measure reported to the chief operating decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance. Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Tidak Diaudit PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Three Months Period Ended March 31, 2017 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Unaudited 38

2. IKHTISAR