Prinsip - prinsip Konsolidasian lanjutan

Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Tidak Diaudit PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Three Months Period Ended March 31, 2017 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Unaudited 20

2. IKHTISAR

KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi lanjutan

d. Transaction with Related Parties continued

v entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Grup. v the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the Group. vi entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a. vi the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a. vii orang yang diidentifikasi dalam huruf a 1 memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas. vii a person identified in a 1 has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity or of a parent of the entity. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties. Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.

e. Persediaan

e. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan Grup ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih ditentukan berdasarkan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan taksiran beban yang diperlukan untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut. Inventories are valued at lower of cost or net realizable value. The cost of the Group’s inventories is determined using weighted average method. Net realizable value are determined based on the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs necessary to complete and sell the inventories. Penyisihan untuk penurunan nilai dan persediaan usang, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir periode untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Allowance for impairment and obsolescence of inventories, if any, is determined based on a review of the condition of inventories at the end of period to adjust the carrying value of inventories to net realizable value.

f. Beban Dibayar di Muka

f. Prepaid Expenses

Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus dan dibebankan selama umur manfaatnya. Bagian jangka panjang dari beban dibayar di muka dicatat dalam akun “Beban dibayar di muka - setelah dikurangi bagian lancar” sebagai bagian aset tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Prepaid expenses are amortized over the periods benefited of each expense using the straight-line method and charged to operations over the useful lives. The long-term prepaid expenses are recorded in “Prepaid expenses - net of current portion as part of non-current assets in the consolidated statement of financial position.

g. Aset Tetap

g. Fixed Assets

Efektif tanggal 1 Januari 2016, Grup menerapkan Amandemen PSAK No. 16 2015 “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amor tisasi”. Effective January 1, 2016, the Group adopted Amendments to PSAK No. 16 2015 “Fixed Assets: Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”.