Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Tidak Diaudit
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS For the Three Months Period Ended March 31, 2017
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Unaudited
30
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
p. Aset Takberwujud lanjutan
p. Intangible Assets continued
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam
PSAK No.
19 bahwa
pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang
dihasilkan dari pengoperasian usaha yang mana aset tersebut adalah bagiannya daripada manfaat
ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode
hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset takberwujud.
The amendments clarify the principles in PSAK No. 19 that revenue reflects a pattern of economic
benefits that are generated from operating a business of which the asset is part rather than the
economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method may
be used in very limited circumstances to amortize intangible assets.
Penerapan Amandemen PSAK No. 19 2015 tidak memiliki dampak pengaruh signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian. The adoption of Amendments to PSAK No. 19 2015
has no significant impact on the consolidated financial statements.
Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Nilai perolehan aset
takberwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis pada awalnya diakui sesuai nilai wajar pada tanggal
akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi
amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas
atau tidak terbatas. Intangible asset is measured on initial recognition at
cost. The cost of intangible asset acquired from business combinations is initially recognized at fair
value as at the date of acquisition. Following initial recognition, intangible asset is carried at cost less
any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is
assessed to be either finite or indefinite.
Aset takberwujud dengan umur terbatas, yang berupa
lisensi perangkat
lunak komputer,
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomi dan dievaluasi
apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai untuk aset takberwujud. Periode dan metode
amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun
keuangan. Estimasi umur manfaat lisensi perangkat lunak komputer Grup adalah 3-8 tahun.
Intangible asset with finite life, which comprise computer software licenses, is amortized using
straight-line method over the economic useful life and assessed for impairment whenever there is an
indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method
for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year end. The
estimated useful life of the Grup’s computer software licenses is 3-8 years.
Aset takberwujud dengan umur tidak terbatas, yang berupa merek dagang senilai Rp 73.511.341.092
pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, tidak diamortisasi. Masa manfaat aset
takberwujud dengan umur tidak terbatas ditinjau setiap tahun untuk menentukan apakah penilaian
masa manfaat masih mendukung. Jika tidak, perubahan masa manfaat dari tidak terbatas menjadi
terbatas
diterapkan secara
prospektif. Aset
takberwujud dengan umur tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat
suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai.
Intangible asset with indefinite life, which comprise trademark amounted Rp 73,511,341,092 as of
March 31, 2017 and December 31, 2016, is not amortized. The useful life of an intangible asset with
an indefinite useful life is reviewed annually to determine whether the useful life assessment
continues to be supportable. If not, the change in useful life from indefinite to finite is made on a
prospective basis. Intangible asset with indefinite life is tested for impairment annually and when
circumstances indicate that the carrying amount may be impaired.
Aset takberwujud dicatat sebagai bagian dari “Aset tidak lancar lainnya” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset takberwujud
diukur sebagai selisih antara hasil pelepasan neto dan nilai tercatat aset dan diakui dalam laporan laba
rugi dan
penghasilan komprehensif
lain konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan
pengakuannya. Intangible assets are recorded as part of “Other non
- cu
rrent assets” in the consolidated statement of financial position. Gains or losses arising from
derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds
and the net carrying amount of the assets and are recognized in the consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income when the asset is derecognized.
Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Tidak Diaudit
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS For the Three Months Period Ended March 31, 2017
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Unaudited
31
2. IKHTISAR