Beton ringan berpori autaclaved aerated concrete
1. UMUM
Beton ringan berpori adalah bahan bangunan yang agak baru terdapat di Indonesia. Keuntungan bahan ini terletak pada bobotnya yang ringan 400 - 600 kgm11, dapat
dipotong dengan gergaji biasa. sambungan-sambungan dapat dilem dengan lem khusus sehingga hasil dinding sangat rata dan teratur. Dari segi ekologi beton ringan berpori dapat
dinilai baik dan daya menanggulangi bising dan panas cukup tinggi serta mempertentangkan api
.
105
2. Pembuatan beton ringan berpori
Beton ringan berpori dibuat dari bahan mentah seperti berikut.
Bahan mentah Berat Jenis beton ringan berpori
500 kgm
3
3600 kgm
3
Pasir kuarsa yang mengandung 70 SiO
2
350 kg 420 kg
Kapur padam 100 kg
110 kg Semen Portland
25 kg 30 kg
Tepung aluminium 0.5 kg
0.4 kg Air
330 kg 440 kg
Proses pembuatan beton ringan berpori
1 Persediaan bahan mentah yang lelah digiling halus; 2 pencampur bahan dengan air, dilanjutkan dengan tuangan ke dalam acuan; 3 Bahan yang telah membeku
oleh kapur padam dan mengembangberpori-pori oleh tepung aluminium diambil dari acuan: 4 kubus beton ringan berpopri dipotong menurut kebutuhan: 5 batu
beton .ringan berpori dikukus dalam oven sehingga mengeras.
Perdagangan beton ringan berpori dinding yang menerima beban
Ukuran batu berat jenis 500 kgm
3
Bobot batu kuat tekan
106
kgbatu Nmm2
Lebar mm Panjangmm
Tinggi mm 100
625 250
7.8 5
125 625
250 9.8
5 150
625 250
11.7 5
175 625
250 13.7
5 200
625 250
15.6 5
JENIS-JENIS BAHAN PENUTUP LANTAI UNTUK BANGUNAN FLOORING
1. UMUM
Lantai adalah bagian struktur di dalam bangunan yang sering menerima aus paling berat. karakteristik yang paling utama suatu bahan untuk lantai harus mempunyai
ketahanan, yaitu dapat menahan bahan yang mempengaruhi lantai menjadi rusak. Lantai harus menahan pengausan dari bahan, air, minyak, bahan-kimia dan lain-lain, bahan lantai
yang digunakan harus banyak berbagai unsur, seperti bahan tambah yang dapat lantai tersebut menarik, nyaman, dan aman bagi pengguna bila sudah terpasang serta mudah
dirawat, dan relatif tahan api. Bahan untuk lantai sebenarnya disesuaikan dengan kebutuhan, yang terpenting adalah mudah didapat dan ekonomis.
1.1. Lantai beton
Bagian permukaan lantai dapat mendukung kekuatan struktur bangunan, misalnya lantai beton yang umumnya membentang horisontal salah satu material
yang praktis untuk lantai. Disamping itu pula beton kuat, keras, padat, dan lembut.
1.2. Lantai kayu
Kayu juga dapat digunakan sebagai bahan lantai secara luas digunakan untuk bangunan perumahan maupun bangunan lainnya. Ada tiga jenis lantai dari
bahan kayu adalah, kayu lapis, kayu papan dan parket. Material ini sangat umum, mudah didapatkan di banyak tempat dan paling banyak
dipergunakan dalam pembangunan sebuah rumah tinggal. Material ini pun memiliki beragam jenis dengan kelebihan masing-masing.
107
Namun, perlu pula untuk diberi perhatian bahwa setiap jenis kayu memiliki karakteristik masing-masing sehingga akan berbeda pula dalam fungsi,
pengaplikasian, dan penggunaannya. Kayu yang telah diolah menjadi papan serat multipleks biasanya dibuat menjadi lemari atau perangkat furnitur
lainnya.Multipleks adalah produk industri yang dibuat dari lempengan-lempengan kayu yang dipres dan disatukan membentuk lembaran besar dan diberi lapisan
lembaran halus di kedua sisinya dengan sistem perekatan. Ideal untuk furnitur karena dapat diselesaikan dengan berbagai sistem pengecatan warna-warni
bervariasi. Kayu olahan ini tidak umum diaplikasikan sebagai lantai rumah seperti parket
parquet. Untuk lantai parket umumnya dipergunakan kayu yang berserat halus dengan tampilan guratan urat kayu yang indah. Karena itu, lantai parket
memerlukan penyelesaian melamin yang tepat untuk menonjolkan ciri khas utama material kayu ini. Parket ialah lembaran kayu berbentuk persegi yang juga disebut
ubin kayu, karena berfungsi sama seperti ubinkeramik lantai juga dalam berbagai ukuran. Produk bagus ini berupa lempengan-lempengan papan kecil yang
disatukan melalui sistem penyambungan yang akurat, perekatan yang kuat. Dipasang sebagai ubin lantai dengan bantuan perekat khusus dan penyelesaiannya
berupa laminasi melamin yang mengilap.Material kayu sangat membutuhkan perhatian dan perawatan yang baik dan tepat dan sebaiknya dihindarkan dari
kelembaban dan air basah.
1.3. Lantai Ubin Semen :
Ubin penutup lantai atau dinding yang dibuat menurut proses basah ubin kepala basah,atau proses kering ubin kepala kering.
1.4. Lantai Ubin Semen Biasa :
108
Ubin yang lapisan kepalanya dibuat dari semen portland atau sejenisnya dengan atau tanpa pewarna dan dengan atau tanpa campuran bubuk halus bahan
pengisi,yang memberikan warna sama atau warna-warna yang berbeda.
1.5. Lantai Ubin Terazzo :
Ubin yang lapisan kepalanya dibuat dari campuran semen atau sejenisnya dengan bubuk kasar butir-butir kasar batu alam, yang berwarna satu atau
beraneka warna
1.6. Lantai Ubin Plastik :
Ubin yang dibuat dari berbagai jenis resin yang dicampur dengan filler, extender, pigmen dan stabilizer. Campuran tersebut dengan proses Calendering
panas,menghasilkan ubin dengan ketebalan tertentu.
1.7. Lantai Ubin Keramik :
Yang dimaksud dengan ubin keramik untuk lantai disini adalah ubin yang dibuat dari bahan baku keramik tunggal atau campurannya, dibakar pada suhu tinggi, mempunyai
tebal nominal antara 0,70 – 2,00 cm, berpermukaan keras, rata atau berstrukstur, berglasir atau tidak berglasir dan digunakan untuk lantai.
2. Bahan Keramik
Bahan keramik sebagai ubin keramik adalah unsur bangunan yang dipergunakan untuk melapisi lantai ataupun dinding, biasanya berbentuk plat
persegi dan tipis yang dibuat dari tanah atau campuran tanah liat dan bahan mentah keramik lainnya,dibakar sampai suhu sedemikian tinggi, sehingga mempunyai sifat-
sifat fisik khusus. Selain untuk ubin keramik, keramik juga digunakan dalam pembangunan
sebagai perlengkapan saniter wastafel, kloset, urinoir, dan sebagainya dan pada rumah tangga sebagai barang pecah belah.
109
3. Pengolahan Bahan Keramik