Oleh karena hakikat tersebut selalu sesuai dengan maksud dan tujuan pembangunan di dalam suatu negara, maka Kesehatan Kerja selalu harus
diikutsertakan dalam pembangunan tersebut. Progran keselamatan kerja baku ini harus diterapkan mulai dari aspek aspek urusan
rumah tangga umum, penanganan dan penyimpanan bahan baku, pengolahan, penggudangan, sampai kepada usaha-usaha pengendalian pembuangan dan
penanganan limbah dan fasilitas umum lainnya, sedangkan program higiene terutama mencakup higiene pekerja, meliputi aspek kesehatan umum, kebersihan,
dan penampilan umum.
3. TUJUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA :
Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa
keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi
kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. Silalahi, 1995. Keselamatan dan kesehatan
kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak. Menurut Mangkunegara 2002, p.165 bahwa
tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut: a.
Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
9
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai. e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
4. PERATURAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
“Kesehatan” adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sedangkan “kesehatan kerja occupational health” yaitu suatu upaya untuk menjaga kesehatan pekerja dan mencegah pencemaran di sekitar tempat kerjanya.
Menurut UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan. Bagian keenam pasal 23 di kemukakan bahwa:
1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang
optimal. 2.
Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.
3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
4. Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 2
dan ayat 3 ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Keselamatan adalah perihal keadaan selamat, kesejahteraan, kebahagiaan dan
sebagainya. Dalam ketentuan UU No. 14 Tahun 1969. khususnya pasal 9 dan 10 dikemukakan
bahwa: “Tiap tenaga berhak mendapat perlindungan atau keselamatan, kesehatan,
kesusilaan, pemelihara moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama”
Dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja:
10
1. Setiap pekerja berhak memperoleh jaminan atas keselamatan kerja agar
terhindar dari kecelakaan. 2.
Setiap orang yang berada di tempat kerja harus dijamin keselamatannya. 3.
Tempat pekerjaan dijamin selalu dalam keadaan aman. “Keamanan” menurut kamus Bahasa Indonesia adalah keadaan aman,
ketenteraman, menjaga memelihara ketertiban. Keamanan di pabrik atau perusahaan adalah melindungi fasilitas pengusaha dan peralatan yang ada dari
akses-akses yang tidak sah serta untuk melindungi para karyawan ketika sedang bekerja.
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.
Dalam ketentuan undang-undang RI no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang di kemukakan khusus paragraf 5 mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja.pasal 86: 1 Setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas: a.keselamatan dan kesehatan kerja
b.moral dan kesusilaan,dan c.perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama 2 Untuk melindungi keselamatan pekerja mewujudkan
produktifitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
3 Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 dilakasanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
UPAYA-UPAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
Upaya yang telah dilakukan di Indonesia tentang perlindungan tenaga kerja antara lain adalah dikeluarkannya berbagai peraturan perundang-undangan seperti
ketentuan pokok tentang perlindungan tenaga kerja dalam undang-undang no 14
11
thn 1969 dan undang-undang no 1 thn 1970 serta peraturan-peraturan lain yang menanggapinya.
Pemerintah membina
perlindungan kerja
yang mencakup:
1 Norma keselamatan kerja
2 Norma keselamatan kerja dan higene perusahaanhiperkes
3 Norma kerja
4 Pemberian ganti kerugian perawatan atau rehabilitasi dalam hal kecelakaan
kerja.
5. PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA