FUNGSI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Keluarga Klasifikasi Internasional WHO-FIC, yang terdiri dari Klasifikasi Internasional Berfungsi, Cacat, dan Kesehatan ICF dan Klasifikasi Internasional Penyakit ICD juga menentukan kesehatan. The Caduceus 2009 Jackson 1999, menjelaskan bahwa Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Menurut Mangkunegara 2002, p.170, bahwa indikator penyebab keselamatan kerja adalah: a Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi: 1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya. 2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak 3.Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. b Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi: 1. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. 2. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan penerangan.

2. FUNGSI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Fungsi kesehatan dan keselamatan kerja adalah untuk dapat mencapai sasaran keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi kegiatan : a. Mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan; 5 b. Mencegah dan mengurangi dan memadamkan kebakaran; c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; e. Memberi pertolongan pada kecelakaan; f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran; h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi, dan penularan; i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai; j. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup; k. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban; l. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara dan proses kerjanya; m. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman, atau barang; n. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang; o. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya; p. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi; q. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan- bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin dsb; r. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya; s. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan dan semangat kerja. 6 Kesemua sasaran ruang lingkup kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja tersebut jika direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, maka pada akhirnya tujuan akhir yang akan dicapai adalah adanya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh umat manusia di muka bumi ini. Keselamatan kerja atau dalam bahasa inggris “work safety” mempunyai fungsi mencegah kecelakaan di tempat kerja. Tidak ada seorangpun yang berfikiran sehat di dunia ini yang ingin mengalami kecelakaan. Oleh karena itu keselamatan kerja bersifat umum dan ditujukan untuk keselamatan seluruh umat manusia. Hal ini terbukti dengan diadakannya international safety conference di Roma pada tahun 1955 yang diikuti 27 negara; di kota Brussel Belgia, pada tahun 1958 yang diikuti 51 negara, yang pada akhirnya diikuti oleh seluruh negara di dunia. Sedangkan kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan, tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian material, disfungsi atau kerusakan alatbahan, cedera, korban jiwa, kekacauan produksi . Kecelakaan tidak harus selalu ada korban manusia atau kekacauan, yang jelas kejadian tersebut telah berdampak menimbulkan kerugian. Sikap dan tindakan untuk menerapkan keselamatan kerja dengan jalan mencegah terjadinya kecelakaan pada waktu bekerja di ruang kerja atau bengkel atau di lapangan kerja adalah suatu keharusan. Karena tidak seorang pun yang menginginkan suatu kecelakaan menimpa dirinya apalagi sampai menyebabkan cidera. Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara fisik , sosial , spiritual , finansial , politis , emosional , pekerjaan, psikologis , ataupun pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut. Untuk mencapai hal ini, dapat dilakukan perlindungan terhadap suatu kejadian yang memungkinkan terjadinya kerugian ekonomi atau kesehatan. Perlu dilakukan pembedaan antara produk yang memenuhi standar , yang aman, dan yang dirasakan aman. Pada umumnya, terdapat tiga jenis keadaan:  Keselamatan normatif digunakan untuk menerangkan produk atau desain yang memenuhi standar desain. 7  Keselamatan substantif digunakan untuk menerangkan pentingnya keadaan aman, meskipun mungkin tidak memenuhi standar.  Keselamatan yang dirasakan digunakan untuk menerangkan keadaan aman yang timbul dalam persepsi orang. Sebagai contoh adalah anggapan aman terhadap keberadaan rambu lalu lintas. Namun, rambu-rambu ini dapat menyebabkan kecelakaan karena menyebabkan pengemudi kendaraan gugup. Kecelakaan kerja merupakan gangguan yang sangat merugikan, setidak-tidaknya menghambat atau merugikan investasi, rencana kerja dan rencana hasil kerja. Dan alangkah baiknya sikap dan tindakan mencegah kecelakaan, dikerjakan bersama- sama. Pemimpin dan yang dipimpin atau semua yang berada di tempat kerja itu wajib mencegah terjadinya kecelakaan. Karena ketenangan dan keselamatan dalam bengkel terletak pada orang yang berada pada ruangan itu. Sekolah Menengah Kejuruan SMK sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan yang lulusannya diharapkan akan mengisi pasar tenaga kerja dunia industri, dituntut untuk mempunyai kesadaran akan pentingnya pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan penerapan keselamatan kerja di tempat kerjanya nanti. Oleh karena itu selama proses belajar mengajar di sekolah, baik itu di ruang teori maupun kegiatan proses belajar mengajar di bengkel praktik dan atau laboratorium sekolah, penegakan penerapan konsep keselamatan dan kesehatan kerja bagi para siswa harus sudah dimulai sejak dini . Hakekat kesehatan kerja adalah dua hal : 1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi tingginya, baik buruh atau pekerja-pekerja bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja. 2. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada meningginya effisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam produksi. 8 Oleh karena hakikat tersebut selalu sesuai dengan maksud dan tujuan pembangunan di dalam suatu negara, maka Kesehatan Kerja selalu harus diikutsertakan dalam pembangunan tersebut. Progran keselamatan kerja baku ini harus diterapkan mulai dari aspek aspek urusan rumah tangga umum, penanganan dan penyimpanan bahan baku, pengolahan, penggudangan, sampai kepada usaha-usaha pengendalian pembuangan dan penanganan limbah dan fasilitas umum lainnya, sedangkan program higiene terutama mencakup higiene pekerja, meliputi aspek kesehatan umum, kebersihan, dan penampilan umum.

3. TUJUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA :