C. MATERI PEMBELAJARAN
Perkembangan pembangunan dewasa ini ditandai dengan meningkatnya macam- macam bahan bangunan dan munculnya bahan bangunan yang baru. Keadaan
tersebut memungkinkan berbagai ragam alternatif pemilihan bahan bangunan dalam meng-konstruksi-kan gedung. Teknologi bangunan yang baru menuntut para
ahli terbuka terhadap perkembangan bahan bangunan, karena tidak jarang hal ini menyimpang dari cara pertukangan tradisional. Kajian ilmu bahan bangunan yang
cukup sederhana dan formal selama ini kiranya perlu diubah sesuai dengan gagasan pembangunan yang menyeluruh. Ilmu bahan bangunan yang memberi
pengertian terhadap cara, pengaruh, dan akibat bahan bangunan bekerja di dalam konstruksi gedung.
b. PENGETAHUAN BAHAN KONSTRUKSI BATU BATA
1. BAHAN SEMEN PORTLAND
Semen Portland ialah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang
bersifat hidrolis, dan gips sebagai bahan pembantu [Spesifikasi Bahan Bangunan Bagan A Bahan Bangunan Bukan Logam. SK-SNI-S-04-1989-F].
Semen Portland merupakan bahan ikat yang penting dan bayak dipakai dalam pembangunan fisik. Di dunia sebenarnya terdapat berbagai macam
semen, dan tiap macamnya digunakan untuk kondisi-kondisi tertentu sesuai degan sifat-sifatnya yang khusus.
Suatu semen jika diaduk dengan air aan terbentuk adukan pasta semen, sedangkan jika diaduk dengan air kemudian ditambah pasir menjadi mortar
semen, dan jika ditambah lagi dengan kerikilbatu pecah disebut beton. Bahan-bahan beton tersebut dapat dikelompokan menjadi dua kelompok,
yaitu : bahan aktif dan bahan pasif. Kelompok aktif yaitu semen dan air, sedangan yang pasif yaitu pasir dan kerikil disebut agregat, yaitu agregat
halus dan agregat kasar. Kelompok yang pasif disebut bahan pengisi sedangkan yang aktif disebut perekat lem.
82
Fungsi semen ialah untuk bereaksi dengan air menjadi pasta semen. Pasta semen berfungsi untuk merekatkan butir-butir agregat agar terjadi suatu
massa yang kompakpadat. Selain itu pasta semen juga untuk mengisi rongga-rongga di antara butir-butir agregat. Walaupun volume perekat yang
aktif dan mempunyai harga yang paling mahal daripada bahan dasar beton lain maka perlu diperhatikandipelajari sacara baik.
2. SEJARAH SEMEN PORTLAND
Sekitar tahun 1790, J. Smeaton dari inggris menemukan bahwa kapur yang mengandung lempung dan dibakar akan mengeras di dalam air. Bahan ini
mirip dengan semen yang dibuat oleh bangsa Romawi. Penyelidikan lebih lanjut yang mengarah pada kepentingan komersial
dilakukan oleh J.Parker pada masa yang sama. Bahan tersebut mulai digunakan sekitar awal abad ke-19 di Inggris dan kemudian d Prancis. Karya
konstrukksi sipil pertama dikerjakan pada tahun 1816 di Souillac, Prancis berupa jembatan yang dibuat dengan beton tak bertulang. Nama semen
Portland Portland Cement diusulan oleh Joseph Aspdin pada tahun 1824 karena campuran air, pasir, dan batu-batuan yang bersifat pozzolan dan
berbentuk bubuk ini pertama kali diolah di Pulau Portland, dekat pantai Dorset, Inggris. Semen Portland pertama kali diproduksi di pabrik oleh David
Saylor di Coplay Pennsylvania, Amerika Serikat pada tahun 1875. Sejak saat itu, semen Portland berkembang dan terus dibuat sesuai kebutuhan.
Indonesia telah pula memliki banyak pabrik semen Portland modern dengan mutu internasional. Pabrik yang tersebar di Sumatera, Jawa dan Sulawesi itu
antara lain : 1
Pabrik semen Indarung yang diproduksi Semen Padang di Padang, Sumatera Barat serta pabrik semen Baturaja yang memproduksi
semen Tiga Gajah. Keduanya terleta di Sumatera. 2
Pabrik semen Gresik, semen Cibinong, semen Tiga Roda, dan semen Nusantara di Jawa.
83
3 Pabrik semen Tonasa di Sulawesi.
3. PEMBUATAN SEMEN PORTLAND