Hingga jangan diinjak-injak dulu jika baru dipasang. Dapat juga melapisi bagian dasarnya dengan pasir, yang akan menimbulkan daya elastisitas. Seperti per pada
mobil. Air yang naik ke permukaan. Jika ia berada di lantai 1 maka bisa jadi ada rembesan
air tanah yang akhirnya menendang ubin. Untuk itu buat dulu lapisan kedap air dari adukan semen, baru dipasang ubinnya. Jika berada di alntai 2, air tersebut bisa
berasal dari keringat beton yang masih keluar akibat pengeringan yang belum matang, atau adanya kebocoran yang membuat air menjalar di dak beton. Solusinya
dapat menggunakan lapisan pasir tadi atau mengatasi kebocoran yang ada. Proses Kerja Yang Salah. Rendam dulu keramik yang akan di pasang, lalu olesi
bagian bawah keramik dengan air semen baru dipasang adukan. Ketuk ia sampai rata dan biarkan nat keramik berlubang agar uap keluar dari sela-selanya. Jangan
diinjak-injak dulu selama 3 hari-an agar benar-benar kering, setelah itu baru dipasang nat keramiknya. Ikuti proses ini dengan baik, tentu kerusakan yang akan
terjadi kelak dapat dikurangi.
b. PEMERIKSAAN BAHAN KONSTRUKSI BATU BATA
a. Maksud
Kehalusan semen portland adalah perbandingan berat benda uji yang tertahan di atas ayakan nomor 100
1,2 mm dan 200 0,09 mm dengan berat benda uji semula. Pemeriksaan ini dimasukkan untuk menentukan
kehalusan semen portland dengan menggunakan ayakan 1,2 mm dan
0,09 mm. Kehalusan semen merupakan suatu faktor penting yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi antara partikel semen dengan air.
b. Peralatan
1. Ayakan standar 1,2 mm ; 0,09 mm dan panwadah sesuai SK-SNI
1990
121
2. Timbangan dengan ketelitian 0,01gram 3. Cawan atau Wadah untuk menimbang contoh uji
4. Sapatula 2,5 x 150 cm 4. Kuas dengan ukuran tangkai dan bulu kuas yang sesuai dengan
keperluan 5. Stop Watch dan Sarung tangan
c. Benda Uji
Contoh semen portland sebanyak 100 gram
d. Proses Pengujian
1. Masukkan benda uji semen ke dalam ayakan
1,2 mm yang terletak di atas ayakan
0,09 mm dan dipasang pan dibawahnya. 2.
Goyangkan ayakan ini perlahan-lahan sehingga bagian benda uji yang tertahan kelihatan bebas dan partikel-partikel pekerjaan ini dilakukan
antara 3 sampai 4 menit. 3.
Tutuplah ayakan dan lepaskan pan : ketok ayakan perlahan-lahan dengan tangkai kuas sampai abu yang menempel terlepas dari ayakan.
4. Bersihkan sisi bagian bawah ayakan dengan kuas, kosongkan pan dan
bersihkan dengan kain, kemudian dipasang kembali. 5.
Ambilah tutup, kembalikan ke dalam ayakan 6.
Lanjutkan penyaringan dengan menggoyang-goyangkan ayakan perlahan-lahan selama 9 menit.
7. Tutuplah ayakan : penyaringan dilanjutkan lagi selama 1 menit dengan
cara mengggerakkan ayakan ke depan dan belakang dengan posisi sedikit dimiringkan. Kecepatan gerakkan kira-kira 150 x per menit,
setiap 25 kali gerakan, putar ayakan kira-kira 60
o
. Pekerjaan ini dilakukan di atas kertas putih ; bila ada partikel keluar dari ayakan dan
atau pan serta tertampung di atas kertas, kembalikan ke dalam ayakan. 122
Pekerjaan penyaringan distop setelah benda uji tidak lebih dari 0,05 gram lewat ayakan dalam waktu penyaringan selama 1 menit.
8. Timbang benda uji yang tertahan di atas masing-masing ayakan
1,2 mm dan
0,09 mm. Kemudian hitung dan nyatakan dalam prosentase berat terhadap berat benda uji semula.
e. Perhitungan