c. Proses pembuatan keramik halus
- Pencampuran bahan : tanah pekat dan kaolin, tepung kuarsa dan felspar
serta air dicampur menjadi bubur. -
Dengan tekanan udara bubur tersebut ditekan ke dalam cetakan cor dari gips atau bahan sintetik menjadi wastafel, kloset, dan sebagainya.
Keramik halus berbentuk wastafel, kloset, dan sebagainya dikeringkan dan kemudian dilapisi glasir tembikar.
- Terowongan pembakaran di mana bahan keramik halus mengeras
.
- Penggosokan dan pengontrolan kualitas serta pengepakan sebelum
dipasarkan.
3. Klasifikasi SK SNI-04-1989-F
Menurut badannya ubin keramik untuk lantai terbagi atas 3 jenis, yaitu: ► Porselen : jenis badan keramik yang padat, putih atau berwarna, tembus cahaya
apabila tipis, dan dibuat dari bahan baku keramik tunggal atau campuran atau campuran kaolin, kuarsa, felspar dan tanah liat plastik, dengan atau tanpa
campuran bahan lainnya. ► “Stoneware” : jenis badan keramik yang hampir padat, tidak tembus cahaya, lebih
gelap dari porselen, berwarna cerah dan dibuat dari bahan baku keramik tunggal atau campuran.
111
► Gerabah keras : jenis badan keramik yang berpori, keras, tidak tembus cahaya dan dibuat dari bahan baku keramik tunggal atau campuran.
112
Jenis-jenis ubin keramik Porselen, Stonewere, Gerabah Ceramic Products Super Italia
4. PERSYARATAN
1. Tampak permukaan
Permukaan ubin keramik tidak boleh menampakan cacat-cacat sebagai berikut: : ►
Ubin keramik berglasir : badan membengkok, gelembung-gelembung, retak- retak, glasir lepas-lepas, lubang-lubang jarum pada permukaan glasir, noda yang
113
berasal dari unsur-unsur glasir atau bukan glasir, permukaan ubin depan cembung atau cekung.
► Ubin keramik tidak berglasir : badan membengkok, gelembung-gelembung,
retak-retak, pecah, goresan pada badan, bekas lekatan dengan lain, badan melengkung dan noda-noda pada permukaan badan.
1. Ukuran dan toleransi penimpangan
► Penyimpangan ukuran-ukuran dan ubin harus memenuhi ketentuan seperti
yang tercantum pada tabel I
Tabel I Ukuran nominal dan toleransi mm
Ukuran nominal Toleransi
Panjang Sisi
Antara 160 sd 500 Antara 50 sd 160
50 dan lebih kecil 8
5 3
Tebal 7-20
0.8 Keterangan : sd =sampai dengan
SKSNI S-04-1989-F ►
Perbedaan ukuran panjang dan lebar ubin yang yersebar dan terkecil tidak boleh lebih dari 2 mm.
114
► Selain ukuran tersebut pada 2.2.1 , ukutan lain diperkenankan atas
kesepakatan antara penjual dan pembeli.
a. Penyerapan air
Penyerapan air maksimum dari ubin keramik untuk lantai adalah seperti dalam tabel II
Tabel II Penyerapan air maksimum
Jenis ubin Tidak berglasir
Barglasir Porselen
“Stoneware” Gerabah keras
5 5
2 5
15 SKSNI S-04-1989-F
3. Kesikuan
Sisi-sisi ubin yang berbentuk segi empat sisi-sisinya satu terhadap yang lain harus siku. Penyimpangan kesikuan ubin tidak boleh lebih besar dari 0.5 mm setiap 100
mm diukur kekanan maupun kekiri.
a. Kelurusan sisi
Sisi-sisi ubin harus lurus. Sisi-sisi ubin dikatakan lurus apabila penyimpangan sisi-sisi dari garis lurus yang terbentuk oleh perhubungan dua buah titik sudut
yang berturut-turut tidak melebihi ketentuan seperti tercantum pada tabel III
115
Tabel III Kelurusan tepi dalam mm
Ukuran nominal sisi-sisi mm Porselen “stoneware” Gerabah keras
Antara 160 sd 500 Antara 50 sd 160
50 atau lebih kecil 3
2 2
2,5 1,5
1,5 2
1 1
SKSNI S-04-1989-F ►
Kedataran permukaan depan Untuk ubin yang datar permukaannya. Ubin dikatakan datar permukaannya
jika pada pengukuran penyimpangan kedataran tidak melebihi ketentuan seperti yang tercantum pada tabel IV
Tabel IV Kedataran permukaan depan dalam mm
Ukuran Nominal Sisi-sisi
Kecembungan maksimum Kecekungan maksimum
Porsel en
“stone ware”
Gerabah keras
Porse len
“stone ware”
Gerabah keras
Antara 160 sd 500
Antara 50 sd 160 50 atau lebih kecil
2 2
2 1,6
1,6 1,6
1,2 1,2
1,2 1,6
1,6 1,6
1,2 1,2
1,2 0,8
0,8 0,8
SKSNI S-04-1989 F
a. Perubahan bentuk karena puntiran
116
Untuk penyimpangan kedataran karena puntiran, sebuah titik sudut tidak boleh melengkung ke atas atau ke bawah terhadap bidang yang terbentuk oleh
tigabuah titik sudut lainnya, melebihi ketentuan yang tercantum pada tabel V
Tabel V Perubahan bentuk karena puntiran dalam mm
Ukuran nominal sisi-sisi Lengkungan maksimum
porselen stoneware
Gerabah keras Antara 160 sd 500
Antara 50 sd 160 50 atau lebih kecil
2 2
2 1,6
1,6 1,6
1,2 1,2
1,2 SKSNI S-04-1989-F
a. Ketahanan terhadap gesekan ketahanan terhadap aus
Kehilangan berat akibat gesekan tidak boleh lebih dari 0,1 gram per berat ubin yang diuji.
b. Kuat lentur
Kuat lentur dari ubin lantai keramik tidak boleh kurang dari batas yang tercantum pada tabel VI
Tabel VI Kuat lentur kg fcm
2
Jenis ubin Rata-rata
Minimum yang diperbolehkan
Porselen “stoneware”
250 250
200 200
117
Gerabah keras 175
150 SKSNI S-04-1989-F
Ketahanan terhadap asam dan basa
Tidak boleh ada perbedaan penampakan antara bagian yang tercelup dan bagian yang tidak tercelup.
a. Kekerasan
i. Kekerasan ubin keramik berglasir tidak boleh kurang dari
5lima skala Mohs. ii.
Kekerasan ubin keramik tidak berglasir tidak boleh kurang dari 6enam skala Mohs.
b. Ketahanan glasir terhadap retak-retak
Glasir ubin keramik berglasir tidak boleh menunjukan tanda-tanda keretakan.
5. KEGUNAAN LANTAI KERAMIK
1. Lantai keramik dipasang
Lantai keramik dan dinding sudah sangat umum bagi kita. Jika menilik fungsinya, granit dan marmer pun boleh digolongkan sebagai ubin keramik
ini. Yang membedakan satu dari lainnya hanyalah faktor bahan, tampilan, dan kualitas. Ubin keramik dapat dibagi atas beberapa kategori utama:
keramik lantai dalam ruang dan luar ruang, biasanya ukuran luasannya per lembar lebih besar, keramik dinding kamar mandi KMWC, keramik lantai
KMWC, keramik dapur dan keramik dinding luar.Tentu saja setiap kategori keramik memiliki karakter yang berlainan. Keramik lantai dalam ruang,
misalnya, permukaannya bisa licin mengilap ataupun dof mat, sedangkan keramik luar ruang garasi, carport, taman, atau tempat cuci jemuran
memiliki permukaan yang kasar.Kualitas keramik terutama untuk pemasangan di area KMWC mutlak diutamakan karena keramik di area ini
118
akan sangat sering berkontaminasi dengan zat pembersih kimiawi yang dapat mengikis lapisan glasur pada permukaan keramik.
119
6. Cara pemasangan dan efeknya ubin keramik