1. Spektrofotometri Serapan Atom dengan Atomisasi Nyala
Gambar berikut menunjukkan dalam bentuk skema komponen-komponen dasar dari
suatu spektrofotometer serapan atom.
Gambar 1. Komponen-komponen dari suatu SSA Keterangan :
1. Lampu katoda berongga 2. Nyala
a. Bahan bakar b. Contoh
c. Oksigen 3. Monokromator
4. Detektor 5. Penguat arus searah
6. Pencatat
Sumber umum pada absorpsi atomik adalah tabung katoda berongga.Tabung ini mengandung katoda dan anoda yang cekung dan silindrik dalam suatu atmosfir gas
inert seringkali argon pada tekanan rendah. Tabungnya dijalankan dengan sumber tenaga yang memberikan beberapa ratus volt. Atom-atom gas terionisasikan didalam
lucutan listrik dan benturan ion-ion berenergi dengan permukaan katoda. Mengusir atom-atom logam yang telah tereksitasikan. Hal ini mengakibatkan terjadinya
spektrum garis dari logam yang menampakkan diri sebagai suatu basa didalam ruangan pada katoda cekung Underwood, 1994.
6 a
b c
1 2
3 4
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Spektrofotometri Serapan Atom dengan Atomisasi tanpa nyala
Metode tanpa nyala lebih disukai daripada metode nyala. Bila ditinjau dari sumber radiasi, haruslah bersifat sumber yang kontiniu. Disamping itu sistem dengan
penguraian optis yang sempurna diperlukan untuk memperoleh sumber sinar dengan garis absorbsi yang semonokromatis mungkin. Perangkat sumber yang dapat
memberikan garis emisi yang tajam dari suatu unsur spesifik tertentu dikenal sebagai lampu pijar hollow cathode. Lampu ini memiliki 2 elektroda, 1 diantaranya berbentuk
silinder dan terbuat dari unsur yang sama dengan unsur yang dianalisis. Lampu ini di isi dengan gas mulia bertekanan rendah. Dengan pemberian tegangan pada arus
tertentu, logam mulai memijar dan atom-atom logam katodanya akan teruapkan dengan pemercikan. Atom akan tereksitasi kemudian mengemisikan radiasi pada
panjang gelombang tertentu. Suatu garis yang diinginkan dapat diisolasi dengan suatu monokromator Khopkar, 2002.
Cara kerja Spektrofotometer Serapan Atom : 1. Sumber sinar yang berupa tabung katoda berongga Hollow Chatode Lamp
menghasilkan sinar monokromatis yang mempunyai beberapa garis resonansi 2. Sampel diubah fasenya dari larutan menjadi uap atom bebas di dalam atomizer
dengan nyala api yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dengan oksigen
3. Monokromator akan mengisolasi salah satu garis resonansi yang sesuai dengan sampel dari beberapa garis resonansi yang berasal dari sumber sinar
4. Energi sinar dari monokromator akan diubah menjadi energi listrik dalam detektor
5. Energi listrik dari detektor inilah yang akan menggerakkan jarum dan mengeluarkan grafik
6. Sistem pembacaan akan menampilkan data yang dapat dibaca dari grafik http:mcfirmansyah.blogspot.com201204spektrofotometer-serapan-atom-
atomic.html
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Beberapa faktor yang dapat menimbulkan gangguan dalam SSA di antaranya: 1. Laju aspirasi cuplikan ke dalam nyala. Ini tergantung pada tekanan udara,
ukuran kapiler dan viskositas larutan. 2. Derajat dispersi atau atomisasi larutan; hanya tetesan lebih halus tersedot
dalam nyala, sedangkan tetesan lebih besar turun dan keluar lewat pembuangan. Bagian tetesan halus tergantung dari tekanan udara, suhu
‘nozzle’ tempat terjadinya atomisasi, dan tegangan permukaan larutan. 3. Suhu nyala. Faktor ini mempengaruhi derajat penguraian senyawa menjadi
atom-atom dan berpengaruh terhadap garis serapan. 4. Kedudukan berkas sinar dalam nyala. Populasi atom berubah terhadap tinggi
nyala dengan cara yang rumit. Jika penguraian menjadi atom-atom lambat, populasi atom naik di bagian makin tinggi dalam nyala sampai dekat ujung
nyala dan populasi atom berkurang ditempat nyala yang dingin. Jika penguraian berlangsung cepat, populasi atom sesuai dengan tinggi suhu nyala.
5. Pengaruh antar unsur, yang paling nyata disebabkan oleh reaksi kimia dalam nyala. Unsur yang dapat menyebabkan gangguan itu berasal dari larutan itu
sendiri. 6. Gangguan pada pengerjaan sampel, yaitu terjadinya pencampuran bahan-bahan
kimia lain pada sampel http:bhendjhen.blogspot.com201012
spektrofotometer-serapan-atom-ssa.html.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan data untuk kadar C-Organik kompos Kiambang