Minum Alkohol Aktivitas Fisik Rendah Diabetes Melitus Kegemukan Obesitas

3. Merokok

Meskipun mengetahui merokok tidak baik untuk kesehatan, kebiasaan merokok masih saja dilakukan oleh banyak orang dengan berbagai alasan. Perokok sebenarnya membuka dirinya terhadap risiko penyakit jantung dan stroke iskemik. Bagi perokok diperlukan waktu yang lama yaitu sekitar setahun untuk mengurangi risiko secara optimal setelah berhenti merokok. Peranan rokok pada proses aterosklerosis adalah: • Meningkatkan kecenderungan sel-sel darah menggumpal pada dinding arteri. Hal ini meningkatkan risiko pembentukan trombusplak. • Merokok dapat menurunkan jumlah HDL dan menurunkan kemampuan HDL dalam menyingkirkan kolesterol LDL yang berlebihan. • Merokok meningkatkan oksidasi lemak yang berperan pada perkembangan aterosklerosis. Merokok juga dapat mengurangi kemampuan seseorang dalam menanggulangi stres karena zat kimia dalam rokok terutama karbon monoksida akan mengikat oksigen dalam darah sehingga kadar oksigen dalam darah berkurang. Akibatnya metabolisme tidak berjalan dengan semestinya.

4. Minum Alkohol

Mengkonsumsi alkohol mempunyai dua sisi yang saling bertolak belakang, yaitu efek yang menguntungkan dan yang merugikan. Apabila minum sedikit alkohol secara merata setiap hari akan mengurangi kejadian stroke iskemik dengan jalan meningkatkan kadar HDL dalam darah. Akan tetapi jika minum banyak alkohol yaitu lebih dari 60 gram sehari maka akan meningkatkan risiko stroke iskemik. Alkohol UNIVERSITAS SUMATERA UTARA merupakan racun pada otak dan pada tingkatan yang tinggi dapat mengakibatkan otak berhenti berfungsi.

5. Aktivitas Fisik Rendah

Aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan tekanan darah dan gula darah, meningkatkan kadar kolesterol HDL, dan menurunkan kolesterol LDL, menurunkan berat badan, mendorong berhenti merokok. Olahraga rutin tidak hanya membentuk kemampuan sistem kardiovaskular namun juga membangun kemampuan untuk mengatasi stres baik fisik maupun psikisemosional. Olahraga rutin mampu menghilangkan produk sampingan biokimiawi dari stres, lemak darah, gula darah, kolesterol, membakar habis produk sampingan hormon, dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

6. Diabetes Melitus

Diabetes melitus menyebabkan kadar lemak darah meningkat karena konversi lemak tubuh yang terganggu. Dikatakan menderita diabetes melitus jika kadar gula darah 200 mgdl Sudoyo, 2009. Bagi penderita diabetes melitus peningkatan kadar lemak darah akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke iskemik. Diabetes melitus mempercepat terjadinya aterosklerosis baik pada pembuluh darah kecil mikroangiopati maupun pembuluh darah besar makroangiopati di seluruh pembuluh darah termasuk pembuluh darah otak dan jantung. Kadar glukosa darah yang tinggi pada penderita stroke iskemik akan memperbesar meluasnya area infark sel mati karena terbentuknya asam laktat akibat metabolisme glukosa yang dilakukan secara anaerob yang merusak jaringan otak Junaidi, 2011.

7. Kegemukan Obesitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Obesitas atau kegemukan dapat meningkatkan kejadian stroke iskemik terutama bila disertai dengan dislipidemia dan atau hipertensi, melalui proses aterosklerosis. Obesitas juga dapat menyebabkan terjadinya stroke lewat efek snoring atau mendengkur dan sleep apnea, karena terhentinya suplai oksigen secara mendadak di otak. Kegemukan juga membuat seseorang cenderung mempunyai tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko terjadinya penyakit kencing manisdiabetes melitus, juga meningkatkan produk sampingan metabolisme yang berlebihan yaitu oksidanradikal bebas.

8. Hiperkolesterolemia

Dokumen yang terkait

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI- HARI PADA LANSIA PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI POLIKLINIK NEUROLOGI DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2014.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL (RSSN) BUKITTINGGI TAHUN 2013.

0 0 14

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN RAWAT JALAN TENTANG PENCEGAHAN STROKE BERULANG PADA STROKE NON HAEMORAGIK DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSSN BUKITTINGGI.

0 0 6

STUDI AUDIT ENERGI LISTRIK DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL (RSSN) BUKITTINGGI.

0 0 5

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI- HARI PADA LANSIA PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI POLIKLINIK NEUROLOGI DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2014 - Repositori Universitas Andalas

0 0 11

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI- HARI PADA LANSIA PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI POLIKLINIK NEUROLOGI DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2014 - Repositori Universitas Andalas

0 0 2

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI- HARI PADA LANSIA PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI POLIKLINIK NEUROLOGI DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2014 - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA PASIEN PASKA STROKE DI RUANG RAWAT JALAN RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL (RSSN) BUKITTINGGI TAHUN 2014

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Stroke - Pengaruh Hipertensi Terhadap Kejadian Stroke Iskemik Dan Stroke Hemoragik Di Ruang Neurologi Di Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi Tahun 2011

0 0 21

Pengaruh Hipertensi Terhadap Kejadian Stroke Iskemik Dan Stroke Hemoragik Di Ruang Neurologi Di Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi Tahun 2011

0 0 14