hormon-hormon yang membuat tubuh waspada seperti kortisol, katekolamin, epinefrin dan adrenalin. Dengan dikeluarkannya adrenalin atau hormon kewaspadaan
lainnya secara berlebihan akan berefek pada peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. Hal ini bila terlalu keras dan sering dapat merusak dinding pembuluh darah
dan menyebabkan terjadi plak. Selain itu, kecenderungan dari orang yang sedang stres umumnya mendorong seseorang melakukan tindakan yang merugikan diri
sendiri seperti minum minuman keras, merokok, makan dan ngemil secara berlebihan.
2. Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran
tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 12080 mmHg Sudoyo, 2009.
Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke iskemik. Dikatakan hipertensi bila tekanan darah lebih besar dari 14090 mmHg. Semakin
tinggi tekanan darah pasien kemungkinan stroke akan semakin besar, karena hipertensi dapat mempercepat pengerasan dinding pembuluh darah arteri dan
mengakibatkan penghancuran lemak pada sel otot polos sehingga mempercepat proses aterosklerosis. Hipertensi berperan dalam proses aterosklerosis melalui efek
penekanan pada sel endotellapisan dalam dinding arteri yang berakibat pembentukan plak pembuluh darah semakin cepat. Jika serangan stroke terjadi
berkali-kali, maka kemungkinan untuk sembuh dan bertahan hidup akan semakin
kecil Sudoyo, 2009; Junaidi, 2011.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Merokok
Meskipun mengetahui merokok tidak baik untuk kesehatan, kebiasaan merokok masih saja dilakukan oleh banyak orang dengan berbagai alasan. Perokok
sebenarnya membuka dirinya terhadap risiko penyakit jantung dan stroke iskemik. Bagi perokok diperlukan waktu yang lama yaitu sekitar setahun untuk mengurangi
risiko secara optimal setelah berhenti merokok. Peranan rokok pada proses aterosklerosis adalah:
• Meningkatkan kecenderungan sel-sel darah menggumpal pada dinding arteri. Hal ini meningkatkan risiko pembentukan trombusplak.
• Merokok dapat menurunkan jumlah HDL dan menurunkan kemampuan HDL dalam menyingkirkan kolesterol LDL yang berlebihan.
• Merokok meningkatkan oksidasi lemak yang berperan pada perkembangan aterosklerosis.
Merokok juga dapat mengurangi kemampuan seseorang dalam menanggulangi stres karena zat kimia dalam rokok terutama karbon monoksida akan
mengikat oksigen dalam darah sehingga kadar oksigen dalam darah berkurang. Akibatnya metabolisme tidak berjalan dengan semestinya.
4. Minum Alkohol