Obesitas atau kegemukan dapat meningkatkan kejadian stroke iskemik terutama bila disertai dengan dislipidemia dan atau hipertensi, melalui proses
aterosklerosis. Obesitas juga dapat menyebabkan terjadinya stroke lewat efek snoring atau mendengkur dan sleep apnea, karena terhentinya suplai oksigen secara
mendadak di otak. Kegemukan juga membuat seseorang cenderung mempunyai tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko terjadinya penyakit kencing
manisdiabetes melitus, juga meningkatkan produk sampingan metabolisme yang berlebihan yaitu oksidanradikal bebas.
8. Hiperkolesterolemia
Kolesterol merupakan zat di dalam aliran darah di mana semakin tinggi kolesterol maka semakin besar pula kemungkinan dari kolesterol tersebut tertimbun
pada dinding pembuluh darah. Hal ini menyebabkan saluran pembuluh darah menjadi lebih sempit sehingga mengganggu suplai darah ke otak. Inilah yang dapat
menyebabkan terjadinya stroke iskemik. Kolesterol merupakan satu faktor risiko yang sangat besar peranannya pada penyakit jantung dan stroke iskemik. Dikatakan
menderita hiperkolesterolemia jika HDL kurang dari 35 mgdl dan LDL lebih dari 190 mgdl Sudoyo, 2009; Junaidi, 2011.
9. Minum Kopi
Kebiasaan minum kopi secara berlebihan dapat merugikan kesehatan karena kafein yang terdapat dalam kopi. Kafein yang berlebihan dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah, kadar kolesterol total dan kolesterol LDL dalam darah. Hal inilah yang merupakan faktor risiko pada pembentukan plak sumbatan pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
saluranlumen pembuluh darah melalui proses aterosklerosis dan dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke iskemik.
10. Pola Makan
Pola makan dapat memengaruhi risiko stroke iskemik melalui efeknya pada tekanan darah, kadar kolesterol serum, gula darah, berat badan dan sebagai
prosekutor aterosklerosis lainnya. Pengurangan asupan garam natrium dan penambahan garam kalium potasium pada beberapa penelitian ternyata dapat
menurunkan kejadian stroke, melalui efeknya terhadap pengurangan natrium yang dapat meningkatkan tekanan darah.
11. Pil KB Kontrasepsi Oral
Obat kontrasepsi oral dapat menimbulkan kejadian stroke iskemik telah diterima dengan luas. Hanya saja berapa besar dosisnya belum ada kesesuaian
pendapat. Penelitian Cohort pada 23.000 wanita di Swedia dan hampir 2000 wanita di Inggris menunjukkan adanya penurunan risiko stroke iskemik dengan pemberian
hormon post menopause.
12. Homosisteinemia
Homosistein merupakan asam amino yang mengandung sulfur, dihasilkan melalui proses demetilasi asam amino metionin. Homosistein dalam plasma terdapat
dalam beberapa bentuk dan kadarnya dalam plasma total dinyatakan dengan homocysteine. Homocysteine merupakan jumlah kadar asam amino-tiol-homosistein
dan bagian homosisteinil dari disulfida teroksidasi. Hanya 1 homosistein yang tidak terikat protein, dan kadarnya dalam plasma tergantung pada kadar enzim yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
diatur secara genetik dan asupan asam folat, vitamin B
6
piroksidin dan vitamin B
12
Meningkatnya kadar homosistein berkaitan dengan meningkatnya risiko aterosklerosis koroner, penyakit stroke serebrovaskuler, penyakit vaskuler perifer,
tromboembolik termasuk infark miokardial. Homosistein dapat menyebabkan aterosklerosis melalui mekanisme yang melibatkan peningkatan aktivasi platelet,
hiperkoagulasi, peningkatan proliferasi sel otot polos, sitotoksisitas, induksi disfungsi endotel dan stimulasi oksidasi LDL.
kobalamin.
Hiperhomosisteinemia derajat sedang berkaitan erat dengan meningkatnya risiko kejadian stroke iskemik, aterosklerotik vaskuler, infark serebral dan trombosis
vena. Diperkirakan homosistein memengaruhi efek prokoagulan dengan menurunkan aktivitas tissue plasminogen activator tPA dan merusak sekresi von Willebrand
factor v WF, serta meningkatkan aktivitas PAI-1. Hal ini menandakan adanya interaksi dengan sistem fibrinolotik dimana homosistein dapat menyebabkan
kejadian tromboembolik.
14. Kelainan Pembekuan darah Koagulasi