kejadian stroke iskemik, maka diharapkan dapat mencegah terjadinya stroke iskemik dan stroke iskemik ulangan Junaidi, 2011.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diketahui pengaruh hipertensi terhadap kejadian stroke iskemik dan stroke hemoragik di ruang neurologi
di Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN tahun 2011.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh hipertensi terhadap kejadian stroke iskemik dan stroke hemoragik di ruang neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN
Bukittinggi tahun 2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
1 Untuk mengetahui proporsi kejadian stroke iskemik dan stroke hemoragik di ruang neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN Bukittinggi tahun 2011.
2 Untuk mengetahui pengaruh hipertensi terhadap kejadian stroke iskemik dan stroke hemoragik di ruang neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN
Bukittinggi tahun 2011.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan masukan bagi pihak rumah sakit dalam rangka meningkatkan upaya kesehatan masyarakat khususnya pada pasien stroke iskemik dan stroke
hemoragik yang sedang dirawat di ruang neurologi dan keluarganya melalui penyuluhan-penyuluhan tentang pengaruh hipertensi terhadap kejadian stroke
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
guna mencegah terjadinya stroke dan stroke ulangan di ruang neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN Bukittinggi.
b. Sebagai bahan masukan atau sumber informasi bagi peneliti lain mengenai pengaruh hipertensi terhadap kejadian stroke iskemik dan stroke hemoragik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Stroke
Menurut World Health Organization WHO 1988 seperti yang dikutip dalam Junaidi 2011 , stroke is a rapidly developing clinical sign of focal or global
disturbance of cerebral function with symptoms lasting 24 hours or longer, or leadding to death with no apparent cause other than vascular signs. Stroke adalah
terjadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam, akibat gangguan aliran darah otak.
Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat terhambatnya aliran darah ke otak karena perdarahan stroke
hemoragik ataupun sumbatan stroke iskemik dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, atau
kematian Junaidi, 2011.
2.2 Pembagian Stroke
2.2.1 Stroke Iskemik
Stroke iskemik merupakan suatu penyakit yang diawali dengan terjadinya serangkaian perubahan dalam otak yang terserang yang apabila tidak ditangani
dengan segera berakhir dengan kematian otak tersebut Junaidi, 2011. Stroke iskemik terjadi bila karena suatu sebab suplai darah ke otak terhambat
atau terhenti. Walaupun berat otak hanya sekitar 1.400 gram, namun menuntut suplai darah yang relatif sangat besar yaitu sekitar 20 dari seluruh curah jantung Junaidi,
2011.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kejadian stroke iskemik sekitar 70-80 dari total kejadian stroke. Menurut Junaidi 2011 jenis stroke iskemik berdasarkan perjalanan klinisnya yaitu:
a. TIA Transient Ischemic Attack atau serangan stroke sementara, gejala defisit neurologis hanya berlangsung kurang dari 24 jam.
b. RIND Reversible Ischemic Neurogical Deficits, kelainan atau gejala neurologis menghilang antara lebih kurang dari 24 jam sampai 3 minggu.
c. Stroke progresif atau stroke in evolution yaitu stroke yang gejala klinisnya secara bertahap berkembang dari yang ringan sampai semakin berat.
d. Stroke komplit atau completed stroke, yaitu stroke dengan defisit neurologis yang menetap dan sudah tidak berkembang lagi.
Stroke iskemik berdasarkan penyebabnya, menurut klasifikasi The National Institute of Neurological Disorders Stroke Part III trial NINDS III dibagi dalam
empat golongan yaitu karena:
a. Aterotrombotik; penyumbatan pembuluh darah oleh kerakplak dinding arteri. b. Kardioemboli; sumbatan arteri oleh pecahan plak emboli dari jantung.
c. Lakuner; sumbatan plak pada pembuluh darah yang berbentuk lubang.
d. Penyebab lain; semua hal yang mengakibatkan tekanan darah turun hipotensi
Secara umum pola gejala mengikuti pola berikut: kerusakan otak sebelah kiri akan menyebabkan gangguan tubuh sebelah kanan, dan sebaliknya. Gejala stroke
iskemik yang dikemukakan oleh Junaidi 2011 dikelompokkan berdasarkan bagian yang terserang, sebagai berikut:
a. Gejala yang disebabkan terserangnya sistem karotis: 1 Gangguan penglihatan pada satu mata tanpa disertai rasa nyeri.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2 Kelumpuhan lengan, tungkai, atau keduanya pada sisi yang sama. 3 Defisit motorik dan sensorik pada wajah. Wajah dan lengan atau tungkai
saja secara unilateral. 4 Kesulitan untuk berbahasa, sulit mengerti atau berbicara. Pemakaian
kata-kata yang salah atau diubah. b. Gejala yang disebabkan oleh terserangnya sistem vertebrobasilaris:
1 Vertigo dengan atau tanpa nausea dan atau muntah, terutama bila disertai dengan diplopia, disfagi atau disartri.
2 Mendadak tidak stabil. 3 Gangguan visual, motorik, sensorik, unilateral atau bilateral.
4 Hemianopsia homonim 5 Serangan drop atau drop attack.
2.2.2 Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik merupakan penyakit gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat terhambatnya aliran darah ke otak yang disebabkan oleh
perdarahan suatu arteri serebralis. Darah yang keluar dari pembuluh darah dapat masuk ke dalam jaringan otak, sehingga terjadi hematom Junaidi, 2011.
Kejadian stroke hemoragik sekitar 25-30 dari total kejadian stroke. Walaupun kejadian stroke hemoragik tidak besar, tetapi stroke hemoragik sering
mengakibatkan kematian, umumnya sekitar 50 kasus berujung pada kematian. Menurut Junaidi 2011, stroke hemoragik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Perdarahan intraserebral PIS; diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah
intraserebral sehingga darah keluar dari pembuluh darah dan kemudian masuk ke dalam jaringan otak.
b. Perdarahan Subarakhnoid PSA; masuknya darah ke ruang subarakhnoid