Beberapa obat yang kemungkinan menyebabkan stroke iskemik antara lain antikoagulan, allopurinol, androgen, calcium antagonists, immunoglobin, nikotin,
beta-blocker, antineoplastik, oral contraceptives dosis tinggi, drug abuse, trombolitik, kontras radiologi, nitrat, praziquantel, sitokin, isotertionin,
pseudoefedrin, epsilon amino caproic acid, derivate ergot termasuk bromocriptin, fenfluramin, eritropoitin, ginseng dan gingko biloba.
Stroke dapat terjadi karena adanya dua atau lebih faktor risiko multirisk factors, bukan hanya satu faktor. Pada penelitian ini faktor risiko yang akan diteliti
yaitu hipertensi, umur, jenis kelamin, diabetes melitus dan hiperkolesterolemia.
2.7 Kerangka Konsep
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Pengaruh Hipertensi terhadap Kejadian Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik
2.8 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini yaitu: Ada pengaruh hipertensi terhadap kejadian stroke iskemik dan stroke hemoragik di ruang neurologi di Rumah
Sakit Stroke Nasional RSSN Bukittinggi tahun 2011. Hipertensi
- Umur - Jenis kelamin
- Diabetes melitus - Hiperkolesterolemia
Stroke Hemoragik Stroke Iskemik
Variabel Independen Variabel Dependen
Variabel Pengganggu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan studi cross-sectional. Studi cross-sectional digunakan untuk mempelajari
hubungan antara faktor risiko dengan efek atau penyakit pada satu waktu, jadi tidak ada follow-up pada studi cross-sectional Ghazali dkk, 2011.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN Bukittinggi. Lokasi penelitian ini dipilih dengan alasan bahwa Rumah Sakit Stroke Nasional
RSSN Bukittinggi merupakan rumah sakit yang menjadi pusat rujukan penanganan penderita stroke. Penelitian dilakukan pada bulan September-Januari 2013.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah data penderita stroke yang dirawat inap di ruang neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN Bukittinggi dari bulan Januari sampai dengan
Desember tahun 2011 sebanyak 510 kasus. Sampel adalah data penderita stroke yang dirawat inap di ruang neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN Bukittinggi
yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 244 kasus. Sampel terdiri dari 144 pasien stroke iskemik dan 98 pasien stroke hemoragik. Kriteria inklusi adalah pasien
yang mengalami stroke pertama kali dengan usia
≤60 tahun pada tahun 2011, dirawat
dengan diagnosa utama stroke, dan data riwayat penyakit termasuk hasil laboratoriumnya gula darah sewaktu, HDL dan LDL yang tercatat dengan lengkap.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4 Metode Pengumpulan Data