Pengaruh Hipertensi terhadap Kejadian Stroke Iskemik dan Stroke Pengaruh Umur terhadap Kejadian Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Hipertensi terhadap Kejadian Stroke Iskemik dan Stroke

Hemoragik di Ruang Neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN Bukittinggi Tahun 2011 Tekanan darah tinggi hipertensi dapat mempercepat pengerasan dinding pembuluh darah arteri dan mengakibatkan penghancuran lemak pada sel otot polos sehingga mempercepat proses aterosklerosis melalui efek penekanan pada sel endotellapisan dalam dinding arteri yang berakibat pembentukan plak pembuluh darah semakin cepat Junaidi, 2011. Pada penelitian ini pada kelompok stroke iskemik proporsi penderita yang memiliki riwayat hipertensi sebesar 93,8 sedangkan pada kelompok yang tidak stroke iskemik sebesar 58,2. Proporsi penderita yang memiliki riwayat hipertensi pada kelompok stroke iskemik lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak stroke iskemik. Berdasarkan analisis bivariat didapatkan nilai p sebesar 0,0001 yang menunjukkan bahwa secara signifikan hipertensi memengaruhi kejadian stroke iskemik. Nilai Odds Rasio hipertensi terhadap kejadian stroke iskemik sebesar 10,95, berarti penderita hipertensi memiliki risiko mengalami stroke iskemik 11 kali lebih besar dengan yang tidak hipertensi 95 CI 5,00 ; 24,00. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Teng et al 2004 di Taiwan yang menunjukkan bahwa hipertensi secara signifikan memengaruhi kejadian stroke iskemik dengan OR=2,7 95CI 1,53-4,80. Begitu juga dengan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA hasil penelitian Zhang et al 2011 di China, bahwa hipertensi memengaruhi kejadian stroke iskemik dengan OR=0,401 95 CI 0,224-0,718. Serta Penelitian yang dilakukan di Washington oleh Klungel et al 2000 bahwa tekanan darah berpengaruh terhadap kejadian stroke iskemik dengan RR=2,27 95 CI 1,35-3,83 pada kelompok yang memiliki DBP ≥ 110 mmHg atau SBP ≥ 180 mmHg.

5.2 Pengaruh Umur terhadap Kejadian Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik

di Ruang Neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN Bukittinggi Tahun 2011 Umur merupakan faktor risiko stroke iskemik yang tidak dapat diubah. Insiden stroke iskemik meningkat dengan bertambahnya usia. Setelah umur 55 tahun risiko stroke meningkat 2 kali lipat tiap dekade Junaidi, 2011. Proporsi kejadian stroke iskemik pada pasien dengan umur 40-60 tahun pada penelitian ini lebih besar dibandingkan dengan pasien umur 40 tahun, yaitu sebesar 94,5. Begitu juga pada kelompok yang tidak stroke iskemik proporsi pasien umur 40-60 tahun lebih besar dibandingkan dengan pasien umur 40 tahun, yaitu sebesar 96,9. Berdasarkan analisis bivariat, variabel umur tidak signifikan memengaruhi kejadian stroke iskemik dengan nilai p sebesar 0,3721, sehingga umur antara 40-60 bukanlah faktor risiko yang memengaruhi kejadian stroke iskemik dan juga bukan merupakan faktor pengganggu terjadinya stroke iskemik. Hasil penelelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, seperti penelitian yang dilakukan oleh Zhang et al 2011 di China bahwa pertambahan usia memengaruhi kejadian stroke iskemik dengan OR=2,122 95 CI 1,335-3,374. Banyak hal yang dapat menyebabkan perbedaan hasil UNIVERSITAS SUMATERA UTARA penelitian yang diperoleh. Pada penelitian ini umur tidak bermakna secara statistik memengaruhi kejadian stroke iskemik disebabkan oleh tingginya proporsi kejadian stroke iskemik pada kelompok umur risiko yaitu kelompok umur 40-60 tahun. Selain itu juga disebabkan oleh besar sampel penelitian yang kecil sehingga tidak dapat menggambarkan pengaruh umur terhadap kejadian stroke iskemik.

5.3 Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Kejadian Stroke Iskemik dan Stroke

Dokumen yang terkait

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI- HARI PADA LANSIA PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI POLIKLINIK NEUROLOGI DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2014.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL (RSSN) BUKITTINGGI TAHUN 2013.

0 0 14

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN RAWAT JALAN TENTANG PENCEGAHAN STROKE BERULANG PADA STROKE NON HAEMORAGIK DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSSN BUKITTINGGI.

0 0 6

STUDI AUDIT ENERGI LISTRIK DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL (RSSN) BUKITTINGGI.

0 0 5

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI- HARI PADA LANSIA PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI POLIKLINIK NEUROLOGI DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2014 - Repositori Universitas Andalas

0 0 11

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI- HARI PADA LANSIA PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI POLIKLINIK NEUROLOGI DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2014 - Repositori Universitas Andalas

0 0 2

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI- HARI PADA LANSIA PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI POLIKLINIK NEUROLOGI DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2014 - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA PASIEN PASKA STROKE DI RUANG RAWAT JALAN RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL (RSSN) BUKITTINGGI TAHUN 2014

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Stroke - Pengaruh Hipertensi Terhadap Kejadian Stroke Iskemik Dan Stroke Hemoragik Di Ruang Neurologi Di Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi Tahun 2011

0 0 21

Pengaruh Hipertensi Terhadap Kejadian Stroke Iskemik Dan Stroke Hemoragik Di Ruang Neurologi Di Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi Tahun 2011

0 0 14