Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang dibuat dan dijalin dengan teliti untuk Latar ceritasetting, yaitu sesuatu yang melingkupi pelaku atau kejadian-kejadian dalam Penokohan, yaitu penentuan dan penciptaan citraimage biasanya berupa gambaran Sudu

Teknologi 169 a. Tema, yaitu pokok pikiran yang menjadi jiwa dan dasar cerita. Tema dibedakan menjadi dua, yaitu tema mayor dan tema minor. a. Tema mayor: tema yang merupakan pusat pikiran cerita. b. Tema minor: tema yang merupakan rincian atau bagian dari tema mayor yang biasanya dapat dirumuskan dari setiap kejadian dalam cerita.

b. Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang dibuat dan dijalin dengan teliti untuk

membentuk suatu cerita dalam hubungan sebab akibat. Secara garis besar, alur dibedakan menjadi alur maju dan alur mundur.

c. Latar ceritasetting, yaitu sesuatu yang melingkupi pelaku atau kejadian-kejadian dalam

cerita. Latar cerita mencakup: a. latar waktu siang, dahulu kala, tahun 1945, dan sebagainya; b. latar tempat di sekolah, di kantor, di suatu kota, di laut, dan sebagainya; c. latar suasanasituasi sedih, gembira, lengang, sepi, gaduh, dan sebagainya; d. latar alat cangkul, pulpen, televisi, tali, dan sebagainya.

d. Penokohan, yaitu penentuan dan penciptaan citraimage biasanya berupa gambaran

watak atau sifat pelaku atau tokoh dalam cerita.

e. Sudut pandangpoint of view, yaitu cara pandang pengarang dalam menceritakan

suatu cerita. Ada beberapa sudut pandang. 1 Diaan-author observer: pengarang menggunakan orang ketiga dia. Pengarang seolah-olah tidak mengetahui jalan pikiran pelaku. 2 Diaan-author omniscient: pengarang menggunakan orang ketiga dia. Pengarang seolah-olah mengetahui dan mengatur jalan pikiran pelaku. 3 Akuan-author participant: pengarang menggunakan orang pertama aku. 4 Campuran: pengarang menggunakan teknik campuran antara teknik a, b, dan c.

f. Gaya bahasa pengarang style, yaitu cara pengarang untuk menggunakan bahasa

dalam menyajikan pikiran dan perasaannya dalam cerita ciri khas pengarang.

g. Amanat message, yaitu gagasan yang mendasari cerita sekaligus pesan yang ingin

disampaikan pengarang kepada pembaca. Kesastraan Indonesia lama juga disebut ”Kesastraan Melayu LamaKlasik”.

3. Menuliskan secara ringkas isi karya sastra Melayu Klasik