Menyunting paragraf argumentasi tulisan teman Menggunakan kata penghubung antarkalimat dalam paragraf argumentasi

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas X 132 Tugas 8.7 Susunlah paragraf argumentasi dengan topik keindahan atau kebersihan dengan pola: 1. sebab-akibat I, akibat II, akibat III, dan seterusnya 2. akibat-sebab I, sebab II, sebab III, dan seterusnya 3. sebab I, sebab II, sebab III - akibat 4. akibat I, akibat II, akibat III - sebab

4. Menyunting paragraf argumentasi tulisan teman

Tugas 8.8 1. Susunlah sebuah karangan pendek dengan ketentuan: a. panjang karangan 200–300 kata b. jenis karangan argumentasi c. tema keindahan atau kebersihan 2. Tukarkan hasil karangan Anda dengan karangan teman Anda 3. Koreksilah berdasarkan: a. ejaan b. tanda baca c. kelengkapan dan keefektifan kalimat d. kelengkapan bukti-bukti dan alasan-alasan sehingga layak disebut karangan argumentasi

5. Menggunakan kata penghubung antarkalimat dalam paragraf argumentasi

Konjungsi antarkalimat adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat berikutnya. Konjungsi antarkalimat dalam bahasa Indonesia, antara lain – sebab itu menyatakan hubungan sebab, – karena itu menyatakan hubungan sebab, – oleh sebab itu hubungan akibat, – oleh karena itu hubungan akibat, – meskipun begitu hubungan pertentangan, – meskipun demikian hubungan pertentangan, – lagi pula hubungan penambahanpenguatan, – akibatnya hubungan akibat, – jadi hubungan penyimpulanpenegasan. Teknologi dan Kemasyarakatan 133 Perhatikan 1. Bulan depan biasanya musim hujan dimulai. Oleh karena itu, sejak sekarang kita harus mulai mengantisipasi banjir. 2. Sejak tadi malam hingga saat ini hujan turun tiada henti. Meskipun demikian, kami tidak enggan berangkat sekolah. 3. Penebangan hutan tiada henti. Reboisasi pun tidak pernah digalakkan. Akibatnya, banjir bandang melanda kampung kita saat musim hujan tiba. 4. Kunir dapat dijadikan jamu pembunuh tumor. Temu ireng dapat dimanfaatkan untuk jamu pembunuh cacing dan pembangkit nafsu makan. Jahe bermanfaat menghangatkan suhu badan. Merica tak ketinggalan juga mampu menaikkan tensi darah dan suhu badan. Jadi, rempah-rempah besar sekali manfaatnya bagi kesehatan manusia. Catatan: Penulisan konjungsi antarkalimat selalu diikuti tanda koma ,. Ada Apa dalam Bahasa Kita? Konjungsi Antarkalimat Oleh Karena Itu dan Jadi Dalam kegiatan berbahasa sehari-hari, baik lisan maupun tertulis, kita sering menggunakan atau menemui konjungsi oleh karena itu dan jadi. Perhatikan penggalan paragraf di bawah ini Jadi, sikap kritis dan kreatif menjadi hal yang sangat penting dalam upaya memperluas wawasan seseorang. Oleh karena itu, kita hendaknya senantiasa berusaha kritis dan kreatif manakala menghadapi sebuah berita. Ciri khas kedua konjungsi itu adalah bahwa keduanya digunakan di awal kalimat. Ciri lain yang bersifat khusus sebagai berikut. 1. Konjungsi oleh karena itu digunakan untuk menyatakan hubungan akibat konsekuentif. Artinya, apa yang dinyatakan setelah konjungsi tersebut merupakan akibat konsekuensi dari sesuatu. 2. Konjungsi jadi digunakan untuk menyatakan hubungan penyimpulan atau penegasan dari apa yang telah dinyatakan sebelumnya. Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas X 134

II. Kemampuan Bersastra

Mendengarkan Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat mengidentifikasi cerita rakyat yang didengarkan, menentukan isi atau amanat yang terdapat di dalam cerita rakyat, menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat, membandingkan nilai-nilai cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini dengan menggunakan kalimat efektif, serta mengungkap- kan kembali cerita rakyat dalam bentuk sinopsis. Menemukan hal-hal yang menarik dari cerita rakyat 1. Mengidentifikasi cerita rakyat yang didengarkan Apakah cerita rakyat itu? Pelajarilah ciri-ciri dan contohnya berikut Ciri-ciri cerita rakyat adalah sebagai berikut. a. Bersifat lisan. d. Bentuk dan isinya bersifat statis. b. Bersifat anonim tanpa pengarang. e. Mencerminkan aturan-aturan hidup. c. Bersifat komunal milik bersama. f. Istana sentris. Bacalah cerita rakyat berikut ini Ratu Laut Selatan Menurut cerita, Nyi Roro Kidul adalah seorang ratu berparas sangat cantik bagaikan bidadari. Kecantikannya tak pernah pudar sepanjang zaman, ibarat tak lekang oleh panas tak lapuk oleh hujan. Di dasar Laut Selatan, sebelah selatan Pulau Jawa, ia bertahta di sebuah kerajaan yang sangat besar dan indah. Siapakah Ratu Kidul? Konon, menurut yang empunya cerita, pada mulanya ia adalah seorang wanita yang berparas elok, Kadita namanya. Karena kecantikannya, Ia sering disebut Dewi Srengenge yang artinya matahari jelita. Kadita adalah putri Raja Munding Wangi. Walaupun Kadita berparas cantik jelita, raja tetap bermuram durja karena tidak mempunyai putra mahkota yang dapat dipersiapkan untuk menduduki tahta kerajaan. Barulah setelah raja memperistri Dewi Mutiara lahirlah seorang anak lelaki. Akan tetapi, begitu mendapat perhatian lebih, Dewi Mutiara mulai mengajukan tuntutan-tuntutan, antara lain, memastikan anak lelakinya memegang tahta kerajaan kelak dan Dewi Kadita harus diusir dari istana. Permintaan pertama diluluskan, tetapi untuk mengusir Kadita, Raja Munding Wangi tidak bersedia. ”Ini sangat keterlaluan. Permintaan kedua Adinda sungguh sangat tidak masuk akal dan sangat keji. Apa salah putriku Kadita?” Mendengarkan penolakan raja, Dewi Mutiara tersenyum manis penuh goda sehingga kemarahan raja sirna. Tetapi, diam- diam dalam hati istri kedua itu membara suatu dendam.