Mengajukan pertanyaan atau tanggapan
Pendidikan
33 2. Menyampaikan secara lisan isi berita yang telah ditulis secara runtut dan jelas
Jika Anda mendengarkan berita, maka harus disertai kesadaran bahwa suatu saat Anda harus menyampaikan berita itu kepada orang lain yang mungkin karena sesuatu hal
belum sempat mendengar sendiri. Oleh karena itu, menyimak berita harus dengan konsentrasi dan harus saksama agar tidak salah dalam memahami isinya. Dalam
menyampaikan kembali isi berita cukup dalam bentuk rangkumannya agar singkat, tetapi tepat. Unsur 5 W + 1 H harus tetap diperhatikan. Perhatikan contoh di bawah ini
Warga Negara Miskin Pesimistis Peroleh Pendidikan
Sejumlah warga negara kurang mampu menyatakan pesimistis bisa memberikan bekal pendidikan kepada anak-anak mereka, minimal hingga jenjang SMA. Umumnya,
kendala yang mereka hadapi adalah belitan kemiskinan sehingga prioritas pendidikan tergeser oleh kebutuhan hidup sehari-hari.
Dari perbincangan Kompas dengan sejumlah warga miskin di Jakarta, Senin 123, umumnya warga menyadari arti penting pendidikan untuk bisa memperbaiki hidup
keluarga yang sampai saat ini dibelit kemiskinan. Siti 44, warga Jatinegara, Jakarta Timur, mengatakan hanya sanggup membiayai
anaknya hingga tamat SMA. Ibu empat anak yang mengandalkan pendapatan suaminya sebagai sopir angkutan umum ini bisa membiayai anaknya sekolah berkat bantuan
seorang dermawan. Bagi Siti, meski keluarganya miskin, mereka berharap anak-anak bisa sekolah sampai
SMA. Namun, dalam perjalanan waktu, menyekolahkan anak di kota besar dengan pendapatan cuma Rp30.000–Rp50.000 per hari sungguh sulit. Dari hasil kajian
data survei sosial ekonomi nasional Susenas tahun 1993–2004 di enam provinsi secara acak terlihat kesenjangan taraf pendidikan antara kelompok masyarakat
miskin dan kaya masih tinggi.
Kompas, 13 Maret 2007
Berita tersebut dapat diringkas sebagai berikut. Kendala yang dihadapi warga negara miskin dalam memberikan bekal pendidikan
kepada anak-anak mereka adalah belitan kemiskinan. Berdasarkan hasil kajian survei sosial ekonomi nasional Susenas tahun 1993–2004, secara acak di enam
provinsi terlihat kesenjangan taraf pendidikan antara kelompok masyarakat miskin dan kaya masih tinggi.