Modal Kerja Working Capital WC

10.2 Biaya Produksi Total BPT Total Cost TC

Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan selama pabrik beroperasi. Biaya produksi total meliputi :

10.2.1 Biaya Tetap Fixed Cost FC

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada jumlah produksi, meliputi : - Gaji tetap karyawan - Bunga pinjaman bank - Depresiasi dan amortisasi - Biaya perawatan tetap - Biaya tambahan industri - Biaya administrasi umum - Biaya pemasaran dan distribusi - Biaya laboratorium, penelitian dan pengembangan - Biaya hak paten dan royalti - Biaya asuransi - Pajak Bumi dan Bangunan PBB Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya tetap fixed cost adalah sebesar Rp 65.006.737.649,- 10.2.2 Biaya Variabel BV Variable Cost VC Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi, meliputi : - Biaya bahan baku proses dan utilitas - Biaya variabel tambahan, meliputi biaya perawatan dan penanganan lingkungan, pemasaran dan distribusi - Biaya variabel lainnya Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya variabel variable cost adalah sebesar = Rp 19.392.210.745,- Biaya tetap = Rp 65.006.737.649,- Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 65.006.737.649,- + Rp 19.392.210.745,- = Rp 84.398.948.395,- 10.3 Total Penjualan Total Sales Penjualan yang diperoleh dari hasil penjualan produk kalsium klorida, dan karbon dioksida adalah sebesar Rp 228.572.344.581,- Maka laba penjualan adalah sebesar Rp 144.173.396.186,-

10.4 Bonus Perusahaan

Sesuai fasilitas tenaga kerja dalam pabrik pembuatan kalsium klorida, maka perusahaan memberikan bonus 0,5 dari keuntungan perusahaan yaitu sebesar Rp 720.866.981,-

10.5 Perkiraan Rugi Laba Usaha

Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh :  Laba sebelum pajak bruto = Rp 143.452.529.205,-  Pajak penghasilan PPh = Rp 42.950.758.762,-  Laba setelah pajak netto = Rp 100.501.770.444,-

10.6 Analisa Aspek Ekonomi

10.6.1 Profit Margin PM

Profit Margin adalah persentase perbandingan antara keuntungan sebelum pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan. PM = penjualan Total pajak sebelum Laba  100  PM = 100 4.581 228.572.34 Rp 9.205 143.452.52 Rp  PM = 62,76 Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 62,76 , maka pra rancangan pabrik ini memberikan keuntungan.

10.6.2 Break Even Point BEP

Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak untung dan tidak rugi.