- Tunjangan kesehatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang oleh karyawan
- Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja di luar jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja
2. Cuti - Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam
satu tahun - Cuti sakit diberikan kepada setiap karyawan yang menderita sakit
berdasarkan keterangan dokter 3. Pakaian Kerja
Pakaian kerja diberikan kepada setiap karyawan sejumlah 3 tiga pasang untuk setiap tahunnya.
4. Pengobatan - Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan
kecelakaan kerja ditanggung perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku
- Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak diakibatkan kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan
5. Asuransi Bagi karyawan yang bekerja di perusahaan ini didaftarkan sebagai salah satu
peserta asuransi seperti BPJS.
X - 1
BAB X ANALISA EKONOMI
Suatu pabrik harus dievaluasi kelayakan berdirinya dan tingkat pendapatannya sehingga perlu dilakukan analisa perhitungan secara teknik.
Selanjutnya, perlu juga dilakukan analisa terhadap aspek ekonomi dan pembiayaannya. Hasil analisa tersebut diharapkan berbagai kebijaksanaan dapat
diambil untuk pengarahan secara tepat. Suatu rancangan pabrik dianggap layak didirikan bila dapat beroperasi dalam kondisi yang memberikan keuntungan.
Berbagai parameter ekonomi digunakan sebagai pedoman untuk menentukan layak tidaknya suatu pabrik didirikan dan besarnya tingkat pendapatan yang dapat
diterima dari segi ekonomi. Parameter-parameter tersebut antara lain : 1. Modal investasi Capital Investment CI
2. Biaya produksi total Total Cost TC 3. Marjin keuntungan Profit Margin PM
4. Titik impas Break Even Point BEP 5. Laju pengembalian Modal Return On Investment ROI
6. Waktu pengembalian Modal Pay Out Time POT 7. Laju pengembalian internal Internal Rate of Return IRR
10.1 Modal Investasi
Modal investasi adalah seluruh modal untuk mendirikan pabrik dan mulai menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Modal investasi terdiri
dari :
10.1.1 Modal Investasi Tetap Fixed Capital Investment FCI
Modal investasi tetap adalah modal yang diperlukan untuk menyediakan segala peralatan dan fasilitas manufaktur pabrik. Modal investasi tetap ini terdiri
dari: 1. Modal Investasi Tetap Langsung MITL Direct Fixed Capital Investment
DFCI, yaitu modal yang diperlukan untuk mendirikan bangunan pabrik, membeli dan memasang mesin, peralatan proses, dan peralatan pendukung yang
diperlukan untuk operasi pabrik.
Modal investasi tetap langsung ini meliputi : Modal untuk tanah
Modal untuk bangunan dan sarana Modal untuk peralatan proses
Modal untuk peralatan utilitas Modal untuk instrumentasi dan alat kontrol
Modal untuk perpipaan Modal untuk instalasi listrik
Modal untuk insulasi Modal untuk investaris kantor
Modal untuk perlengkapan kebakaran dan keamanan Modal untuk sarana transportasi
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap langsung
MITL sebesar Rp 80.842.023.736,-
2. Modal Investasi Tetap Tak Langsung MITTL Indirect Fixed Capital Investment
IFCI, yaitu modal yang diperlukan pada saat pendirian pabrik construction overhead dan semua komponen pabrik yang tidak berhubungan
secara langsung dengan operasi proses. Modal investasi tetap tak langsung ini meliputi :
Modal untuk pra-investasi Modal untuk engineering dan supervisi
Modal biaya legalitas Modal biaya kontraktor contractor’s fee
Modal untuk biaya tak terduga contigencies
Dari perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap tak langsung,
MITTL sebesar Rp 48.505.214.241,-
Maka, total modal investasi tetap MIT adalah : Total MIT = MITL + MITTL
= Rp 80.842.023.736,- + Rp 48.505.214.241,-
= Rp 129.347.237.976,-