Biaya Tetap Fixed Cost FC

= Rp 65.006.737.649,- + Rp 19.392.210.745,- = Rp 84.398.948.395,- 10.3 Total Penjualan Total Sales Penjualan yang diperoleh dari hasil penjualan produk kalsium klorida, dan karbon dioksida adalah sebesar Rp 228.572.344.581,- Maka laba penjualan adalah sebesar Rp 144.173.396.186,-

10.4 Bonus Perusahaan

Sesuai fasilitas tenaga kerja dalam pabrik pembuatan kalsium klorida, maka perusahaan memberikan bonus 0,5 dari keuntungan perusahaan yaitu sebesar Rp 720.866.981,-

10.5 Perkiraan Rugi Laba Usaha

Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh :  Laba sebelum pajak bruto = Rp 143.452.529.205,-  Pajak penghasilan PPh = Rp 42.950.758.762,-  Laba setelah pajak netto = Rp 100.501.770.444,-

10.6 Analisa Aspek Ekonomi

10.6.1 Profit Margin PM

Profit Margin adalah persentase perbandingan antara keuntungan sebelum pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan. PM = penjualan Total pajak sebelum Laba  100  PM = 100 4.581 228.572.34 Rp 9.205 143.452.52 Rp  PM = 62,76 Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 62,76 , maka pra rancangan pabrik ini memberikan keuntungan.

10.6.2 Break Even Point BEP

Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak untung dan tidak rugi. BEP = Biaya Tetap Total Penjualan Biaya Variabel   100  BEP = 100 .745 19.392.210 Rp - 4.581 228.572.34 Rp .649 65.006.737 Rp  BEP = 31.08 Kapasitas produksi pada titik BEP = 31.08  5.000 tontahun = 1.553 tontahun Nilai penjualan pada titik BEP = 31.08 × Rp 228.572.344.581,- = Rp 71.033.238.986,- Dari data feasibilities, Timmerhaus, 1991 : - BEP  50 , pabrik layak feasible - BEP  70 , pabrik kurang layak infeasible. Dari perhitungan diperoleh BEP = 31,08 maka pra rancangan pabrik ini layak.

10.6.3 Return on Investment ROI

Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap tahun dari penghasilan bersih. ROI = Investasi M odal Total pajak setelah Laba  100  ROI = 100 9.555 203.853.81 Rp 0.444 100.501.77 Rp  ROI = 49,30 Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah :  ROI  15  resiko pengembalian modal rendah.  15  ROI  45  resiko pengembalian modal rata-rata.  ROI  45  resiko pengembalian modal tinggi. Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 49,30 sehingga pabrik yang akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata – rata.