Pengujian Hipotesis HASIL DAN PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara

4.4. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara dua variabel. Koefisien korelasi merupakan suatu alat ukur yang menggunakan nilai atau angka untuk menentukan tingkat keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih. Perhitungan koefisien korelasi dalam penelitian ini akan menggunakan rumus Spearman’s Rho. Sementara untuk melihat keeratan hubungan antara dua variabel akan digunakan skala Guilford sebagai berikut: ≤ 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,39 = hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup bearti 0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi; kuat ≥ 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan Selanjutnya akan dilakukan pengujian signifikansi untuk menentukan apakah hipotesis awal ditolak ataukah diterima. Pengujian signifikansi memiliki ketentuan sebagai berikut: Jika p 0,01. Ho: ditolak dan Ha: diterima Jika p 0,01. Ho: diterima dan Ha: ditolak Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis tabel tunggal, tabel silang maupun uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat bantu software SPSS Windows 22.0. Ho : tidak terdapat pengaruh komunikasi pemasaran produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap minat beli di Universitas Sumatera Utara Ha : terdapat pengaruh komunikasi pemasaran produk Big-Cola dan Coca- Cola terhadap minat beli di Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Tabel 52 : Hasil Uji Kolerasi Big-Cola Spearman Rho menggunakan program SPSS 22.0 Correlations Var x1 Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola Var y Minat Beli Produk Big- Cola Spearmans rho Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola Correlati on Coefficie nt 1,000 ,610 Sig. 2- tailed . ,000 N 99 99 Minat Beli Produk Big-Cola Correlati on Coefficie nt ,610 1,000 Sig. 2- tailed ,000 . N 99 99 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Uraian: 1. Pada perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan metode Spearman’s Rho koefisien didapat hasil .664 yang diartikan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,610. Angka tersebut menunjukkan kuatnya hubungan antara variabel X1 dan variabel Y. Menurut skala Guilford, angka 0,610 terletak pada kelas 0,40-0.70 : Hubungan yang cukup bearti menunjukkan hubungan yang cukup berarti antara kedua variabel dalam penelitian pada skala Guilford. Sementara nilai koefisien korelasi yang positif + menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara variabel X1 dan Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang erat dan searah antara komunikasi pemasaran produk Big-Cola dengan Minat Beli Produk Big-Cola. 2. Signifikansi atau nilai penerimaan hasil korelasi Spearman’s Rho dapat diuji dengan menyusun hipotesis sebagai berikut: Ho: tidak terdapat pengaruh antara kedua variabel Universitas Sumatera Utara Ha: terdapat pengaruh antara kedua variabel 3. Dasar pengambilan keputusan signifikansi: Jika p 0,01. Ho: ditolak dan Ha: diterima Jika p 0,01. Ho: diterima dan Ha: ditolak 4. Dari tabel hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS di atas, diketahui bahwa nilai koefisien korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,610 r = 0,610 dan nilai signifikasi sebesar 0,000. Angka tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh p lebih kecil dari tingkat presisi yang digunakan α {0,000 0,1}. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel X2 dan variabel Y dalam penelitian ini adalah signifikan, sehingga Ho tidak terdapat pengaruh komunikasi pemasaran produk Big-Cola terhadap Minat Beli di Universitas Sumatera Utara ditolak, dan Ha terdapat pengaruh komunikasi pemasaran produk Big-Cola terhadap Minat Beli di Universitas Sumatera Utara diterima. Kemudian untuk tahapan selanjutnya adalah mencari kekuatan prediksi antara variabel X1 dan variabel Y dari penelitian ini yang disebut Uji Determinasi Kolerasi, yaitu dengan rumus sebagai berikut: Kp = r s 2 x 100 Kp = 0,610 2 x 100 Kp = 0, 3721 x 100 Kp = 37 Dari perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan pengaruh variabel X1 Komunikasi Pemasaran produk Big-Cola terhadap variabel Y Minat Beli produk Big-Cola dalam penelitian ini adalah sebesar 37, dan terdapat sebesar 63 faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi variabel Y yang tidak diukur dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 53 : Hasil Uji Kolerasi Coca-Cola Spearman Rho menggunakan program SPSS 22.0 Correlations Komunikasi pemasaran Produk Coca- Cola Minat Beli Produk Coca- Cola Spearmans rho Komunikasi pemasaran Produk Coca-Cola Correlatio n Coefficient 1,000 ,732 Sig. 2- tailed . ,000 N 99 99 Minat Beli Produk Coca-Cola Correlatio n Coefficient ,732 1,000 Sig. 2- tailed ,000 . N 99 99 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Uraian: 1. Pada perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan metode Spearman’s Rho, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,732. Angka tersebut menunjukkan kuatnya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Menurut skala Guilford, angka 0,732 terletak pada kelas 0.70 - 0.90 : Hubungan yang tinggi atau kuat menunjukkan hubungan yang tinggi antara kedua variabel dalam penelitian pada skala Guilford . Sementara nilai koefisien korelasi yang positif + menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara variabel X2 dan Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang erat dan searah antara komunikasi pemasaran produk Coca-Cola dengan Minat Beli Produk Coca-Cola. 2. Signifikansi atau nilai penerimaan hasil korelasi Spearman’s Rho dapat diuji dengan menyusun hipotesis sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Ho: tidak terdapat pengaruh antara kedua variabel Ha: terdapat pengaruh antara kedua variabel 3. Dasar pengambilan keputusan signifikansi: Jika p 0,01. Ho: ditolak dan Ha: diterima Jika p 0,01. Ho: diterima dan Ha: ditolak 4. Dari tabel hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS di atas, diketahui bahwa nilai koefisien korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,732 r = 0,732 dan nilai signifikasi sebesar 0,000. Angka tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh p lebih kecil dari tingkat presisi yang digunakan α {0,000 0,1}. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel X2 dan variabel Y dalam penelitian ini adalah signifikan, sehingga Ho tidak terdapat pengaruh komunikasi pemasaran produk Coca-Cola terhadap Minat Beli di Universitas Sumatera Utara ditolak, dan Ha terdapat pengaruh komunikasi pemasaran produk Coca-Cola terhadap Minat Beli di Universitas Sumatera Utara diterima. Kemudian untuk tahapan selanjutnya adalah mencari kekuatan prediksi antara variabel X1 dan variabel Y dari penelitian ini yang disebut Uji Determinasi Kolerasi, yaitu dengan rumus sebagai berikut: Kp = r s 2 x 100 Kp = 0,732 2 x 100 Kp = 0, 535824 x 100 Kp = 54 Dari perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan pengaruh variabel X2 Komunikasi Pemasaran produk Coca-Cola terhadap variabel Y Minat Beli produk Coca-Cola dalam penelitian ini adalah sebesar 54, dan terdapat sebesar 46 faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi variabel Y yang tidak diukur dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

4.5. Pembahasan