Universitas Sumatera Utara
4.5. Pembahasan
Pembahasan mengenai produk Big-Cola. Berdasarkan hasil dapat dilihat bahwa karakteristik responden dengan mayoritas usia 18-20 tahun sebanyak 86
orang responden dan didominasi oleh perempuan sebanyak 73 orang responden dengan uang sakujajan mayoritasnya adalah menengah keatas dengan jumlah
uang saku Rp.10.000 sd Rp.30.000 sebanyak 61 orang responden. Dan selanjutnya pada hasil analisis Tabel Tunggal X1, pengetahuan
responden tentang produk Big-Cola 66 orang responden mengetahui produk minuman Big-Cola dan disusul 33 orang responden yang sangat mengetahui
produk tersebut. Mengenai pengetahuan promosi produk Big-Cola lebih banyak responden yang tidak sering mengetahui promosi yang dilakukan oleh perusahaan
dari produk Big-Cola sebanyak 56 orang responden. Dapat diartikan bahwasanya produk minumannya sendiri, Big-Cola sudah
dikenal dikalangan mahasiswa USU meskipun promosi penjualannya tidak sering diadakan dilokasi tersebut. Kemudian berdasarkan dari analisis tabel silang pada
tabel 41 mahasiswa yang memiliki karaktersitik responden dengan mayoritas menengah keatas memilki uang sakujajan perhari menyatakan bahwa penawaran
harga yang diberikan produk Big-Cola sesuai dengan kualitas produk lebih mendominasi. Kemudian dapat disimpulkan bahwasanya komunikasi pemasaran
produk Big-Cola dengan menggunakan promosi penjualan masih belum maksimal dilakukan dilokasi USU, tetapi dengan penawaran harga yang diberikan produk
tersebut produk ini sangat diminati penawaran harganya dengan kualitas produk yang diterima oleh responden.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggun akan Spearman’s
Rho, diperoleh koefisien kolerasi antara kedua variabel diatas sebesar 0,610, dengan signifikansi sebesar 0,000. Kedua angka ini menunjukkan bahwa kuatnya
hubungan antara varibel X1 dengan variabel Y. Yaitu komunikasi pemasaran produk Big-Cola dengan Minat Beli produk Big-Cola. Hubungan yang signifikan
dan kuat bearti bahwa variasi pada variabel X1 akan mempengaruhi variabel Y atau kuatnya atau seringnya komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dari produk Big-Cola akan semakin baik untuk Minat Beli pada produk minuman tersebut.
Kemudian pada perhitungan koefisien determinasi atau koefisien penentu, diperoleh angka Kp sebesar 37,21. Angka ini menunjukkan bahwa kekuatan
penharuh komunikasi pemasaran produk Big-Cola terhadap Minat Beli adalah sebesar 37, dengan 63 sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
diukur didalam penelitian ini. Pembahasan tentang produk Coca-Cola. Berdasarkan hasil dapat dilihat
bahwa karakteristik responden densgan mayoritas usia 18-20 tahun sebanyak 86 orang responden dan didominasi oleh perempuan sebanyak 73 orang responden
dengan uang sakujajan mayoritasnya adalah menengah keatas dengan jumlah uang saku Rp.10.000 sd Rp.30.000 sebanyak 61 orang responden.
Dan selanjutnya pada hasil analisis Tabel Tunggal X2, pengetahuan responden tentang produk Coca-Cola 45 orang responden mengetahui produk
minuman Coca-Cola dan disusul 53 orang responden yang sangat mengetahui produk tersebut. Mengenai pengetahuan promosi produk Coca-Cola banyak
responden yang sering mengetahui promosi yang dilakukan oleh perusahaan dari produk Coca-Cola sebanyak 50 orang responden kemudian disusul 19 orang
responden yang sangat sering mengetahui promosi produk Coca-Cola. Dapat diartikan bahwasanya produk minumannya sendiri, Coca-Cola
sudah sangat dikenal dikalangan mahasiswa USU beserta mereka sering mengetahui aktivitas promosi penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan
produk Coca-Cola di lokasi USU. Kemudian berdasarkan dari analisis tabel silang pada tabel 42 mahasiswa yang memiliki karaktersitik responden dengan mayoritas
menengah keatas memiliki uang sakujajan perhari menyatakan bahwa penawaran harga yang diberikan produk Coca-Cola sesuai dengan kualitas produk lebih
mendominasi. Kemudian dapat disimpulkan bahwasanya komunikasi pemasaran produk Coca-Cola dengan menggunakan promosi penjualan bisa dirasakan
aktivitasnya oleh mereka di USU dan mereka beranggapan harga produk Coca-
Universitas Sumatera Utara
Cola yang selama ini biasa dibeli dirasa sesuai dengan kualitas produk yang diterima.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Spearman’s Rho, diperoleh koefisien kolerasi antara kedua variabel diatas sebesar 0,732,
dengan signifikansi sebesar 0,000. Kedua angka ini menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara varibel X2 dengan variabel Y. Yaitu komunikasi pemasaran
produk Coca-Cola dengan Minat Beli produk Coca-Cola. Hubungan yang signifikan dan kuat bearti bahwa variasi pada variabel X2 akan mempengaruhi
variabel Y atau kuatnya atau seringnya komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dari produk Coca-Cola akan semakin baik untuk Minat Beli pada
produk minuman tersebut. Kemudian pada perhitungan koefisien determinasi atau koefisien penentu,
diperoleh angka Kp sebesar 53,58. Angka ini menunjukkan bahwa kekuatan penharuh komunikasi pemasaran produk Coca-Cola terhadap Minat Beli adalah
sebesar 54, dengan 46 sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur didalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian mengambil fokus pada permasalaha n “komunikasi pemasaran
produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap minat beli konsumen” dengan memakai
studi komparatif komunikasi pemasaran produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap minat beli konsumen pada mahasiswa di Universitas Sumatera Utara. Temuan
penting dari hasil penelitian ini dilakukan setelah analisa data melalui tahapan analisa tabel tunggal, analisa tabel silang dan pengujian hipotesa, adalah sebagai
berikut: 1. Ditarik kesimpulan berdasarkan tabel hasil penelitian diketahui
bahwa sebanyak 81 orang responden 81,8 pada Big-Cola dan sebanyak 79 orang responden 79,8 pada Coca-Cola
berpendapat bahwa mereka tidak menjadikan Big-Cola dan Coca- Cola sebagai minuman yang dikonsumsi saat beraktivitas karena
kandungan didalam produk minuman tersebut banyak mengandung kafein. Berdasarkan tabel mengenai frekuensi melihat promosi
penjualan produk Big-Cola dan Coca-Cola dimedia cetak maupun media elektronik dalam sehari, Big-Cola 71 orang responden
71,7 menjawab 1-2 kali dalam sehari begitu juga dengan Coca- Cola sebanyak 61 orang responden 61,6. Maka dapat diketahui
Big-Cola dan Coca-Cola harus selalu melakukan kegiatan komunikasi pemasaran mereka dengan menggunakan promosi
seperti periklanan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan personal agar mereka mendapat perhatian khalayak khususnya
mahasiswa jadi akan selalu dapat merasakan langsung aktivitas kegiatan promosinya sehingga mampu meningkatkan penjualan
pada produknya dan dapat menimbulkan ketertarikan terhadap konsumennya.
2. Berdasarkan penelitian lapangan diketahui sebanyak 54 orang responden 54,5 menjawab menarik pada rasa minuman Big-