Dalam melaksanakan tugasnya, Juru Sita Pajak memiliki wewenang sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan penyitaan, Juru Sita pajak berwenang, memasuki
dan memeriksa semua ruangan termasuk membuka lemari, laci, dan tempat lain untuk menemukan objek sita ditempat usaha, ditempat
kedudukan, atau ditempat tinggal penanggung pajak, atau ditempat lain yang dapat diduga sebagai tempat penyimpanan objek sita.
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Juru Sita Pajak dapat meminta bantuan
kepolisian, Pemerintah Daerah Setempat, Badan Pertahanan Nasional, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Pengadilan Negeri, Bank atau
pihak lain. 3.
Juru Sita Pajak menjalankan tugas diwilayah kerja pejabat yang mengangkatnya, kecuali ditetapkan lain dengan keputusan menteri atau
keputusan kepala daerah.
3.11 Tunggakan Pajak
Tunggakan Pajak terjadi jika Surat Tagihan Pajak,Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus
dibayar bertambah.
3.12 Timbulnya Utang Pajak
Universitas Sumatera Utara
Saat timbulnya utang pajak sangat penting karena berkaitan dengan pembayaran pajak, pemasukan Surat keberatan, penentuan daluwarsa,penerbitan
Surat Ketetapan Pajak dan penentuan besarnya denda.
Ada 2 dua ajaran yang menyebabkan timbulnya utang pajak: 1.
Ajaran Materil Utang Pajak timbul jika ada sesuatu yang menyebabkan yaitu rangkaian
dari perbuatan-perbuatan, keadaan-keadaan, dan peristiwa peristiwa yang dapat menimbulkan utang pajak.
2. Ajaran Formal
Utang Pajak timbul karena adanya Surat Ketetapan Pajak yang dikeluarkan oleh Fiskus.
3.13 Hapusnya Utang Pajak
Hal-hal yang menyebabkan hapusnya utang pajak 1.
Pembayaran atau Pelunasan Utang pajak yang melekat pada Wajib Pajak akan hapus karena
pembayaran atau pelunasan pajak yang dilakukanke kas negara. 2.
Kompensasi
Universitas Sumatera Utara
Kompensasi terjadi apabila Wajib Pajak memiliki tagihan berupa kelebihan pembayaran pajak, dan dapat dilakukan antara jenis pajak yang
berbeda akan tetapi dalam satu masa pajak yang sama. 3.
Daluarwasa Untuk memberikan kepastian hukum bagi Wajib Pajak maupun fiskus
maka diberikan batas waktu tertentu untuk penagihan pajak yaitu, 5 lima tahun setelah diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak.
4. Pembebasan
Pembebasan pajak dilakukan berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Misalnya dalam rangka meningkatkan penanaman modal maka pemerintah
memberikan pembebasan pajak untuk jangka waktu tertentu atau pembebasan pajak diwilayah wilayah tertentu.
5. Penghapusan
Penghapusan dilakukan karena kondisi wajib pajak yang bersangkutan , misalnya Wajib Pajak dinyatakan bangkrut oleh pihak pihak yang
berwenang.
3.14 Prosedur Penagihan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama