4. Badan usaha akan dibubarkan oleh Negara.
5. Terjadi penyitaan atas barang penanggung pajak oleh pihak ketiga
atau terdapat tandatanda kepailitan. Surat Penagihan Seketika dan Sekaligus sekurang-kurangnya memuat hal-hal
sebagai berikut: 1.
Nama Wajib Pajak, atau nama Wajib Pajak dan Penanggung Pajak 2.
Dasar Penagihan 3.
Besarnya Utang Pajak 4.
Perintah untuk membayar Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus diterbitkan oleh Pajabat apabila:
a. Sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran b. Tanpa didahului surat teguran
c. Sebelum jangka waktu 21 hari sejak surat teguran d. Sebelum penerbitan surat paksa
3.9 Pejabat Penagihan Pajak
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah pejabat yang diberi wewenang dalam penagihan pajak. Kewenangan Pejabat adalah sebagai berikut:
1 Mengangkat dan memberhentikan juru sita pajak
2 Menerbitkan:
a. Surat teguran, surat peringatan atau surat lain yang sejenis
b. Surat perintah penagihan seketika dan sekaligus
Universitas Sumatera Utara
c. Surat paksa
d. Surat perintah melaksanakan penyitaan
e. Surat perintah penyaderaan
f. Surat pencabutan sita
g. Pengumuman lelang
h. Surat penentuan harga limit
i. Pembatalan lelang
j. Surat lain yang diperlukan untuk pelaksanaan penagihan pajak.
3.10 Juru Sita Pajak
Juru Sita Pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang meliputi Penagihan Seketika dan Sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa, Penyitaan dan
Penyanderaan.Juru sita pajak mendapat pendidikan khusus berkaitan dengan penyitaan, yang diangkat dan disumpah sebagai juru sita pajak.
Tugas Juru Sita Pajak antara lain: 1.
Melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus. 2.
Memberitahukan Surat Paksa. 3.
Melaksanakan penyitaan atas barang penanggung pajak berdasarkan surat perintah melaksanakan penyitaan.
4. Melaksanakan penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan.
Juru Sita Pajak dalam melaksanakan tugasnya harus dilengkapi dengan kartu tanda pengenal juru sita pajak dan harus diperlihatkan kepada penanggung
pajak.
Universitas Sumatera Utara
Dalam melaksanakan tugasnya, Juru Sita Pajak memiliki wewenang sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan penyitaan, Juru Sita pajak berwenang, memasuki
dan memeriksa semua ruangan termasuk membuka lemari, laci, dan tempat lain untuk menemukan objek sita ditempat usaha, ditempat
kedudukan, atau ditempat tinggal penanggung pajak, atau ditempat lain yang dapat diduga sebagai tempat penyimpanan objek sita.
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Juru Sita Pajak dapat meminta bantuan
kepolisian, Pemerintah Daerah Setempat, Badan Pertahanan Nasional, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Pengadilan Negeri, Bank atau
pihak lain. 3.
Juru Sita Pajak menjalankan tugas diwilayah kerja pejabat yang mengangkatnya, kecuali ditetapkan lain dengan keputusan menteri atau
keputusan kepala daerah.
3.11 Tunggakan Pajak