Pengetahuan Bidan Tentang Kegiatan Inisiasi Menyusu Dini

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan Bidan Tentang Kegiatan Inisiasi Menyusu Dini

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada bab terdahulu bahwa yang dimaksud dengan pengetahuan bidan praktek swasta adalah segala sesuatu yang diketahui oleh bidan praktek swasta tentang kegiatan pelaksanaan inisiasi menyusu dini IMD. Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan adalah hasil dari penginderaan, atau hasil tahu seseorang yang terjadi setelah orang tersebut melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Informasi dapat berasal dari berbagai bentuk termasuk pendidikan formal maupun non formal, percakapan harian, membaca, mendengar radio, menonton televisi dan dari pengalaman hidup lainnya. Pengetahuan yang didapatkan akan menjadi sikap sebagai reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasihat selama masa kehamilan, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi Depkes, RI, 2002. Untuk itu hendaknya setiap bidan juga telah memiliki pengetahuan yang baik tentang pelaksanaan inisiasi menyusu dini IMD. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan bidan praktek swasta di Kota Medan tentang pelaksanaan program inisiasi menyusu Universitas Sumatera Utara dini IMD berada pada kategori baik yaitu 91,3. Hal ini disebabkan semua responden merupakan lulusan dari program pendidikan kebidanan dengan tingkat pendidikan D-I dan D-III Kebidanan, sehingga sebagian besar dari mereka telah mendapatkan pendidikan tentang program inisiasi menyusu dini ini ketika mereka masih mengecam pendidikan kebidanan. Disamping pendidikan formal, beberapa bidan juga telah mendapatkan pelatihan IMD yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan. Selain itu menurut responden, informasi tentang IMD juga mereka dapatkan dari media cetak, televisi, dan dari pertemuan-pertemuan IBI Ikatan Bidan Indonesia dan dari teman-teman satu profesi mereka yang telah mendapatkan pelatihan IMD. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan pengetahuan bidan dalam pelaksanaan program IMD ini adalah dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara terencana dan termonitor oleh Dinas Kesehatan Kota Medan, sehingga diharapkan mampu merubah perilaku bidan untuk selalu melaksanakan IMD dalam setiap pertolongan persalinan. Pemahaman tentang IMD merupakan hal yang sangat penting. Apabila individu, keluarga, petugas kesehatan khususnya bidan dan masyarakat telah memahami tentang pengertian, manfaat, serta tujuan dari IMD, maka IMD dapat terlaksana dengan baik, sebab salah satu penyebab ketidakberhasilan ibu menyusui bayinya sampai usia 6 bulan menurut Roesli 2008 adalah kurangnya dukungan dari petugas kesehatan terutama bidan yang membantu ibu selama proses persalinan. Universitas Sumatera Utara

5.2. Sikap Bidan Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Inisiasi Menyusu Dini