3. Total Asam Pengaruh Jenis Zat Penstabil terhadap Total Asam Selai Rosella
Dari hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 3 dapat dilihat bahwa jenis zat penstabil berpengaruh berbeda sangat nyata P0.01 terhadap total asam selai
rosella yang dihasilkan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh jenis zat penstabil terhadap total asam untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 12 berikut
ini :
Tabel 12. Uji LSR pengaruh konsentrasi zat penstabil terhadap total asam selai rosella
Jarak LSR
Jenis Rataan
Notasi 0.05
0.01 Penstabil
0.05 0.01
- -
- P
1
2,14 c
B 2
0.078 0.108
P
2
1,61 b
B 3
0.082 0.112
P
3
1,71 a
A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar menurut uji LSR
Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda nyata dengan P
2,
dan berbeda sangat nyata dengan perlakuan P
3.
Perlakuan P
2
berbeda sangat nyata dengan P
3
. Total asam tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
yaitu sebesar 2,14 dan terendah pada P
2
yaitu sebesar 1,61 . Hubungan jenis zat penstabil dengan total asam selai rosella dapat dilihat
pada Gambar 6. Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa total asam tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
yaitu sebesar 2,14 dan terendah pada perlakuan P
2
yaitu sebesar 1,61 . Hal ini disebabkan karena pektin mempunyai kemampuan untuk
mengikat asam Tranggono dkk., 1990.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Histogram hubungan jenis zat penstabil dengan total asam selai
rosella Pengaruh Konsentrasi Zat Penstabil terhadap Total Asam Selai Rosella
Dari hasil sidik ragam pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa konsentrasi zat penstabil berpenguruh berbeda sangat nyata P0.01 terhadap total asam
selai rosella yang dihasilkan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh konsentrasi zat penstabil terhadap total asam untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada
Tabel 13 berikut ini :
Tabel 13. Uji LSR pengaruh konsentrasi zat penstabil terhadap total asam selai rosella
Jarak LSR
Konsentrasi Rataan
Notasi 0.05
0.01 Penstabil
0.05 0.01
- -
- A
1
1,43 e
D 2
0.100 0.139
A
2
1,66 d
C 3
0.105 0.145
A
3
1,85 c
B 4
0.108 0.149
A
4
1,98 b
B 5
0.110 0.152
A
5
2,16 a
A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar menurut uji LSR
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa perlakuan A
1
berbeda sangat nyata dengan A
2,
A
3,
A
4,
dan A
5.
Perlakuan A
2
berbeda sangat nyata dengan A
3,
A
4,
dan A
5.
Perlakuan A
3
berbeda nyata dengan A
4,
dan berbeda sangat nyata dengan A
5.
Universitas Sumatera Utara
Perlakuan A
4
berbeda sangat nyata dengan A
5.
Total asam tertinggi diperoleh pada perlakuan A
5
yaitu sebesar 2,15 dan yang terendah pada A
1
yaitu sebesar 1,44. Semakin tinggi konsentrasi penstabil maka total asam semakin tinggi. Hal
ini disebabkan karena pada penstabil berbeda untuk mengikat asam pada selai rosella.
Hubungan konsentrasi zat penstabil dengan total asam selai rosella dapat dilihat pada Gambar 7 berikut ini :
Gambar 7. Grafik hubungan konsentrasi zat penstabil dengan total asam selai rosella
Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa total asam tertinggi diperoleh pada perlakuan A
5
yaitu sebesar 2,16 dan terendah pada perlakuan A
1
yaitu sebesar 1,43 . Dengan semakin tinggi konsentrasi zat penstabil yang digunakan maka
proses pemasakan semakin cepat sehingga penguapan dari asam akan lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi yang lebih rendah Desrosier, 1988.
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh Interaksi Jenis Zat Penstabil dan Konsentrasi Zat Penstabil terhadap Total Asam Selai Rosella
Dari analisis sidik ragam pada Lampiran 3 dapat dilihat bahwa interaksi antara jenis zat penstabil dan konsentrasi zat penstabil berpengaruh berbeda tidak
nyata P0.05 terhadap total asam selai rosella yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan
4. Daya Oles Pengaruh Jenis Zat Penstabil terhadap Daya Oles