A
3
berbeda sangat nyata dengan A
4
dan A
5.
Perlakuan A
4
berbeda tidak nyata dengan A
5
.
Tabel 10. Uji LSR pengaruh konsentrasi zat penstabil terhadap kadar abu selai rosella
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar menurut uji LSR
Hubungan konsentrasi zat penstabil dengan kadar abu dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini :
Gambar 4. Grafik hubungan konsentrasi zat penstabil terhadap kadar abu
selai rosella Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa kadar abu tertinggi diperoleh pada
perlakukan A
5
yaitu sebesar 2,63 dan terendah pada A
1
yaitu sebesar 1,53 . Semakin tinggi konsentrasi zat penstabil yang ditambahkan maka semakin tinggi
kadar abu selai rosella tersebut. Hal ini disebabkan zat penstabil dapat mengikat gula, komponen-komponen mineral dan asam-asam organik
Jarak LSR
Konsentrasi Rataan
Notasi 0.05
0.01 Penstabil
0.05 0.01
- -
- A
1
1,53 e
C 2
0.198 0.273
A
2
1,78 d
BC 3
0.207 0.285
A
3
2,00 c
B 4
0.213 0.293
A
4
2,45 b
A 5
0.217 0.298
A
5
2,63 a
A
Universitas Sumatera Utara
Tranggono, et al., 1990 sehingga dengan konsentrasi jenis zat penstabil yang ditambahkan semakin tinggi menyebabkan kadar abu yang dihasilkan semakin
meningkat.
Pengaruh Interaksi Jenis dan Konsentrasi Zat Penstabil terhadap Kadar Abu
Dari analisis sidik ragam pada Lampiran 2 dapat dilihat bahwa interaksi
antara jenis dan konsentrasi zat penstabil berpengaruh berbeda nyata P0.05 terhadap kadar abu selai rosella yang dihasilkan. Hasil pengujian dengan LSR
pengaruh interaksi antara jenis zat penstabil dan konsentrasi zat penstabil terhadap kadar abu untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini :
Tabel 11. Uji LSR pengaruh jenis dan konsentrasi zat penstabil terhadap kadar abu selai rosella
Jarak LSR
Perlakuan Rataan
Notasi 0.05
0.01 0.05
0.01
- -
- P
1
A
1
1,30 g
E 2
0.279 0.386
P
1
A
2
1,50 fg
E 3
0.293 0.403
P
1
A
3
1,70 ef
DE 4
0.301 0.413
P
1
A
4
2,50 abc
AB 5
0.307 0.421
P
1
A
5
2,55 gb
AB 6
0.311 0.427
P
2
A
1
1,31 g
E 7
0.314 0.432
P
2
A
2
1,63 f
DE 8
0.316 0.435
P
2
A
3
1,70 ef
DE 9
0.318 0.438
P
2
A
4
2,30 bc
BC 10
0.319 0.441
P
2
A
5
2,55 ab
AB 11
0.318 0.451
P
3
A
1
1,99 de
CD 12
0.319 0.454
P
3
A
2
2,21 cd
BC 13
0.319 0.456
P
3
A
3
2,57 ab
AB 14
0.320 0.458
P
3
A
4
2,80 a
A 15
0.320 0.459
P
3
A
5
2,80 a
A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar menurut uji LSR
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa kadar abu tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan
P
3
A
4
dan P
3
A
5
yaitu sebesar 2,80 dan terendah pada kombinasi perlakuan
P
1
A
1
yaitu sebesar 1,30. Hubungan interaksi jenis zat penstabil terhadap kadar abu selai rosella
dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini
Gambar 5. Grafik hubungan jenis dan konsentrasi zat penstabil dengan
kadar abu selai rosella
Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa jenis zat penstabil dan konsentrasi zat penstabil yang berbeda memberikan interaksi terhadap kadar abu selai rosella.
Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi zat penstabil maka semakin tinggi nilai kadar abu yang diperoleh untuk setiap jenis zat penstabil. Hal
ini disebabkan karena sifat-sifat dari setiap jenis penstabil mampu mengikat asam- asam organik dan komponen-komponen mineralnya lebih banyak sejalan dengan
semakin tingginya konsentrasi zat penstabil yang ditambahkan pada selai.
Universitas Sumatera Utara
3. Total Asam Pengaruh Jenis Zat Penstabil terhadap Total Asam Selai Rosella