nyata P0.05 terhadap daya oles selai rosella yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
5. Organoleptik Warna Pengaruh Jenis Zat Penstabil terhadap Organoleptik Warna
Dari hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 5 dapat dilihat bahwa jenis zat penstabil berpengaruh berbeda nyata P0.05 terhadap organoleptik warna
selai rosella yang dihasilkan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh jenis zat penstabil terhadap organolepik wana untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada
Tabel 15 berikut ini :
Tabel 15. Uji LSR pengaruh jenis zat penstabil terhadap organoleptik warna selai rosella
Jarak LSR
Jenis Rataan
Notasi 0.05
0.01 Penstabil
0.05 0.01
- -
- P
1
1,38 b
A 2
0.149 0.206
P
2
1,42 b
A 3
0.156 0.214
P
3
1,57 a
A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar menurut uji LSR
Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda tidak nyata dengan P
2
, dan berbeda nyata dengan P
3.
Perlakuan P
2
berbeda nyata dengan P
3
. Organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan P
5
yaitu sebesar 1,57 dan terendah 1,38.
Hubungan jenis zat penstabil dengan organoleptik warna yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 10. Dari Gambar 10 dapat dilihat bahwa organoleptik
warna tertinggi diperoleh pada perlakuan P
3
yaitu sebesar 1,57 dan terendah pada perlakuan P
1
yaitu sebesar 1,38. Hal ini disebabkan karena xhantan gum merupakan polisakarida kompleks yang memiliki struktur molekul yang lebih
Universitas Sumatera Utara
besar dan lebih bercabang daripada pektin dan gum arab, sehingga lebih banyak mengikat gula dan memungkinkan terjadinya reaksi mailard yang lebih kecil
sehingga warna selai rosella dan gula tidak berubah dan lebih disukai oleh panelis.
Gambar 10. Histogram hubungan jenis zat penstabil dengan organoleptik
warna selai rosella
Pengaruh Konsentrasi Zat Penstabil terhadap Organoleptik Warna
Dari hasil sidik ragam pada Lampiran 5 menunjukkan bahwa konsentrasi zat penstabil berpengaruh berbeda sangat nyata P0.01 terhadap organoleptik
warna selai rosella yang dihasilkan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh konsentrasi penstabil terhadap organoleptik warna untuk tiap-tiap perlakuan dapat
dilihat pada Tabel 16 berikut ini :
Tabel 16. Uji LSR pengaruh konsentrasi zat penstabil terhadap organoleptik warna selai rosella
Jarak LSR
Konsentrasi Rataan
Notasi 0.05
0.01 Penstabil
0.05 0.01
- -
- A
1
1.26 c
B 2
0.192 0.265
A
2
1.33 bc
B 3
0.201 0.277
A
3
1.45 bc
AB 4
0.207 0.284
A
4
1.50 ab
AB 5
0.211 0.290
A
5
1.73 a
A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar menurut uji LSR
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 16 dapat dilihat bahwa perlakuan A
1
berbeda tidak nyata dengan A
2
dan A
3,
berbeda nyata A
4,
dan berbeda sangat nyata A
5.
Perlakuan A
2
berbeda tidak nyata dengan A
3,
A
4,
dan berbeda sangat nyata dengan A
5.
Perlakuan A
3
berbeda tidak nyata dengan A
4,
dan berbeda nyata dengan A
5.
Perlakuan A
4
berbeda tidak nyata dengan A
5
. Organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan A
5
yaitu sebesar 1,73 dan yang terendah pada A
1
yaitu sebesar 1,26. Hubungan konsentrasi zat penstabil dengan organoleptik warna dapat
dilihat pada Gambar 11 berikut ini :
Gambar 11. Grafik hubungan konsentrasi zat penstabil dengan organoleptik
warna selai rosella Dari Gambar 11 dapat dilihat bahwa organoleptik warna tertinggi
diperoleh pada perlakukan A
5
yaitu sebesar 1,73 dan terendah pada A
1
yaitu sebesar 1,26. Semakin tinggi konsentrasi zat penstabil yang ditambahkan maka
semakin tinggi organoleptik warna selai rosella tersebut. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi zat penstabil maka ikatan kompleks yang
terbentuk akan lebih besar dan diduga reaksi metabolisme dan biokimia oleh mikroba yang dapat menyebabkan warna pencoklatan menjadi lebih kecil
Universitas Sumatera Utara
sehingga alami dari rosella tidak berubah yaitu merah kehitaman dan disukai oleh panelis.
Pengaruh Interaksi Jenis Zat Penstabil dan Konsentrasi Zat Penstabil terhadap Organoleptik Warna Selai Rosella