Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pengadaan Barang dan Jasa

Sedangkan pelelangan umum dengan pasca kualifikasi perbedaan prosedurnya hanya pada evaluasi penawaran sekaligus juga termasuk evaluasi kualifikasi. Sedangkan untuk metode pelelangan terbatas, pemilihan langsung, dan penunjukan langsung pada prinsipnya prosedurnya sama hanya bedanya lebih disederhanakan lagi khususnya dalam hal penentuan calon penyedia barangjasa.

E. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pengadaan Barang dan Jasa

Pasal 3 Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003, yaitu pengadaan barangjasa wajib memenuhi prinsip-prinsip : 1. Eefisiensi, berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan 2. Efektif, berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan; 3. Terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratcriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan; 4. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara Universitas Sumatera Utara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barangjasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya; 5. Adiltidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun; 6. Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barangjasa. Hak dan Tanggung jawab para pihak dalam pelaksanaan kontrak dan tanggung jawab pengguna barang dan jasa adalah. Setelah penandatanganan kontrak, melakukan pemeriksaan lapangan bersama penyedia barang jasa dan membuat berita acara BA keadaan lapangan serah terima lapangan. Adapun yang menjadi Hak dan tanggung jawab penyedia barang dan jasa adalah : 23 a. Setelah penendatanganan kontrak, melakukan pemeriksaan lapangan bersama pengguna barang jasa. ,memberikan keterangan- keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan dan pelaksanaan yang dilakukan pihak yang memborong. 23 Ibid hal 284-285 Universitas Sumatera Utara b. Dapat menerima uang muka kerja, menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak. c. Berhak meminta fasilitas- fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari pihak pengguna barang dan jasa untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. d. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak. e. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak. f. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan pengaruhgangguan kepada masyarakat maupun miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan kerusakan lain yang disebabkan kegiatan penyedia jasa Hak dan kewajiban pengguna jasa pihak yang memborongkan,yaitu: a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa. b. Meminta laporan secara periodik mengenai kontrak yang telah ditetapkan kepada pihak pemborong c. Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak pemborong untuk kelancaran pelasanaan pekerjaan. d. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga kontrak yang telah ditetapkan kepada pihak pemborong. Universitas Sumatera Utara Disamping itu,dalam Pasal 32 Keppre No.80 tahun 2003 telah ditentukan larangan bagi penyedia barang. Larangan itu meliputi: 1, Mengalihkan Tanggung jawab seluruh pekerjaan utama dengan mensubkontakkan kepada pihak lain 2. Dilarang mengalihkan tanggungjawab sebagian pekerjaan utama dengan men-SubKontrakkan kepada pihak lain dengan cara apapun dan alasan apapun, kecuali kepada penyedia barang jasa spesialis. Apabila hal itu dilanggar, penyedia barang dapat dikenakan sanksi berupa denda yang bentuk dan besarnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam kontrak. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP KONTRAK PENGADAAN BARANG

DAN JASA OLEH DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA A. Proses Pembuatan Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Oleh Dinas Kelauatan dan Perikanan Sumatera Utara Pengadaan barangjasa dapat dilaksanakan dengan Swakelola dan dengan menggunakan penyedia barangjasa. Dengan menggunakan penyedia barangjasa adalah dilaksanakan oleh badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan baranglayanan jasa, yang dalam pengertian umum disebut Rekanan. Selanjutnya dalam skripsi ini hanya akan membahas pengadaan barangjasa pemerintah yang menggunakan penyedia barangjasa saja, sementara untuk pengadaan dengan cara swakelola tidak dibahas dalam skripsi ini, dengan pertimbangan bahwa pada umumnya pengadaan barangjasa disuatu instansi pemerintah menggunakan penyedia barangjasa. Aspek hukum yang ada dalam pengadaan barangjasa dengan menggunakan penyedia barangjasa adalah terletak pada kontrakperjanjian antara pihak institusi bersangkutan, dalam hal ini diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen dengan pihak penyedia barangjasa. Adanya kontrakperjanjian tersebut yang selanjutnya dijadikan sasaran sebagai obyek peninjauan. Para pelaksana pengadaan barangjasa pemerintah meliputi Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pejabat Pengadaan, dimana mengenai Universitas Sumatera Utara