Walaupun tidak ditentukan suatu format baku di dalam perundang- undangan, dalam praktek biasanya penulisan kontrak bisnis mengikuti suatu pola
umum yang merupakan anatomi dari sebuah kontrak, sebagai berikut : 1 Judul;
2 Pembukaan; 3 Pihak-pihak;
4 Latar belakang kesepakatan Recital; 5 Isi;
6 Penutupan. Apabila kita berbicara mengenai kontrak yang lebih rumit atau kontrak
bisnis, pada dasarnya susunan bagian- bagian kontrak tetap dibagi atas bagian pendahuluan, bagian isi, dan penutup. Ketiga hal itu dapat diuraikan sebagai
berikut.
18
18
Ibid hal 127-128 dan Himahanto, Anatomi Kontrak Bisnis modul III
a. Bagian Pendahuluan terdiri atas:
1. Sub bagian pembuka, memuat tiga hal berikut: a sebutan atau nama kontrak dan penyebutan selanjutnya penyingkatan
yang dilakukan b tanggal kontrak yang dibuat dan ditandatangai
c tempat dibuat dan ditandatangai kontrak 2. Sub bagian pencantuman identitas para pihak, ada tiga hal yang perlu
diperhatikan: a para pihak harus disebutkan dengan jelas.
Universitas Sumatera Utara
b orang yang menandatangani harus disebutkan kapasitasnya sebagai apa. c pendefinisian pihak- pihak yang terlibat dalam kontrak.
3. Sub bagian penjelasan Pada bagian ini diberikan penjelasan mengapa para pihak mengadakan
kontrak sering disebut bagian premis
b. Bagian isi, terdiri atas sebagai berikut:
1. Klausul definisi Klausul definisi ini biasanya memuat berbagai definisi untuk keperluan
kontrak. Definisi ini hanya berlaku pada kontrak tersebut dan dapat menyimpang dari pengertian umum. Klausul definisi penting dalam rangka mendefinisikan
klausul- klausul selanjutnya karena tidak perlu diadakan pengulangan. 2. Klausul transaksi
Klausul transaksi adalah klausul- klausul yang berisi tentang transaksi yang dilakukan. Misalnya dalam jual beli aset, harus diatur tentang objek yang
akan dibeli dan pembayarannya. 3 Klausul spesifik
Klausuk spesifik mengatur tentang hal- hal yang spesifik dalam suatu transaksi.
4 Klausul ketentuan umum Klausul ketentuan umum merupakan klausul yang sering kali dijumpai
dalam berbagai kontrak dagang maupun kontrak lainnya.Kontrak ini mengatur tentang domisili hukum, penyelesaian sengketa ,pilihan hukum, pemberitahuan,
keseluruhan dari perjanjian, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
c. Bagian Penutup terdiri atas:
1. Sub bagian kata penutup Sub bagian ini biasanya menerangkan bahwa perjanjian tersebut dibuat
dan ditandatangani oleh pihak- pihak yang memiliki kapasitas untuk itu, atau para pihak menyatakan ulang bahwa mereka akan terikat dengan isi kontrak.
2. Sub bagian penempatan ruang tanda tangan Sub bagian ini merupakan tempat pihak- pihak menandatangani perjanjian
atau kontrak dengan menyebut nama pihak yang terlibat dalam kontrak,nama jelas orang menandatangani dan jabatan dari orang yang menandatangani.
Menurut UU No 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi pasal 22 ayat 2 kontrak minimal harus terdiri atas:
19
11. Keadaan memaksa 1. Para pihak
2. Rumusan pekerjaan 3. Nilai pekerjaan
4. Masa pertanggunganpemeliharaan 5. Tenaga ahli
6. Hak dan kewajiban 7. Cara pembayaran
8. Cedera janji 9. Penyelesaian perselisihan
10. Pemutusan kontrak kerja
19
UU No 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi pasal 22 ayat 2
Universitas Sumatera Utara
12. Perlindungan pekerja 13. Aspek lingkungan
Universitas Sumatera Utara
BAB III KONTRAK DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA
A. Pengertian Pengadaan Barang dan Jasa
Proses pengadaan barang ataupun jasa dalam institusi pemerintah tidak semudah pengadaan di institusi swasta. Seluruh pengadaan barang yang
pembiayaannya melalui APBNAPBD, baik sebagian atau keseluruhan, harus mengacu kepada aturan yang berlaku
20
1. Pejabat Pembuat Komitmen PPK adalah pejabat yang diangkat oleh
Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barangjasa
Ada beberapa istilah yang digunakan dalam proses pengadaan ini, diantaranya:
2. Penyedia barangjasa, adalah badan usaha atau perseorangan yang
menyediakan barangjasa 3.
Barang, adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi bahan baku, bahan setengah jadi, barang jadiperalatan yang spesifikasinya
ditetapkan oleh pengguna barangjasa 4.
Khusus jasa, terbagi atas 3 jenis, yaitu Jasa Pemborongan, Jasa Konsultasi dan Jasa lainnya
APBN merupakan sumber pembiayaan pembangunan yang paling dominan yang dapat mencakup keseimbangan alokasi dan distribusi sumber daya
yang langka keseluruh wilayah negara. Sejak tahun 1980 mulai dilakukan
20
Keppres No. 80 Tahun 2003, Bagian Kedua Pasal 2; bagian ketujuh pasal 7
42
Universitas Sumatera Utara