b. Metode Evaluasi Sistem Nilai.
Metode inilah yang tadi saya sebutkan sering tidak dipahami oleh penyedia barangjasa. Metode evaluasi ini dilakukan dengan memberikan nilai
angka tertentu kepada setiap unsur di dalam penawaran. Kemudian membandingkan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta, dimana nilai
tertinggilah yang dinyatakan menang.Biasanya, metode ini dilakukan untuk pekerjaan yang sangat memperhatikan kualitas teknis dibandingkan dengan harga.
Karena pada beberapa jenis pekerjaan, harga biasanya tidak menipu. Dimana semakin mahal harga suatu barang, maka semakin baik juga
kualitasnya.Beberapan perbandingan yang sering digunakan adalah 60:4, 70:30 dan 80:10, malah pada beberapa lelang menetapkan 90:10 untuk perbandingan
nilai teknis dan harga.Sangat besar kemungkinan penawaran dengan harga terendah dikalahkan dengan sistem ini. Namun, untuk mencari kualitas barang
ataupun pekerjaan, metode inilah yang terbaik.
c. Metode Evaluasi Biaya Selama Umur Ekonomis.
Sistem evaluasi ini mirip dengan evaluasi sistem nilai. Dimana nilai ditetapkan kepada barang dengan melihat umur ekonomisnya, sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan di dalam dokumen pengadaan.Evaluasi ini biasanya digunakan kepada proses pengadaan yang sangat memperhatikan nilai
susut barang.Saat ini, masih jarang pengadaan barangjasa yang menggunakan evaluasi ini.
Untuk menentukan pemilihan penyedia barangjasa dilakukan dengan cara Pelelangan Umum, Pelelangan Terbatas, Pemilihan Langsung, dan Penunjukan
Universitas Sumatera Utara
Langsung. Dari keempat metode tersebut, ditentukan bahwa metode Pelelangan Umum merupakan prinsip utama dalam pelaksanaan pengadaan barangjasa. Dan
penulis mengamati bahwa dari keempat metode tersebut pada umumnya yang banyak dilaksanakan oleh instansi pemerintah, khususnya di Dinas Kelautan dan
Perikanan Sumatera Utara, adalah sebagian besar menggunakan cara Pemilihan Langsung dan sebagian kecil dengan cara Pelelangan Umum.
Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barangjasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa
dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Sementara metode Penunjukan Langsung adalah metode yang dapat dilakukan dengan syarat memenuhi kriteria keadaan tertentu dan keadaan khusus,
selanjutnya menunjuk langsung satu penyedia barangjasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan
secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. Terkait proses pemilihan penyedia barangjasa melalui keempat metode
tersebut ditentukan melalui prakualifikasi maupun pasca kualifikasi lebih dahulu. Pengadaan adalah meliputi barang dan jasa. Untuk pengadaan jasa meliputi jasa
pemborongan, jasa lainnya, dan jasa konsultansi. Dengan pertimbangan karena pada umumnya dalam praktek pengadaan prosentase terbesar adalah pada
pengadaan barang, jasa pemborongan, dan jasa lainnya, maka penulis hanya menitikberatkan pada pengadaan barang, jasa pemborongan, dan jasa lainnya,
sementara untuk jasa konsultansi tidak penulis bahas.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pelelangan umum dengan pasca kualifikasi perbedaan prosedurnya hanya pada evaluasi penawaran sekaligus juga termasuk evaluasi
kualifikasi. Sedangkan untuk metode pelelangan terbatas, pemilihan langsung, dan penunjukan langsung pada prinsipnya prosedurnya sama hanya bedanya lebih
disederhanakan lagi khususnya dalam hal penentuan calon penyedia barangjasa.
E. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pengadaan Barang dan Jasa
Pasal 3 Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003, yaitu pengadaan barangjasa wajib memenuhi prinsip-prinsip :
1. Eefisiensi, berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan
menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat
dipertanggungjawabkan 2.
Efektif, berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya sesuai
dengan sasaran yang ditetapkan; 3.
Terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui
persaingan yang sehat diantara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratcriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur
yang jelas dan transparan; 4.
Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara
Universitas Sumatera Utara