Penyedia Barang dan Jasa

tidak atau belum memahami sepenuhnya atas ketentuan dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003 beserta semua perubahannya terakhir dengan Perpres Nomor 95 Tahun 2007, sehingga berpotensi menimbulkan konsekuensi hukum seperti disebutkan di atas. Kekurangpahaman atau ketidakmengertian atas isi ketentuan undang- undang tersebut dibuktikan atas hasil penelitian lapangan bahwa pada umumnya atau bahkan dapat dikatakan seluruhnya para pelaksana pengadaan barangjasa pemerintah belum memiliki Sertifikat Ahli Pengadaan BarangJasa Pemerintah yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah yang disebutkan dalam Perpres Nomor 8 Tahun 2006, yaitu BAPPENAS Republik Indonesia. Dan ini jelas menjadi indikasi lemahnya kemampuan para pelaksana pengadaan barangjasa dalam menyelenggarakan kegiatan pengadaan barangjasa pemerintah.

2. Penyedia Barang dan Jasa

Faktor penghambat lainnya adalah terletak pada para calon Penyedia BarangJasa yang melakukan kesalahan- kesalahan seperti: a. penyedia barang dan jasa yang pada umumnya atau bahkan hampir semuanya juga tidak atau belum memahami sepenuhnya atas ketentuan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 beserta semua perubahannya terakhir dengan Perpres Nomor 95Tahun 2007, sehingga tidak ada upaya mengajukan sanggahanprotes atas penyimpangan prosedur yang diketahuinya. b.Penyedia barang tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan yang ditentukan dalam kontrak. Apabila terjadi hal demikian maka sesuai dengan pasal Pasal 8 Surat Perjanjian Pekerjaan Kontrak antara Pengguna Anggaran satuan Universitas Sumatera Utara kerja perangkat daerah Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara APBD tahun Anggaran 2009 dengan CV. BIMA PUTRA PERKASA No. 188.6SPP.06.1VIII2009 maka untuk setiap hari keterlambatan ,pihak kedua dikenakan ganti rugi sebesar 11000 satu perseribu dari jumlah biaya pekerjaan. c.Pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kedua tidak sesuai dengan spesifikasi teknis . Apabila terjadi hal demikian maka akan dilakukan pemutusan kontrak dan bisa juga dilanjutkan sampai ke pengadilan negri . d. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan yang tertera di dalam kontrak.Apabila terjadi hal seperti ini maka pihak kedua penyedia barang dan jasa akan dikenakan denda ganti kerugian. e. Adakalanya harga barang berubah sebelum dilakukan kontrak dan pada saat kontrak tersebut sedang berjalan, dimana harga barang tersebut naik.Apabila terjadi hal demikian maka dilakukan addendum perubahan terhadap isi kontrak mengenai harga barang tersebut f. Pihak kedua sering memindahtangankan pekerjaan kepihak ke 3 tanpa sepengetahuan pihak I.Apabila terjadi hal seperti ini maka akan dilakukan pemutusan kontrak dan bisa juga dituntut ke pengadilan negeri. 3.Isi Kontrak a. Adakalanya isi kontrak tersebut masih sulit dimengerti oleh para pihak, sehingga terjadi masalah dikemudian hari. b. Adanya pasal- pasal yang masih rancu, menimbulkan penafsiran- penafsiran yang berbeda-beda dari para pihak, atau tidak memberikan gambaran secara spesifik sehingga menyulitkan pihak-pihak. Universitas Sumatera Utara

D. Penyelesaian sengketa Terhadap kontrak yang Bermasalah