Bentuk soal pilihan ganda multiple choice item test
`
Menurut Davies dan rekan- rekannya menjelaskan bahwa “intelligence
emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dirinya sendiri dan orang lain, membedakan satu emosi dengan lainnya, dan
menggunakan informasi tersebut untuk menuntun proses berpikir serta perilaku seseorang.” mereka mengemukakan bahwa kemampuan ini suatu
yang amat penting dalam kemampuan psikologis seseorang.
28
Beck mengungkapkan pendapat James dan Lange yang dikutip dari buku Hamzah B.Uno yang menjelaskan bahwa emosi adalah
“persepsi perubahan jasmaniah yang terjadi dalam memberi tanggapan respon
terhadap suatu peristiwa. Definisi ini bermaksud menjelaskan bahwa pengalaman emosi merupakan persepsi dari reaksi terhadap situasi
”.
29
Kata emosi sejak lama dianggap memiliki kedalaman dan kekuatan sehingga dalam bahasa latin, emosi dijelaskan sebagai motus anima yang
artinya jiwa yang menggerakkan kita. Emosi bukan sesuatu yang bersifat positif atau negatif, tetapi emosi berlaku sebagai sumber energi autentisitas,
dan semangat manusia yang paling kuat. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, oleh karena itu emosi merujuk pada suatu perasaan
dan pikiran-pkiran khasnya, suatu keadaan biologis, psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
30
Perasaan itu termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh setiap orang, hanya corak dan tingkah lakunya saja
yang berbeda. Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang, oleh sebab itu tanggapan perasaan antara satu orang dengan orang lain
terhadap hal yang sama pastilah berbeda.
31
Golongan utama emosi dan beberapa anggota kelompoknya sebagai berikut :
a. Amarah : bringas, mengamuk marah besar, jengkel, kesal hati.
28
Monti P. Satia Darma, Mendidik Kecerdasan, Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2003, Cet. 1, hal.27.
29
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008, cet ke-3, hal. 62
30
Ibid., hal. 62
31
Akhyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta : PT Mizan Publika, 2004, Cet ke-1, hal.149
`
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, putus asa, depresi berat. c. Rasa takut : cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut
sekali, waspada, sedih, tidak tenag, ngeri, takut sekali. d. Kenikmatan : bahagia, gembira, puas, riang, senang, terhibur,
bangga, takjub, rasa terpesona. e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa
dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih. f. Terkejut : terkesiap, terkejut.
g. Jengkel : hina, jijik, muak, benci, tidak suka. h. Malu : rasa salah, malu hati, kesal, sesal, dan hati hancur lebur.
32
Menurut Saphiro dalam Hamzah B. Uno istilah “Kecerdasan
Emosional” pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh dua orang ahli, yaitu Peter Salovey dan John Mayor. Kecerdasan emosional merupakan
kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-
lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdoas.
33
Kecerdasan emosional muncul dari beberapa pengalaman, bahwa kecerdasan intelektual yang tinggi saja tidak cukup untuk menghantarkan
orang menuju suskes. Banyak contoh disekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, memiliki gelar yang tinggi, belum
tentu sukses di dunia pekerjaan. Seringkali justru yang berpendidikan formal lebih rendah, banyak yang ternyata mampu lebih berhasil. Kebanyakan
program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal IQ, padahal diperlukan pula pengembangan kecerdasan emosional seperti ketangguhan,
inisiatif, optimisme, dan kemampuan beradaptasi.
34
Menurut Daniel Goleman pengembangan kecerdasan emosional, orang-orang sukses selain memiliki
kecerdasan intelektual yang tinggi tetapi juga memiliki stabilitas emosi,
32
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008, cet ke-3, hal. 65
33
Ibid., hal. 68
34
Ary Ginanjar Agustian, ESQ, Jakarta : Arga Wijaya Persada, 2001, hal 41