`
b  Option : sejumlah pilihan atau alternatif jawaban c  Kunci : jawaban yang benar atau paling tepat
d  Distractor  pengecoh  :  jawaban-jawaban  lain  selain  kunci jawaban.
22
4. Bentuk soal isian completion test
Completion  test  biasa  kita  sebut  dengan  istilah  tes  isian,  tes melengkapi,  atau  tes  menyempurnakan.  Completion  test  terdiri  atas
kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang  dihilangkan  atau  yang  harus  diisi  oleh  anak  didik  ini  adalah
merupakan pengertian yang kita minta dari anak didik. Ada  juga  Completion  test  yang  tidak  berbentuk  kalimat-kalimat
pendek  seperti  yang  dijelaskan  diatas,  tetapi  merupakan  kalimat- kalimat  berangkai  dan  memuat  banyak  isian.
23
Adapun  ciri-ciri Completion test adalah :
a.  Tes  tersebut  terdiri  atas  susunan  kalimat  yang  bagian-bagiannya sudah dihilangkan
b.  Bagian-bagian  yang  dihilangkan  itu  diganti  dengan  titik-titik .........
c.  Titik-titik itu harus diisi atau dilengkapi atau disempurnakan oleh siswa, dengan jawaban yang oleh guru telah dihilangkan.
24
Dapat  disimpulkan  bahwa  dalam  penelitian  ini  untuk  mengukur prestasi anak didik menggunakan angket.
22
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010, cet.15, hal. 45
23
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2009, cet.9, hal. 175
24
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers, 1995, hal.116
`
B. Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Sebelum  membahas  tentang  pengertian  kecerdasan  emosional,  perlu diketahui  pengertian  dari  kecerdasan  itu  sendiri  dan  emosi.  Intelligence
adalah  potensi  yang  dimiliki  seseorang  untuk  beradabtasi  dengan lingkungannya.
25
Intelligence    atau  kecerdasan  mengandung  arti  yang  amat luas, menurut Gardner yang diambil dari bukunya Monty P. Satiadarma yang
berjudul mendidik kecerdasan menjelaskan bahwa : Inteligensi  bukan  merupakan  suatu  konstruk  unit  tunggal  namun
merupakan  konstruk  sejumlah  kemampuan  yang  masing-masing  dapat berdiri  sendiri.  Ia  beranggapan  bahwa  sekurang-kurangnya  ada  8  bentuk
inteligensi yaitu: 1. Inteligensi bahasa Linguistik
2. Inteligensi logika-matematika Logic-Mathematical 3. Inteligensi keruangan Spatial
4. Inteligensi musikal Musical 5. Inteligensi kinestetik Bodily-kinesthetic
6. Inteligensi Interpersonal 7. Inteligensi Intrapersonal.
8. Intelligensi naturalis
26
Sedangkan  menurut  David  Wechsler,  seorang  penguji  kecerdasan, dalam bukunya Makmun Mubayidh yang berjudul Kecerdasan dan Kesehatan
Emosional  Anak  menurutnya  “Kecerdasan  adalah;  kemampuan  sempurna komprehensif  seseorang  untuk  berperilaku  terarah,  berpikir  logis,  dan
berinteraksi  secara  baik  dengan  lingkungannya.  Sejak  tahun  1940,  David Wechsler mengisyaratkan akan adanya unsur intelektual dan non- intelektual
yang  dikandung  oleh  akal,  yaitu  unsur  emosi  dan  faktor-faktor  pribadi  dan sosial.
27
Setelah  mengetahui  arti  dari  kecerdasan,  perlu  diketahui  pula pengertian dari emosi.
25
Monti P. Satia Darma, Mendidik Kecerdasan, Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2003, Cet. 1, hal. 26
26
Ibid., hal. 5
27
Makmun Mubayidh, Kecerdasan  Kesehatan Emosional Anak, Jakarta : Pustaka Al- Kautsar, 2010, Cet Ke-4, Hal. 13