Strategi-strategi Kampanye Humas dalam Partai Kebangkitan Bangsa
antara wartawan dengan humas sekaligus sebagai sarana melakukan monitoring, pengumpulan informasi, analisis sampai merumuskan suatu informasi yang tepat
sesuai permasalahan yang dihadapi. Seperti misalnya, adanya isu konflik internal partai yang memberitakan akan pemecatan Lily Wahid dan Guscoi selaku kader
senior PKB. Selaku Humas, maka PKB mengadakan klarifikasi kepada wartawan terkait konflik dengan isu negatif terhadap citra partai. Seperti yang dikatakan M.
Ali Imran, Humas DPP PKB :
21
“Ya, dari berita sudah menjelaskan apa yang dilakukan 2 tokoh PKB yang sekarang ini menjadi mantan PKB eee... kita sudah menjelaskan pada
dasarnya apa yang dilakukan perangainya dan tingkah lakunya yang mereka lakukan terhadap PKB ini bukan hanya melukai hati dari pengurus
tapi juga sudah membuat cacat PKB itu sendiri kaya gitu. Kita membuat klarifikasi dan press release kepada temen- temen media yang lain kita
lakukan. Dan tidak hanya klarifikasi tetapi juga pernyataan sikap bahwa apa yang dilakukan oleh 2 kader yang dianggap sudah membelot ya tidak
sudah patut diikuti lagi.” Serta juga membentuk
program Green Party yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga tidak memberikan kesan bahwa ini adalah
pencitraan. Sampai saat ini Green Party sudah merupakan sebagai program PKB itu sendiri menghijaukan Indonesia yang sudah dilaksanakan dari beberapa tahun
yang lalu.
2 Strategy of Persuation
Dalam menjalankan strategi ini, lebih difokuskan pada pembuatan serangkaina iklan baik untuk iklan TV, radio ataupun media cetak. Penggunaan
iklan dilakukan sebagai usaha untuk menyampaikan pesan-pesan kepada khalayak
21
Wawancara Pribadi dengan M. Ali Imran, Humas DPP PKB, Kamis, 11 April 2013.
dengan mengetengahkan berbagai pertimbangan dan alasan kuat perlunya masyarakat mendukung keberadaan PKB.
Strategi yang bersifat persuasi lainnya yang juga dilakuakn oleh PKB adalah :
22
a Membuat atau mengikuti program yang bersifat religi. Seperti pengajian rutin
yang diselenggara kan komunitas Nahdliyin, pesantren ataua jama’ah lain.
Menyelenggarakan santunan terhadap fakir miskin dan yatim piatu, menyelenggarakan khitanan massal, dan lain-lain. Seperti yang di sampaikan
Muhammad Ali Imran, Humas DPP PKB :
23
“Sampai saat ini publisitas yang kita lakukan mengadakan pengajian rutin misalnya, mendatangi pondok- pondok
pesantren itu juga sudah termasuk pola publisitas kampanye
yang sudah kita lakukan.” b
Membuat program yang berkaitan dengan Pengembangan Hobi. Sebagai contoh, adalah fasilitasi terhadap kelompok pecinta olahraga futsal, pecinta
sepeda angin, kelompok pemancing, penggemar burung, dan sejenisnya. c
Membuat program yang bersifat seni. Program yang bersifat seni ini
diselenggarakan di daerah-daerah yang memiliki tradisi kesenian yang menarik, unik, khas dan bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan
kesenian ke arah yang lebih maju.
3 Strategy of Image
22
Pedoman Pemenangan Pemilu 2014 Partai Kebangkitan Bangsa, h. 50
23
Wawancara pribadi, Muhammad Ali Imran, Humas DPP PKB, Kamis 11 April 2013
Dalam menjalankan strategi ini dilakukan dalam upaya untuk menegakkan citra serta merangkul dan menghinpun dukungan dari kalangan warga dan
simpatisan dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
24
a Eksistensi PKB dilekatkan dengan simbol ke-NU-an dan Gus Dur.
b Sosialisasi jargon: “NU adalah PKB” ; “PKB identik dengan Gus Dur”, dan
Gus Dur adalah simbol PKB. c
Atribut kader PKB harus mencerminkan atribut kader NU dan kader Gus Dur. d
Wacana, gagasan dan isu yang digulirkan adalah wacana atau gagasan dan isu yang akrab di kalangan warga NU.
e Memperbanyak program yang berkaitan dengan kebutuhan warga NU, seperti
pengembangan pendidikan pesantren, majlis tahlilan, shalawatan dan istighasah.
f Fokus pada pengamanan dukungan suara warga Nahdliyin dan pengikut Gus
Dur. g
Memberikan kesempatan yang luas kepada kader NU dan badan otonom untuk menjadi caleg.
Strategi dalam pembentukan citra atau image diri PKB juga dilakukan dengan image PKB sebagai partai modern, terbuka dan pluralis. Tidak bisa
dipungkiri, selama ini masih muncul kesan yang dominan tentang PKB sebagai partai Islam, partai kaum santri dan label lain yang mengesankan eksistensi
eksklusifnya PKB. Kesan seperti ini pada satu sisi sangat menguntungkan posisi PKB, terutama dilihat dari perspektif daerah basis, tetapi pada sisi yang lain
24
Pedoman Pemenangan Pemilu 2014 Partai Kebangkitan Bangsa, h. 34.
berpotensi menyulitkan PKB, terutama untuk kepentingan pengembangan PKB di daerah-daerah di luar daerah basis, khususnya di daerah yang NU nya kurang
berkembang baik. Strategi yang diterapkan di daerah nonbasis tersebut antara lain sebagai berikut :
25
a Sosialisasi dan pengembangan PKB tidak menggunakan pendekatan yang
mencerminkan ekslusivitas ke-NU-an atau menggunakan simbol-simbol santri secara ekslusif, melainkan mengikuti pola dan kelaziman social yang berlaku
di tengah masyarakat setempat. Misalnya, di kelompok masyarakat yang tidak fanatik dalam beragama, penampilan kader PKB, baik dalam hal berpakaian,
bertindak dan berpikir, tidak boleh menimbulkan kesan angker dan tidak bisa berinteraksi dengan kalangan masyarakat biasa non santri.
b Penampilan kelembagaan PKB harus mencerminkan kesan modernitas dan
citra sebagai partai yang terbuka. c
Wacana dan gagasan yang dikembangkan di daerah nonbasis harus berupa wacana atau gagasan nonkeagamaan yang bersifat inklusif.
d PKB harus memperbanyak dan mengintensifkan program dan kegiatan yang
bersifat edukasi, pembangunan fisik, pembelaan terhadap kelompok minoritas atau kalangan marginal, pemberdayaan masyarakat, dan kegiatan yang
merupakan pengembangan minat dan bakat di kalangan pemuda dari kaum perempuan.
e Di daerah nonbasis PKB harus memfokuskan pada penggalangan dukungan
suara dari kelompok komunitas, pemilih pemula yang masih terbatas
25
Ibid., h. 35
informasinya tentang kondisi kepartaian di Indonesia, dan kelompok perempuan.
f Dalam pencalonan anggota DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD
kabupatenkota PKB harus memberikan kesempatan yang besar kepada tokoh- tokoh lokal, terutama kepada mantan pejabat daerah, mantan lurahkades dan
tokoh masyarakat setempat.