dengan menawarkan sesuatu ganjaran tertentu. Dengan memotivasi melalui pujian, hadiah, dan iming-iming janji tertentu memalui berkomunikasi, maka
lambat-laun orang bersangkutan bisa mengubah opininya. d.
Sosial Model persuasi ini menganjurkan pada pertimbangan aspek sosial dari
publik atau komunikan, artinya pesan yang disampaikan itu sesuai dengan status sosial yang bersangkutan sehingga proses komunikasi akan lebih mudah
dilakukan.
e. Personalitas
Model persuasi disini memperhatikan karakteristik pribadi sebagai acuan untuk melihat respon dari khalayak tertentu.
B. Humas
1. Definisi dan Peran Humas
Humas hubungan masyarakat merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi. Humas yang merupakan terjemahan bebas
dari istilah public relation menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relation IPR, yakni keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana
dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.
14
14
M Linggar Anggoro, Teori Profesi Kehumasan. Jakarta :PT Bumi Aksara, 2000 h.2.
Pada pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh dunia di Mexico City, Agustus 1978, ditetapkan definisi humas adalah sebagai berikut:
15
“Humas adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari
setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana
untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya. ”
Frasa “ menganalisis kecenderungan” mengisyaratkan bahwa dalam humas kita juga perlu menerapkan teknik-teknik penelitian ilmu sosial dalam
merencanakan suatu program atau kampanye kehumasan.
16
Definisi tersebut juga menyejajarkan aspek-aspek kehumasan dengan aspek-aspek ilmu sosial dari suatu
organisasi, yakni menonjolkan tanggung jawab organisasi kepada kepentingan publik atau kepentingan masyarakat luas. Setiap organisasi dinilai berdasarkan
sepak terjangnya. Humas itu jelas berkaitan dengan niat baik dan reputasi. Public relations merupakan jembatan penghubung antara organisasi dan
publiknya. Baik terkait dengan publik internal maupun eksternal, dalam sebuah proses komunikasi agar tercipta hubungan yang efektif berdasarkan landasan
mutual understanding pemahaman bersama guna mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
17
Mengutip dari pernyataan Romy Frohlich, dalam, PR politik adalah sebuah kerja melayani publik dengan membawa sejumlah isu untuk menjadi
perhatian publik. PR politik dapat dipahami sebagai sebuah kekhususan proses
15
Ibid., h. 2
16
Ibid., h. 2
17
Gun Gun Heryanto dan Irwa Zarkasyi. Public Relations Politic, h. 3.
public relations yang berupaya membangun komunikasi dengan publik internal dan publik komponen-komponen dan sumber daya politik untuk mengelola
sejumlah isu agar mendapatkan perhatian, dilakukan secara sistematis, terencana, dan terarah untuk memperoleh kesepahaman mutual understanding dengan
berbagai pihak dalam upaya perwujudan tujuan poltik dari sebuah organisasi.
18
Tegasnya PR adalah fungsi manajemen karena berkepentingan membangun dan menjaga relasi yang memberikan manfaat timbal-balik antara
organisasi pemerintahan dengan publiknya agar terjamin kelangsungan hidup pemerintahan secara berdaya-hasil guna. Di satu pihak, PR mendorong organisasi
pemerintahan melakukan adaptasi untuk merespon tuntutan perubahan dari publik yang melingkungi manajemen agar terjaga dukungan publik dalam menjalan
kebijaksanaan usahanya. Di pihak lain, melalui komunikasi yang efektif, PR mendorong publik
bersedia melakukan penyesuaian dan kerjasama tepat-guna dengan pemerintah dalam rangka terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri secara efektif-
efisien. Karena itu, secara fungsional PR melekat dalam tugas-tugas manajer pemerintahan mengendalikan organisasi publik sehari-hari agar tetap hidup
tumbuh berkembang mengemban misi menuju masa depan yang selalu tidak dapat lepas dari usaha-usaha adaptasi terhadap tuntutan kebutuhan publik yang terus
berkembang. Dengan demikian, Public Relations memiliki posisi sangat strategis dalam eksistensi sebuah organisasi, baik organisasi pemerintah, perusahaan
maupun organisasi politik.
19
18
Ibid., h. 7.
19
Ibid., h. 4.
Peranan public relations dalam suatu organisasipemerintah dapat dibagi empat kategori Dozier Broom, 1995 :
20
1. Penasehat ahli Expert prescriber
Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam
peyelesaian masalah hubungan dengan publiknya public relationship. 2.
Fasilitator komunikasi communication fasilitator Dalam hal ini praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator
untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan publiknya.
3. Fasilitator proses pemecahan masalah Problem solving process fasilitator
Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan PR ini merupakan bagian dari tim manajemen dikenal dengan metode.
4. Teknisi komunikasi communication tehnician
Peranan teknisi komunikasi ini menjadikan praktisi PR sebagai journalis inresiden yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau
dikenal dengan metode of communication in organization.
Humas berkewajiban untuk memberikan informasi dan publikasi lembagainstansi agar dapat diterima dan didukung khalayak, sehingga terjadi
jalinan hubungan yang serasi antara lembaga dan masyarakat. Dengan adanya komunikasi yang harmonis dan serasi ini, maka pekerjaan dan fungsi humas akan
berjalan lancar sesuai dengan apa yang hendak dicapai.
20
Ruslan Rosady, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, h. 20.
Masukan dan balikan dari masyarakat harus dikaji dan diperhatikan juru bicara khalayak mengenai aspirasi mereka perlu disaringdifilter mana yang layak
dan yang tidak layak. Maka dengan demikian dapat diupayakan pelaksanaan lembagainstansi tidak akan bertentangan dengan kebutuhan dan aspirasi lembaga.
Hubungan masyarakat yang paling efektif adalah yang terbuka bagi komunikasi timbal balik two way communication, sehingga tidak akan timbul
kegiatan yang bersifat memaksakan imposition, imperatif, punitif. Humas berperan untuk memberi masukan kepada pimpinanatasan. Humas menjadi
mediator yang mampu menserasikan antara apa yang diharapkan dan apa yang diwujudkan, mempertemukan kepentingan bersama lembagainstansi dan
khalayak. Mengingat tujuan dan fungsi humas adalah menciptakan keharmonisan antara instansilembaga dengan khalayak masyarakat maka keharmonisan
tersebut, akan menciptakan pula iklim yang terus menerus positif dalam pengertian kreatif, produktif, progresif antara kedua belah pihak.
2. Humas dalam Pembentukan Citra