15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Komunikasi dalam Humas
1. Definisi dan Tujuan Komunikasi
Kata Komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis
yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare
yang berarti “membuat sama” to make common.
1
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara
sama. Komunikasi merupakan hubungan kontak antar dan antara manusia baik
individu maupun kelompok. Untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian sesama anggota masyarakat. Komunikasi
memberikan sesuatu kepada orang lain dengan kontak tertentu atau dengan mempergunakan sesuatu alat. Banyak komunikasi terjadi dan berlangsung tetapi
terkadang tidak tercapai kepada sasaran tentang apa yang dikomunikasikan itu. dimungkinkan adanya komunikasi yang baik antara pemberi pesan dan penerima
pesan jika terjalin persesuaian diantara keduanya. Berlo
dalam bukunya
Communication Process
mengemukakan komunikasi sebagai suasana yang penuh keberhasilan jika dan hanya penerima
pesan memiliki makna terhadap pesan tersebut dimana makna yang diperolehnya
1
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, h. 46.
tersebut sama dengan apa yang dimaksudkan oleh sumber.
2
Sedangkan Myers Myers mengemukakan pendapatnya tentang komunikasi sebagai titik pusat
kekuatan menyatukan sehingga terjadi koordinasi antara orang-orang dan karenanya mereka akan bergerak pada suatu tindakan yang terorganisir.
3
Berlandaskan pernyataan dan definisi tersebut dapat dikemukakan secara umum bahwa komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia mengenai isi
pikiran dan perasaanya. Pengungkapan isi pikiran dan perasaan tersebut apabila diaplikasikan secara benar dengan etika yang tepat akan mampu mencegah dan
menghindari konflik antarpribadi, antarkelompok, antarsuku, bahkan antarbangsa sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Berlo mengemukakan tujuan komunikasi dapat ditinjau dari dua aspek, yakni aspek yang bersifat umum dan aspek spesifik. Tujuan komunikasi dilihat
secara umum meliputi hal-hal berikut: 1 informative; 2 persuasive; dan 3 entertainment.
4
Ditinjau dari aspek informative, komunikasi berhubungan dengan kemampuan intelektual seseorang untuk bertindak rasional, objektif dan konkrit.
Artinya walaupun tujuan komunikasi harus tetap dalam prinsip objektivitas, rasionalitas, logis dan konkrit, bisa saja suatu informasi berkembang namun tidak
jelas sumbernya, faktanya dan konteksnya. Maka harus pula dicermati situasi dari kondisi yang berkembang saat itu dan sebelumnya. Sedangkan tujuan komunikasi
dilihat dari aspek persuasive, berkaitan erat dengan kejiwaan dan emosional. Artinya berkomunikasi secara persuasive adalah berkomunikasi dalam rangka
2
Erliana Hasan, Komunikasi Pemerintahan Bandung: PT Refika Aditama, 2005, h. 18.
3
Ibid., h. 18
4
Ibid., h. 26.
mempengaruhi orang lain dengan usaha mengubah keyakinan, nilai atau sikap mereka.
5
Bettinghous, “...komunikasi manusia secara persuasive adalah dalam rangka mempengaruhi orang lain dengan usaha mengubah keyakinan, nilai atau
sikap mereka”.
6
Pengungkapan pesan melalui cara-cara verbal dan non verbal untuk memperoleh respons tertentu dari individu atau kelompok lain juga
merupakan bentuk komunikasi persuasive. Sementara komunikasi bertujuan untuk menghibur to entertain, berkaitan dengan hal-hal yang menyenangkan, misalnya
berbentuk hiburan, kesenian dll.
7
Secara bebas pendapat Berlo tersebut dapat diterjemahkan bahwa komunikasi secara spesifik dapat diartikan sebagai:
8
a. Suatu kondisi yang tidak kontradiktif secara logika atau tidak konsisten
dengan komunikasi itu sendiri. b.
Berpusat pada perilaku, yaitu diekspresikan dalam pengertian perilaku manusia.
c. Cukup relevan bagi kita untuk dapat menghubungkannya dengan perilaku
komunikasi yang aktual. d.
Konsisten dengan cara orang-orang berkomunikasi. Dengan pengertian komunikasi secara umum dan secara spesifik, dapat
disimpulkan bahwa tujuan komunikasi pada hakekatnya adalah mencapai pengertian bersama antara komunikator dan komunikan. Kegiatan komunikasi
5
Ibid., h. 26.
6
Ibid., h. 26.
7
Ibid., h. 26.
8
Ibid., h. 27.
tersebut secara sederhana tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengandung unsur persuasi, yakni agar orang lain bersedia menerima suatu
pemahaman dan pengaruh, mau melakukan suatu perintah, bujukan, dan sebagainya.
2. Persuasi dalam Kegiatan Komunikasi