8
BAB II LANDASAN TEORI
A.  Landasan Teori 1.  Jenis Kata
Secara  tradisional  pembagian  kelas  katajenis  kata  di  dalam bahasa-bahasa  yang  besar  di  dunia  termasuk  bahasa  Indonesia  umumnya  terdiri
atas  sepuluh.  Pembagian  kata  atas  sepuluh  jenis  yang  dilakukan  oleh  para ahli  bahasa  tentulah  didasari  pertimbangan  yang  matang  dan  didukung  oleh
alasan  yang  kuat.  Sementara  itu,  ilmu  bahasa  termasuk  bidang  morfologi  terus berkembang, sudah cukup banyak  ahli bahasa yang membagi kata atas beberapa
macam  disertai  argumentasinya  masing-masing.  Pembagian  kelas  kata  bahasa Indonesia  yang  paling  mutakhir  adalah  yang  diajukan  oleh  Tim  Depdikbud  RI
yang  terdapat  di  dalam  buku  Tata  Bahasa  Baku  Bahasa  Indonesia  TBBI  edisi perdana  1998.  Di  dalam  buku  itu,  Hasan  Alwi  dkk,  mengelompokkan  kata  ke
dalam lima jenis, yaitu: a.
Kata Kerja Verba Menurut  Lamuddin  Finoza  kata  kerja  atau  verba  adalah  kata  yang
menyatakan perbuatan atau tindakan, proses, dan keadaan yang bukan merupakan sifat  atau  kualitas.
1
Kata  kerja  pada  umumnya  berfungsi  sebagai  predikat  dalam kalimat.  Sedangkan  menurut  pendapat  Abdul  Chaer  kata  kerja  adalah  kata-kata
yang  dapat  diikuti  oleh  frase,    baik  yang  menyatakan  alat,  yang  menyatakan keadaan, maupun yang menyatakan penyerta.
2
b. Kata Sifat Ajektiva
Menurut  Lamuddin  Finoza  kata  sifat  atau  ajektiva  adalah  kata  yang berfungsi  sebagai  atribut  bagi  nomina  orang,  binatang,  atau  benda  lainnnya.
3
Atribut  berarti  ciri  atau  tanda.  Untuk  mengenali  suatu  benda  dan  untuk
1
Lamuddin Finoza,  Komposisi Bahasa Indonesia Jakarta:Diksi, 2008, Edisi Revisi, hlm.82.
2
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia Jakarta:Rineka Cipta, 2011, Edisi Revisi, hlm.100.
3
Lamuddin Finoza, op.cit.,hlm.86.
9
membedakannya  dengan  benda  lain,  kita  harus  memeriksa  ciri,  sifat,  keadaan, atau identitas benda-benda itu.  Menurut pendapat Abdul Chaer Kata kerja adalah
kata  yang  dapat  diikuti  dengan  kata  keterangan  sekali  serta  dapat  dibentuk menjadi kata ulang berimbuhan gabung SE-NYA.
4
sedangkan menurut Harimurti Ajektiva adalah kategori yang ditandai oleh kemungkinannya untuk 1 bergabung
dengan  partikel  tidak,  2  mendampingi  nomina,  atau  3  didampingi  partikel seperti lebih, sangat, agak, 4 mempunyai ciri-ciri morfologis.
5
c. Kata Keterangan Adverbia
Menurut  Lamuddin  Finoza    kata  keterangan  atau  adverbia  adalah  kata yang menerangkan verba, ajektiva, nomina, adverbia lain, frasa preposisional, dan
juga seluruh kalimat.
6
Letak adverbia dapat mendahului atau mengikuti kata yang diterangkan.
d. Rumpun Kata Benda Nomina
Menurut  Lamuddin  Finoza  kata  benda  atau  nomina  adalah  kata  yang mengacu kepada sesuatu  benda baik  konkret  maupun abstrak.
7
Menurut Makyun Subuki dari segi semantis nomina adalah kata yang secara tipikal mengacu kepada
manusia,  binatang,  benda,  tempat,  dan  konsep  atau  pengertian.    Dari  sudut pandang  sintaksis  nomina  adalah  bentuk  yang  memiliki  distribusi  yang  khusus
dan  dapat  mengemban  fungsi  sintaksis  tertentu,misalnya  subjek,  objek,  dan pelengkap,  sedangkan  dari  sudut  pandang  morfologis  nomina  dapat  dianggap
sebagai  bentuk  yang  memperlihatkan  tipe  infleksi  tertentu,  misalnya  jenis gender, jumlah number, dan kasus case.
8
Menurut Ahmad kata benda adalah kata yang menyebut nama sesuatu yang berdiri sendiri atau yang dibendakan.
9
4
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia Jakarta:Rineka Cipta, 2011, Edisi Revisi, hlm.103.
5
Harimurti Kridalaksana, Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia Jakarta:Gramedia, 2008, Edisi Revisi, hlm.59.
6
Lamuddin Finoza,  Komposisi Bahasa Indonesia Jakarta:Diksi, 2008, Edisi Revisi, hlm.89.
7
Ibid., h.91
8
Makyun Subuki, Semantik Pengantar Memahami Makna Bahasa Jakarta:Trans Pustaka, 2011, Edisi I, hlm.26.
9
Ahmad A.K.Muda, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jakarta:Reality Publisher, 2006, Edisi I, hlm.605.
10
e. Rumpun Kata Tugas Partikel
Kata  tugas  bukanlah  nama  satu  jenis  kata,  melainkan  kumpulan  kata dan partikel. Kumpulan ini lebih tepat dinamakan rumpunan kata tugas. Anggota
rumpun  kata  tugas  ada  lima,  yaitu:  kata  depan  preposisi,  kata  sambung konjungsi, kata seru interjeksi, kata sandang artikula, dan partikel penegas.
Sesuai dengan penelitian yang di ambil oleh peneliti, maka penggunaan kata
depan termasuk
ke dalam
kelas kata
rumpun kata
tugas partikel.
2.  Kata Depan
Kata depan preposisi di dan ke bukanlah imbuhan di- dan ke-. Kedua kata  itu  berfungsi  menunjuk  suatu  lokasi,  baik  sebuah  tempat  berada  maupun
tujuan.
10
Menurut Abdul Chaer  kata depan adalah kata atau gabungan kata yang berfungsi  menghubungkan  kata  atau  frase  sehingga  terbentuk  sebuah  frase
eksosentrik,  yakni  frase  yang  lazim  menduduki  fungsi  keterangan  di  dalam kalimat.
11
Pendapat  ahli  yang  lain  mengatakan  kata  depan  adalah  kata  yang digunakan di muka kata benda untuk merangkaikan kata benda itu dengan bagian
kalimat lain.
12
Menurut para Lamuddin Finoza kata depan adalah kata tugas yang selalu  berada  di  depan  kata  benda,  kata  sifat  atau  kata  keterangan.  Definisi
tersebut  menekankan  dua  hal  penting.  Pertama,  letak  preposisi  selalu  di  depan nomina,  ajektiva,  verba,  dan  adverbia  karena  itulah  preposisi  disebut  juga  kata
depan.  Kedua,  penggabungan  preposisi  dengan  salah  satu  dari  keempat  kata  itu selalu  membentuk  frasa  perposisional.  Ini  terjadi  karena  preposisi  tidak
mempunyai  makna  leksikal.  Kata  yang  digabungkan  dengan  kata  depan  akan membentuk suatu makna atau arti.
13
sedangkan menurut Kridalaksana kata depan adalah  kategori  yang  terletak  di  depan  kategori  lain  terutama  nomina  sehingga
10
Dadan Suwarna, Cerdas Berbahasa Indonesia Berbahasa dengan Pemahaman dan Pendalaman Bogor:Jelajah Nusa, 2011, Edisi I, hlm.46.
11
Abdul Chaer, Penggunaan Preposisi dan Konjungsi Bahasa Indonesia Jakarta:Nusa Indah, 1990, Cetakan Pertama, hlm.23.
12
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia Jakarta:Rineka Cipta, 2011, Edisi Revisi, hlm.122.
13
Lamuddin Finoza,  Komposisi Bahasa Indonesia Jakarta:Diksi, 2008, Edisi Revisi, hlm.95.