22
Ada hal yang membedakannya atas dua jenis, yaitu: 1.
Kesalahan  yang  disebabkan  oleh  faktor-faktor  kelelahan,  keletihan,  dan kurangnya perhatian disebut “faktor performansi”, kesalahan performansi ini,
yang merupakan kesalahan penampilan, dalam beberapa kepustakaan disebut mistakes.
2. Kesalahan  yang  diakibatkan  oleh  kurangnya  pengetahuan  mengenai
kaidah- kaidah bahasa, yang disebut sebagai “faktor kompetensi”, merupakan
penyimpangan-penyimpangan  sistematis  yang  disebabkan  oleh  pengetahuan pelajar  yang  sedang  berkembang  mengenai  sistem  B2  atau  bahasa  kedua
disebut errors.
B.  Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa  penelitian  mengenai  kesalahan  pembetukan  kata  depan  para pembelajar  di  jenjang  menengah  sampai  ke  perguruan  tinggi  antara  lain  ditulis
oleh  Dewi  Prabawati  2010,  Nurul  Hidayah  2007,  dan  Lisa  Oktaviantina 2009.
Pertama,  peneliti  melihat  skripsi  Dewi  Prabawati,  106013000293, mahasiswi  Jurusan  Pendidikan  Bahasa  dan  Sastra  Indonesia,  Fakultas  Ilmu
Tarbiyah  dan  Keguruan,  UIN  Syarif  Hidayatullah,  2010  yang  berjudul Penggunaan  Kata  Depan  dalam  Karangan  Deskripsi    Sebuah  Analisis
Kesalahan  pada  Siswa  Kelas  VII  SMP  Waskito  Tahun  Pelajaran  20102011. Skripsi  tersebut  berbeda  dengan  skripsi  yang  peneliti  buat.  Perbedaannya,  Dewi
Prabawati membahas keseluruhan jenis kata depan yang terdapat dalam karangan deskripsi siswa dalam karangan deskripsi serta menggunakan acuan teoritis  yang
berbeda pula. Kedua,  peneliti  melihat  skripsi  Nurul  Hidayah,  mahasiswi  Jurusan
Pendidikan  Bahasa  dan  Sastra  Indonesia,  Fakultas  Sastra,  Universitas  Negeri Malang, 2007 yang berjudul Analisis Preposisi dalam Karangan  Siswa Kelas IV
SD  Negeri  Kasin  Kota  Malang  Tahun  Ajaran  20062007.  Skripsi  tersebut membahas  tentang  ketepatan  dan  ketidaktepatan  penggunaan  preposisi  atau  kata
depan dalam karangan siswa SD Negeri Kasin Kota Malang. Nurul Hidayah tidak
23
membatasi  jenis  karangan  yang  akan  dipakai  untuk  menganalisis  penggunaan preposisi tersebut.
Ketiga,  penulis  melihat  skripsi  Lisda  Oktaviantina,  310050138,  Jurusan Pendidikan  Bahasa  Sastra  Indonesia  dan  Daerah,  Fakultas  Keguruan  dan  Ilmu
Pendidikan,  Universitas  Muhammadiyah  Surakarta,  2009  yang  berjudul Pemakaian  Prefiks  dalam  Cerita  Pendek  di  Majalah  Aneka.  Skripsi  tersebut
menjabarkan hal mengenai pemakaian prefiks atau awalan dalam cerita pendek di majalah  Aneka  yang  mencakup  fungsi  prefiks,  pemaknaan  prefiks,  dan  prefiks
yang dominan digunakan dalam cerpen tersebut. Peneliti  sendiri  membahas  tentang  penguasaan  siswa  terhadap
pemahaman  dan  penulisan  kata  depan  di,  ke,  dari  dan  pada  di  dalam  karangan, khusunya  karangan  deskripsi.  Ketiga  skripsi  di  atas,  umumnya  membahas
keseluruhan kata depan dan awalan di berbagai jenis tulisan yang berbeda dengan skripsi milik peneliti.
Perbedaan-perbedaan di
atas memungkinkan
dapat menambah
pengetahuan dalam dunia pendidikan, terutama tentang kebahasaan. Oleh karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan secara lebih mendalam dari
sebelumnya.
C.  Kerangka Berpikir
Kata  depan  dalah  kata  yang  bertugas  merangkaikan  kata  atau  bagian kalimat,  dan  tempatnya  selalu  berada  di  depan  kata.  Kata  depan  memiliki
klasifikasi  yang  dapat  membedakan  antara  kata  depan  yang  satu  dengan  kata depan  yang  lain,  seperti  kata  depan  di,  ke,  dari    dan  pada.  Kata  depan  di
digunakan  untuk  menyatakan  tempat  berada,  kata  depan  ke,  digunakan  untuk menyatakan  tempat  berada,  dan  kata  depan  dari,  digunakan  untuk  menyatakan
arah  asal  dan  kata  depan  pada,  digunakan  untuk  menyatakan  tempat  yang  tidak sebenarnya.    Dari  keempat  kata  depan  utama  tersebut  pada  hakikatnya
menyatakan suatu tempat, di mana tempat itu, dan bagaimana dari tempat itu. Penggunaan kata depan banyak sekali dijumpai dalam penulisan, seperti
penulisan  karangan.  Di  dalam  karangan  terdapat  kaidah-kaidah  bahasa  yang
24
digunakan,  seperti  penggunaan  tanda  baca,  penulisan  kalimat,  penggunaan  kata, dan penulisan kata depan. Kaidah-kaidah tersebut digunakan dalam jenis karangan
apapun,  termasuk  karangan  deskripsi,  karena  pada  karangan  deskripsi menceritakan suatu kejadian secara merinci dan mendetail, baik itu tentang suatu
tempat,  benda,  alam,  dan  lain  sebagainya,  sehingga  penulisan  kata  depan berpotensi  untuk  digunakan  dalam  karangan  deskripsi,  baik  itu  kata  depan  di,
ke,dari dan pada. Dari  uraian-uraian  mengenai  penggunaan  kata  depan,  termasuk
penggunaannya  dalam  penulisan  karangan  deskripsi  itulah  penulis  melakukan penelitian,  agar  penulis  mampu  memecahkan  masalah-masalah  yang  berkaitan
dengan  penggunaan  kata  depan  yang  masih  dialami  oleh  siswa  kelas  VIII Madrasah Tsanawiyah Al
– Ihsan Jakarta, masalah-masalah yang sering dilakukan siswa  adalah  belum  tepatnya  penempatan  penggunaan  kata  depan,  kesalahan
penulisan  kata  depan  yang  baik  dan  benar,  serta  fungsi  kata  depan  yang sebenarnya.